Sepuluh

237 23 2
                                    

Pukul 20.25 hujan turun membasahi bumi, suhu dingin pun mulai merasuki ke tubuh manusia termasuk clara dan wendy. Mereka sedang diatas kasur sambil memakai selimut sampai separuh badan nya.

Clara dan wendy hanya mendengarkan alunan musik dan suara gemercik air hujan yang semakin lama turun dengan deras.

"Just keep breathin and breathin and breathin and breathin" wendy menyanyikan part reff dari lagu breathin ariana grande.

"Cla, tadi lo sama arka kenapa?" Tiba-tiba wendy bertanya kepada clara.

"hmm gapapa wen, ribut dikit doang" jawab clara dengan santai.

"cla.." panggil wendy.
"hmm.."

"tadi bokap lu kesini nyariin lo"

clara langsung berhenti bermain ponsel dan menghadap kearah wendy.

"lo bilang apa ke papa?" Tanya clara intens.

"ya gue bilang, lo lagi rapat sama arka. Terus bokap minta lo pulang kerumah"

Clara menghela nafas, sesungguhnya clara kangen dengan papa nya sudah beberapa hari ini kabur dari rumah membuat clara gelisah ingin tahu bagaimana kabar papanya.

"cla sorry nih bukan nya gue ngusir lo dari sini, tapi sebaiknya lo pulang dulu deh kesian bokap lo"

Perkataan wendy benar, sebegitu nya kah clara marah pada papanya? tapi perbuatan papa benar benar clara kecewa papa sudah buat clara sedih menahan rindu pada ibunya.

Clara bangun dari tidurnya, duduk bersila membelakangi wendy lalu mengacak ngacak rambut panjangnya yang lurus.

"lo pasti kecewa banget sama bokap tapi cla coba omongin baik baik dulu, gue yakin bokap lo bakal ngasih tau yang sebenarnya" wendy memberi nasihat pada clara sambil mengelus bahu kanan nya seakan memberi kekuatan pada clara.

"iya wen, besok gue balik kerumah"

Tahukah apa yang membuat clara membenci papa nya?
Clara merasa dibohongi karena sikap papa nya yang begitu baik tetapi seolah menyembunyikan sesuatu dari clara dan sesuatu itu yang tidak diketahui oleh dirinya. Clara benci akan hal itu, mengapa tidak diberitahu saja kebeneran yang sesungguh nya?

"cla handphone lo bunyi nih ada yang nelfon" ucap wendy sambil memberikan ponsel nya pada clara, clara menghadap belakang dan mengambil ponsel milik nya.

clara mengerutkan alis nya bingung dengan nomor yang timbuk di ponsel nya itu. Dan akhirnya menggeser tombol hijau untuk mengangkat telfon.

"halo, ini siapa ya?"

"halo cla, ini gue arka"

Deg. dengan cepat clara melempar ponsel ke samping badan nya. clara sangat deg deg an saat ini, tangan nya keringat dingin.

"lo kenapa cla?" tanya wendy yang sudah duduk disampingnya.

"wen, arka nelfon gue" jawab clara sambil menolehkan kepala kearah wendy.

"ya jawablah, kok lo lempar sih" dengan sigap wendy mengambil ponsel milik clara dan ditempelkan ke telinga kirinya. telfon itu masih menyala, belum dimatikan oleh arka.

"halo arka" iya wendy yang akhirnya menjawab telfon arka. telfon yang terhubung di loudspeaker oleh wendy

"ini clara bukan ya?"

"gue wendy, clara nya tadi ke toilet. ada apa?"

clara dan wendy saling bertatapan menunggu jawaban dari sebrang sana. jantung clara benar benar tidak karuan. padahal hana mendengar suara nya saja.

"gue mau ngomong langsung sama clara wen, tadi ada sedikit problem. gue mau minta maaf"

"you see hmm?" ucap wendy pada clara dengan nada berbisik.

"tunggu bentar ya, gapapa kan?"

"iya wen santai aja"

wendy memberikan ponsel nya pada clara, clara tidak merespon hanya menggelengkan kepalanya ia tidak mau menjawab telfon dari arka.

wendy beranjak dari kasur nya lalu menaruh ponsel clara diatas meja belajar.  lalu kembali lagi duduk disamping clara.

"cla, ini problem lo ya urusin ah gue gamau ikut campur" ucap wendy penuh dengan penekanan lalu berbaring dikasur.

"weeeennnnnn" rengek clara memohon pada wendy.

"cla lo bukan anak kecil lagi please deh"

Clara jika dihadapkan dengan masalah pasti berubah seperti anak kecil yang meminta mainan pada ibu nya. Clara susah untuk menyelesaikan masalah walaupun masalah itu sangat sepele, alasan nya hanya ia tidak enak hati.

"cla, kesian dong arka nungguin lo. cepet sana ambil handphone nya" suruh wendy.

clara menggelengkan kepala nya lagi.

"gue deg degan wen sumpah, ga bisa gue denger suara nya kayak gitu"

"terserah lo deh, gue ngantuk bye" wendy benar benar keliatan sekali kesal dengan clara, dia langsung membalikan badan memunggungi clara dan berpura pura memejamkan matanya untuk tidur. clara hanya diam melihat wendy yang sudah tertidur, ia benar benar takut entah kenapa. keringat di tangan nya masih saja dingin.

Clara sudah terdiam selama 10 menit, ia hanya duduk dipinggiran kasur belum berani mengambil ponsel nya itu. Clara menggoyangkan kedua kakinya sambil berbicara sendiri.

"come on cla, lo ga boleh kayak gini"

Dan akhirnya clara beranjak dari kasur dan berjalan kearah meja belajar. Clara melihat layar ponsel nya ia terkejut bahwasannya telfon arka masih terhubung. Dengan ragu ragu clara mengambil ponselnya dan ia tempelkan ditelinga kiri.

"halo"

"halo cla" lagi lagi suara itu membuat detak jantung clara berdegup kencang. Ah bagaimana jika esok bertemu dengan lelaki itu?

"sorry ya kelamaan nunggu"

"it's oke cla, gue cuma mau minta maaf. Maaf banget gue tadi khilaf dan gue yakin pasti lo bakal marah sama gue"

"hmm iya gue.. gue maafin"

"yaudah, istirahat gih udah tengah malam. Good night cla"

"night juga arka"












Wah clara marah kenapa tuh? Hayolo arka tanggung jawab ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wah clara marah kenapa tuh? Hayolo arka tanggung jawab ya!

About Clara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang