-empatbelas-

188 28 0
                                    

Akhir akhir ini clara disibukan oleh kepanitiaan pensi tahun ini yang dinobatkan sebagai wakil ketua, sampai rumah clara pasti langsung masuk kedalam kamar tanpa menemui papa nya dahulu atau sekedar menyapa pun tidak. Deri juga jarang dirumah, dia lebih suka nginep dirumah bang jeff. Alasannya jeff ingin ditemani main pubg oleh deri.

"Neng clara" tok tok tok.. bibi mengetok pintu kamar clara dengan pelan. Dengan cepat clara membuka pintu kamar.
"Kenapa bi?"

"Anu neng, uhm di depan ada temennya. Bibi lupa namanya siapa" jelas bibi dan reflek menggaruk garuk lengan nya yang tak gatal.

"Cewe apa cowo bi?"

"Cowo neng, temen main neng clara kok"

"Oohh, oke" clara pun keluar dari kamar nya lalu bibi mengekor dari belakang. Clara dan bibi berjalan keruang tamu, dan yang datang ternyata alvin beserta arka. Mereka berdua sudah duduk disofa panjang dengansantai.

"Lo berdua ngapain?" Reflek clara langsung menanyakan kepada mereka maksut dan tujuan nya apa kerumahnya padahal sudah jam tujuh lewat.

"Gue sih nemenin arka do...ang"

"Mas nya pada mau minum apa nanti bibi bikinin" tanya bibi menyela perkataan alvin barusan.

"Yang ada aja bi, air putih juga gapapa" jawab alvin. Clara pun duduk bersebrangan dengan mereka. Entah kenapa malam ini clara sedang mode on serius. Tiba2 mood nya sedang tidak bagus. "Kenapa?" Tanya clara lagi. Sedari tadi arka masih saja diam tidak menunjukan pergerakan dari mulutnya.

"Lo kenapa jadi malu sih? Kayak cewe heran" alvin duduk menjauh dari arka. Membiarkan arka duduk sendiri disofa itu. "Dia mau ngomong sesuatu cla yang tadi dia telat rapat katanya mau ngejelasin itu" lagi lagi alvin yang menjelaskan.

"Ohh itu, gue kira bakal ngomong via whatsapp"

"Biar gentle ceunah" ledek alvin sambil melirik kearah arka dan menahan tawa melihat ekspresi arka yang ia keluarkan.

"Iya cla, gue tadi telat abis ketemuan sama band gue, lagi ada masalah gitu. Gue juga sempet lupa kalo ada rapat hari ini padahal gue yang ngabarin tapi gue juga yang lupa"

Clara tertawa pelan, memandang arka dengan tak biasa. "Baru hari pertama lho ini" arka diam masih mau mendengar lanjutan pembicaraan clara.

"Misal tadi gue ga ada gimana? Lo mau nyuruh anggota buat yang jadi pembuka rapat?"

"Untung gue waketu nya masih bisa memaklumi lo yang sibuk, coba kalau yang lain? Mana mau mereka" clara benar benar mengeluarkan uneg uneg nya sejak tadi siang. Arka tak tahu bagaimana rasa takut nya saat itu.

Alvin berdiam diri duduk manis hanya melihat arka dan clara menjadi pemandangan yang sangat mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin berdiam diri duduk manis hanya melihat arka dan clara menjadi pemandangan yang sangat mencekam. Raut muka clara sejak pertama kali juga sudah tidak enak, seperti sedang badmood atau jangan jangan sedang menstruasi?

"Maaf cla, janji ga ngulangin lagi" sungguh arka meminta maaf seperti anak yang meminta maaf pada ibunya. Arka menunduk sambil memainkan jari jari tangannya.

"Buktiin aja jangan janji segala"

Alvin sudah biasa melihat clara jika mode nya sedang tidakbagus, pernah beberapa bulan yang lalu alvin terkena amarah nya clara sampai clara membanting barang yang disampingnya.

"Lo lagi mens ya cla?" Tiba tiba alvin menanyakan hal ini. Clara dan arka lamgsung menoleh kearah alvin. Arka juga menoleh kearah clara menunggu jawaban dari mulutnya.

"Enggak, tapi kayaknya bentar lagi sih. Btw sorry ya gue jadi marah gini, mood gue lagi jelek banget. Lo gapapa kan?"

Syukurlah suasana sudah mencair, terlihat jelas raut wajah clara yang berubah menjadi damai.

"Gue gapapa cla, sorry banget ya. Maafin gue cla" lagi lagi arka meminta maaf, alvin pun mendekat dan duduk disamping arka. "Ini anak emang pikun cla, otaknya di dengkul sih" ucap alvin.

"Ye bangsul" arka langsung menjitak kepala alvin dengan keras. Clara tertawa mendengar ledekan yang alvin berikan.

"Nah ketawa kek dari tadi, serem gue liat muka lo barusan kayak kucing kelaperan, Galak." Ini masih alvin yang berbicara. Alvin memang semenyebalkan itu.

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang