•
•
•
•
•Motor ninja dengan kecepatan tinggi membelah jalanan Seoul yang untungnya cukup sepi hari ini. Panik. Sangat panik, tak mau terlambat bisa-bisa kena marah Sang ibu 'Ratu' yang tadi mengancam akan membuang semua kaset game -nya kalau sampai terlambat datang ke sekolah. Berbohong tak terlambat? Membolos jika tak diizinkan masuk? Ibunya pasti akan menelfon pihak sekolah memastikan sang anak datang tepat waktu dan tak membolos
●●●
Pintu gerbang sebentar lagi akan ditutup mengingat sebentar lagi pukul 07.00, jam yang sudah ditentukan kepala sekolah, tak mengizinkan murid yang terlambat apapun alasannya, jika ketauan terlambat maka akan langsung disuruh pulang, tapi tenang para guru disini masih berbaik hati, misalnya dengan memberi hukuman seperti lari 20 putaran di lapangan sepak bola yang luasnya bukan main atau membersihkan aula yang tidak bisa juga di bilang kecil, baik hati sekali bukan?Untungnya nasib baik masih memihak, tidak tau kalau besok-besok begini lagi. Bernafas lega setelah mencari tempat untuk memarkir si merah 'kesayangan'.
Mencoba mencari ruangan yang tadi diberitau sebelum berangkat ke sekolah. Berhenti sebentar, suara asing menyapa pendengaran, seperti.... Tangisan? Apa ia tak salah dengar? Merinding karena terlalu memikirkan hal-hal aneh. Tapi hey ini masih cukup pagi tak masuk akal kan kalau ada hantu pagi-pagi begini? Nekad mencari mendekati sumber suara.
"Dengarkan dulu Jeon!" Suara lain menyapa pendengarannya, mengintip sebentar dari tiang tempat ia bersembunyi. Oww.. Sepertinya bukan hantu yang ditemui malah dua orang remaja yang sepertinya sedang ada masalah---ekhm--percintaan, mungkin? Sungguh sangat berterima kasih karena pagi harinya sudah disuguhi pemandangan seperti ini. Drama sekali. Apa sekolah hanya sebagai tempat para remaja labil yang sering memainkan kisah drama cinta-cintaan begitu? Alurnya dari mulai kenal. Suka. Jadian. Menghabiskan waktu berdua. Adanya masalah. Bertengkar. Putus. Kembali pura-pura tak kenal. Begitu saja sampai JK Bts menoticenya.
Walau kesal ia tetap memperhatikan mereka. Dapat dilihat salah satu lelaki berkulit tan sedang memegang pergelangan tangan lelaki lain yang menurutnya sedikit... Eum, manis? Eh apa dia baru saja memuji? Lupakan.
"Tae--lepas sakit, hiks.." Si manis mencoba melepaskan tangannya dari si lelaki tan.
"Aku---"
KRING...
Bel berbunyi pertanda kegiatan akan segera dimulai. Tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada si manis langsung melepas paksa tangannya dan pergi meninggalkan si lelaki yang terkejut, ia lengah manis-nya berhasil lolos. Diam. Sadar tak bisa mengejar karena harus segera menuju kelas apalagi pelajaran pertama itu fisika. Guru yang 11-12 hampir sama dengan guru matematikanya. Sial sekali lain kali tak akan membiarkannya lolos."Yah.. Sudah selesai dramanya" Keluhnya, padahal ia sendiri sebenarnya tak suka menonton drama-drama seperti ini tapi entah kenapa saat melihat barusan ia tertarik?
"Aish... Aku lupa kalau harus ke ruang kepala sekolah" Menepuk dahinya saat sadar lupa akan tujuan pertama kali datang kesini, setelah menanyakan dimana tempatnya, kepala sekolah lalu menyuruh seorang guru untuk mengantarnya ke kelas.●●●
XI-1
Oh, mungkin ini kelasnya. Disuruh menunggu dulu luar kelas nanti ia akan dipanggil lagi, saat guru itu memasuki kelas murid-murid langsung diam. Tertib juga, jelas sekali karena ini termasuk kelas unggulan jadi hanya beberapa murid saja yang terkadang nakal atau berisik.
"Selamat pagi anak-anak" Tersenyum lembut. Omong-omong dia seorang guru BK sekaligus wali kelas
"Pagi bu"
"Bagaimana kabar kalian pagi ini? Masih semangatkan? Ibu harap masih ya. Bagaimana kalau hari ini ibu memberi kejutan untuk kalian?"
"Kejutan apa bu?" Tanya salah satu murid. Guru BK segera memanggil seseorang dari arah luar. Sadar kalau sudah dipanggil ia segera masukSeketika semua berbisik-bisik. Siapa dia? Darimana asalnya? Siapa namanya? Tampan sekali atau apakah ia sudah punya kekasih? Guru BK hanya tersenyum maklum
"Anak-anak tolong diam sebentar ya. Hari ini kita kedatangan murid baru dia pindahan dari salah satu sekolah di Seoul juga. Itu saja selebihnya nanti kalian bisa tanyakan saja padanya. Silahkan nak perkenalkan dirimu" Si murid baru membungkuk sedikit lalu mulai memperkenalkan diri
"Annyeong haseyo, Kim Mingyu imnida" Membungkuk kembali, tipe-tipe anak yang sangat sopan padahal belum tentu. Anak-anak mulai menodongkan banyak pertanyaan padanya. Sebenarnya yang lebih banyak menanya itu para cewek atau uke dik kelas. 'Ya aku sadar aku memang tampan'. Percaya diri sekali rupanya.
"Sudah anak-anak nanti lagi ya bertanyanya. Biarkan Mingyu duduk dulu. Nah, Mingyu karena kau baru masuk mulai hari ini pastinya kau sudah tertinggal banyak pelajaran kan? Ibu tak mau kau tambah tertinggal, maka ibu akan menukarmu dengan lelaki yang duduk disana" Tunjuknya ke arah meja dekat pintu masuk baris ke 3
"Kita dipindahkan duduknya bu?" Tanya Bambam. Ia duduk bersama Jungkook di meja itu
"Bukan kalian Bam, tapi hanya kau, nanti kau duduk dengan Yugyeom ya, tak apakan?" Mendengar itu sebenarnya Bambam kesal, apa-apaan ia harus mengalah pindah untuk si murid baru, ia kan tidak ingin jauh dari kelinci-nya
"Memangnya kenapa bu?" Kali ini jungkook yang bertanya
"Seperti tadi yang ibu bilang Jungkook, ibu tak mau Mingyu semakin tertinggal pelajaran dan mengingat kau mendapat peringkat pertama dikelas maka ibu harap kau bisa membantu Mingyu, ibu janji akan menambah nilaimu tetapi kau harus memberinya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah minimal 2-3 hari seminggu, bagaimana? Kau tak keberatankan?" Jungkook yang memang asalnya anak baik dan tak bisa menolak permintaan wali kelasnya yang baik pula maka ia berusaha mengangguk, meng-iya kan permintaan gurunya lagipula nilai tambahan? Sepertinya menarik. Sang guru hanya tersenyum beruntung mempunyai anak murid seperti Jungkook
"Terima kasih ya Jungkook, ya sudah sekarang Mingyu kau boleh duduk di sebelah Jungkook, untuk Bambam ibu juga akan memberi nilai tambahan padamu karna sudah mau mengerti, terima kasih juga ya dan untuk kalian semua ibu akan memberi hadiah juga. Hari ini di khusus jam pelajaran BK kalian akan free class, karena ibu harus berbincang-bincang dengan orang tua Mingyu dulu, sebentar lagi mereka akan tiba, ibu permisi dulu semua, tetap dikelas ya sampai bel istirahat berbunyi" Sontak para murid merasa senang. Memang wali kelasnya itu sangat mengerti mereka
"Yeay... Nilai tambahan~" Tak terkecuali Bambam, ia senang karena tak harus mengikuti remedial pelajaran BK mengingat nilainya yang sangat---ahh sudahlah. Mari kita melihat meja lain. Jungkook-Mingyu. Mingyu hanya diam sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Canggung karena demi apa ini kan lelaki manis---ekhm---yang tadi ia lihat sedang menangis
"Silahkan duduk" Jungkook tersenyum ia berusaha membuat Mingyu nyaman(?)
"Akhh--iya" Mingyu segera duduk dan menatap Jungkook sekilas
"Eum--Aku Mingyu" Mengulurkan tangannya
"Salam kenal Mingyu aku Jungkook" Jungkook membalas uluran tangannya. Hening sesaat tak tau harus bagaimana
"Kenapa kau memilih pindah kesini?" Jungkook mencoba mencairkan suasana
"Aku? Eum--sebenarnya ada suatu hal yang membuatku memilih pindah kesini maaf aku belum bisa menceritakannya" Tersenyum, merasa tak enak pada Jungkook
"Ahh--- tidak apa-apa kok aku mengerti, oh iya jika kau ada perlu apa kau bisa memanggilku ya"
"Eh, i--iya terima kasih man--maksudku Jungkook" Mingyu membuang muka ke arah lain. 'Hampir saja kelepasan'. Mereka tidak tau bahwa pertemuan mereka ini akan membawa ke suatu masalah yang rumit, masalah apa itu? Kita tunggu saja.•
•
•
Tbc.Aku back, btw antara bulan agustus/september aku bakal tampil lagi seperti biasa hwhw. Niatnya mau bawain dance Blackpink Ddududdudu, minta doanya ya semua:"). Oh iya chapter depan kayaknya udah mulai sedikit-sedikit ada konfliknya ya, jika ingin mengumpat nanti silahkan 😂 siapkan umpatan untuk chapter depan. Maaf juga kalau chapter ini kurang memuaskan(?) :" aku bakal terus memperbaiki bahasaku biar kalian lebih enak bacanya. See u ♡
![](https://img.wattpad.com/cover/155716976-288-k977676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE (KTH x JJK)
RomanceKetika kebahagiaan yang memilih pergi dengan kebahagiaannya yang lain. Akankah berakhir bahagia? atau malah mendapat karma dan menyesalinya? Ps: Maaf kalo alur atau tema ada sedikit kesamaan tapi beneran kok ini hasil imajinasi ditambah inspirasi da...