Dua

544 45 1
                                    




Clara pov

"wen, lo dimana? Gue udah selesai nih dipanggil pak putra"

"gue dikantin sama Alvin, kesian si Alvin sendirian lo tinggal"

"ih sorry wen, yaudah gue kesana lagi yaa. Bye"

Bip. Aku mematikan telfon wenwen. Dengan secepat kilat clara pergi ke kantin. Karena kalo telat sedikit wendy bisa marah kepada clara. Dan untungnya jarak ruangan pak putra dengan kantin tidak terlalu jauh.

Tiba dikantin, clara mencari sosok wendy dan Alvin. Ternyata tempat yang mereka duduki masih sama seperti tempat yang clara dan Alvin duduki. Wendy melambaikan tangan nya ke clara. Clara pun mendekati meja mereka dan duduk disamping Alvin.

"lama banget sih lo claa, lumutan nih gue disini" sahut wendy sambil menyuap sebuah siomay

"apaan sih wen, marah-marah mulu lo. Tadi si arka ngajak gue ngobrol dulu. Makanya gue kesini nya agak lama!"

"gue bercanda claa, sensi amat sih lo. Btw arka siapa? Arka anak management itu cla? Yang ganteng nya kebangetan itu?" tanya wendy antusias dan sangat menunggu jawaban dari clara.

"iya gue sensi nih gara-gara pak putra, masa gue dipilih jadi wakil ketua buat acara pensi bulan depan. Gila gak sih?" clara menggerutu kesal dan mengambil minuman wendy untuk diminum.

"DEMI APAAA CLA?" tanya wendy dengan nada tinggi, dan penghuni kantin pun menoleh ke meja kami bertiga.

"lah terus ketua nya siapa cla?" wendy ternyata masih kepo

"vin, lo kan anak management yaa? Kenal sama arka dong?" tanyaku ke Alvin

"iya kenal, kenapa emang?"

"jangan bilang ketua nya si arka yang lo omongin ini yaa cla?"

Buset wendy gak berhenti-henti ngomong. Kepo bin banget nih anak.

"arka jadi ketua pensi claa?" tanya Alvin

"iyaaa guys. Arka jadi ketua pensi bulan depan"

"gila terkabul juga permintaan tuh anak" gumam Alvin kecil

"haa, permintaan apa vin?" tanyaku yang sekarang penasaran dengan perkataan Alvin

"gapapa claa" Alvin menggelengkan kepalanya

"kepo lu claa, gue aja gak kepo. Hahhaaa" ucap wendy tertawa dan menjulurkan lidahnya

"sialan lo wen"

Arka pov

Gue keluar dari ruangan pak putra, cewek yang bersama gue tadi masih saja menggerutu kesal dan marah-marah tidak terima karena dipilih sebagai panitia pensi bulan depan.

Asal lo tau cla, semua ini udah gue rencanain dari awal

"arka! Lo yakin nih acara kita yang pegang?"

"yakin lah, kenapa sih? Emanng lo gak yakin cla?"

"hmm yakin sih, tapi gue gak 100% yakin."

"yaudah tenang aja, ada gue. Nanti saling bantu aja. Oiya kita belum kenalan, nama gue arkana putra panggil arka aja" gue mengulurkan tangan ke clara dan clara pun membalasnya lalu melespasnya.

"iya gue tau nama lo, tadi pak putra kan sebut nama lo. Gue mau nanya deh, kok lo bisa tau nama gue sih? Padahal kita baru kenalan juga terus muka lo tuh agak familiar, gue kayak pernah liat disuatu tempat tapi gue lupa" ucap clara dan menatap gue tajam. Aduh claa jangan liatin gue kayak gitu dong.

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang