CHAPTER 28 --- CERITA

124 20 4
                                    

Selamat malam^^
Selamat membaca kelanjutan chapter kemarin^^






Cup

Tersadar dari lamunannya, Jungkook menoleh. Taehyung.
"Halo sayang, selamat untuk kelulusan dan predikat murid terbaiknya. Aku bangga sekali padamu"
Grep
"Terima kasih hyungie ini juga berkat dirimu"
Pelukan di balas pelukan. Kelulusan Jungkook menandakan semua sudah berubah, mereka bukan lagi anak sekolah. Jungkook akan segera menyusul Taehyung ke pendidikan yang lebih tinggi. Berduapun yakin bisa tetap jalani hubungan walaupun nanti jarak yang jadi penghalang bertemu pasti ada. Satu hal yang mereka sama-sama tetapi di hati 'selama berdua denganmu aku yakin kita bisa'
"ini ku bawakan bunga khusus ku pesan untuk hari pentingmu"
"Wahh cantik" Diterimanya sebuket mawar merah indah, nampaknya masih segar
"Persis sepertimu kan?"
"Ishhh hyungieee~" Malu. Bersembunyi di dada bidang Taehyung, membuat Taehyung makin gemas saja, dagunya di angkat, setiap inci wajahnya dikecup gemas
"Makan ya sayang, lapar kan?"
"Iya hyungie, lapar sekali~" Sesekali Jungkook manja, Taehyung suka sekali kalau sudah begini. Di cubitnya pipi bulat kelinci manisnya, kalau diperhatikan kekasihnya makin berisi saja, mungkin karena terlalu bahagia dengannya? Bisa saja
"Mau makan apa? Hyung yang traktir"
"Benar hyung? Wahh kalau begitu aku ingin... Bla bla bla"



'Selamat untuk kelulusanmu sayang, predikat lulusan terbaik sangat cocok untuk kerja kerasmu selama ini, aku yakin dirimu bisa menggapai apa yang kau impikan'


●●●


"Jungkook kemana ya" Bambam celingukan mencari Jungkook, tadi ia pun melihat pemasangan medali anak itu, mereka juga sempat berfoto lalu Bambam minta ditemani ke toilet, saat keluar malah tak menemukan Jungkook, mungkin ke taman. Fikirnya

Grep

"Mau kemana hey"
"Hyung"
Mark memeluk Bambam dari belakang, sodorkan buket bunga mawar berwana merah, persis seperti punya Jungkook tadi. Mungkin Taehyung dan Mark membeli bersama. Bambam menerima dengan senang, diciumnya aroma bunga, wangi dan segar
"Kemana saja hyung" Bibirnya mengerucut
"Maaf ya sayang aku tadi datang bersama Taehyung, bocah itu lama sekali berdadan seperti gadis katanya agar terlihat tampan di depan Jungkook, padahal kan mau bagaimanapun aku jauh lebih tampan, iya kan sayang?"
Sumpah ucapan kelewat percaya diri dari Mark membuat Bambam mengerling malas
"Hyung omong-omong saat kesini melihat Jungkook tidak?"
"Jungkook? Tidak. Mungkin sudah bersama Taehyung. Lagipula kan ada aku disini kenapa kau cari yang lain?"
"Huhh terserahlah hyung" Bambam pergi meninggalkan Mark, ia sedang serius malah dijawab begitu. Mark tentu saja mengikuti kemana perginya Bambam


●●●



   Jadwal penerbangan menuju ke Jepang hari ini pukul 10:07 pagi. Sekarang sudah pukul 09:50. Semua orang yang akan berangkat di jam itu sudah bersiap menunggu di bandara. Tak terkecuali Jungkook. Hari ini ia diantar banyak orang terdekatnya. Untuk Wonwoo tidak, selesai liburan ia langsung kembali ke Indonesia karena masih banyak tugas kuliah yang ia tinggal disana. Mingyu sedih sekali, baru bertemu beberapa minggu sudah ditinggal, padahal ia mau saat acara kelulusan kemarin Wonwoo datang melihatnya, iri dengan Jungkook dan Bambam yang didatangi kekasih mereka, tapi mau dikata apa Mingyu tetap harus berusaha dewasa, mengerti kesibukan kekasihnya.



   Kim Taehyung telat seperti biasa, berlari menuju tempat Jungkook, ia diberitau di telfon oleh Jungkook kalau sebentar lagi jadwal penerbangannya. 'Jungkook, Jungkook, Jungkook tunggu hyung sayang'



Jungkook menunduk lesu Taehyung belum juga sampai
"Sayang"
"Hyung"

Grep
"Maaf aku telat, motorku mogok aku kesini naik taxi"
Suara pemberitahuan jadwal penerbangan ke Jepang pukul 10:07 akan segera berangkat

Cup
Tanpa basa-basi Taehyung melumat bibir Jungkook, tak peduli tatapan orang-orang sekitar bahkan teman-temannya yang ada disini. Nanti ia tak bisa bertemu candunya lagi untuk beberapa tahun, Taehyung sungguh akan merengek soal tiket pesawat ke Jepang jika kuliahnya sedang libur, kalau tak di berikan ia akan membeli dengan uangnya sendiri, ia belum bekerja, baru kuliah, sedang proses sebelum diberikan perusahaan oleh appa Chan, atau mengejar karir menjadi musisi. Yang penting cukup untuk menafkahi Jungkook nanti. Ciuman keduanya terlepas, dahi mereka saling menempel, tenggelam dalam tatapan satu sama lain, dimana ada ketakutan yang terlihat jelas dimata mereka, tapi coba disembunyikan oleh senyuman palsu. Bisa tak bisa, yakin tak yakin, inilah saatnya berpisah sementara. Pelukan terakhir menutup jumpa yang singkat ini, Jungkook pergi membawa koper dan ranselnya, tak hanya itu Jungkook juga pergi membawa hati dan kepercayaan Taehyung. Berharap Jungkook menjaganya. Setetes air mata jatuh di rahang tegas Taehyung kala menatap punggung kasihnya yang semakin menjauh


'Aku berusaha melepaskan demi dirimu, melepaskan dalam artian bukan hubungan kita tapi mencoba ikhlas karena dirimu lebih memilih melanjutkan pendidikan di jarak yang lumayan jauh dari negara kita. Sayang... Ku harap kau tetap seperti Jeon Jungkookie yang aku kenal, aku janji tak akan berpaling pada siapapun disini dan ku harap kau juga begitu. Akupun janji akan meraih semua mimpiku, setelahnya mewujudkan mimpiku yang terakhir. Yaitu, melamarmu'




Tbc.

LIE (KTH x JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang