Hujan.
Entah kenapa bisa hujan seperti saat ini. Tepat setelah bunyi langkah kaki itu perlahan menjauh dan diganti suara gemericik air hujan yang perlahan turun. Sedangkan lelaki lain yang sejak tadi duduk ditaman masih setia ditempatnya. Menunduk melihat rumput yang mulai basah. Tiba" tersenyum kecil. Tertawa layaknya orang gila. Perlahan setetes air mata keluar dari mata indahnya, sayangnya tak mudah terlihat karna hujan yang kini mulai deras rupanya. Seakan hujan mengerti perasaannya sekarang. Menemani malamnya. Tak mau membiarkan ia menangis sendirian dan dilihat orang lain. Tubuh mungil itu bergetar tiba-tiba. Isakan demi isakan, tawa demi tawa, umpatan demi umpatan kembali ia luapkan. Semua ia lampiaskan bersama dengan hujan. Perlahan kejadian serta percakapan beberapa menit lalu yang mungkin untuk terakhir kali itu terputar di otaknya.'Kook..'
'Eumm.. iya hyungie?' Menoleh. Mata bulat itu mengerjap lucu. Menjadikan lawan bicara tiba-tiba saja merasa gugup. Sangat Imut. Seperti anak anjing. Agak sedikit menciutkan nyali sang lawan bicara
'Ahh--hmm.. ada yang ingin aku bicarakan'
'Bicara saja hyungie..' Tersenyum tulus. Senyum yang sangat menenangkan bagi siapapun yang melihatnya, tak terkecuali si lawan bicara
'Ekhmm--jadi begini, kook aku mau kita putus'
Si cantik merasa bingung, apa sekarang ia sedang bermimpi dan ini mimpi buruk? Jika iya ingin rasanya ia cepat-cepat bangun saja
'Kook.. hey' Satu tepukan dibahu menyadarkannya
Mata bulatnya kembali melihat lawan bicara 'Hah?... ini bukan mimpi? Hyungie.. Kenapa tiba-tiba? Apa kau bercanda?'
'Tidak kook.. maksudku.. maaf--'
'Kenapa hyungie? Apa ini semua tidak benar? Apa kau bohong?'
'Maaf..' menunduk, tak tega melihat wajah cantik itu mulai menampakkan raut sedih
'Alasannya?'
'Ap--'
'Aku butuh alasanmu!' Tiba-tiba tak adalagi panggilan 'hyungie' yang diucapkan membuat pria satunya entah mengapa merasa sedikit kecewa
'Kau-- Ya-- Yakin?'
'Ya'
Menarik nafas sebentar, bersiap menjelaskan semua tanpa ada kebohongan karna ia tak mau lebih menyakiti pria lugu disampingnya ini 'Sebenarnya semua ini aku lakukan karna Nayeon. Jadi, begini.. Jujur aku sudah lama suka dengannya. Aniya, lebih tepatnya cinta. Aku selalu mengatakan kalau aku ingin sekali ia menjadi pacarku, tapi ia selalu menolak, alasannya tidak tertarik. Tetapi saat hari dimana kau mulai pindah ke sekolahku semua berubah. Tak sampai seminggu kepindahanmu Nayeon tiba-tiba mengatakan ia mau menerimaku tetapi dengan syarat. Huftt.. Seperti yang kau lihat. Aku harus pura-pura menembakmu dan berpacaran denganmu sekitar satu bulan dan memutuskanmu saat kau mulai menyayangiku. Maaf kook aku tau ini salah, tapi kau tau kan bahwa untuk mendapatkan orang yang kita sayang terkadang harus menghalalkan segala cara? Aku harap penjelasanku ini bisa kau terima, sekali lagi aku minta maaf dan terima kasih untuk semuanya, semoga kau bisa mendapatkan yang lebih baik bukan pria brengsek sepertiku dan satu lagi maaf aku baru jujur sekarang sebenarnya aku ini masih straight' Setelah menjelaskan semua pria dengan mata elang itu pergi menjauh tanpa melihat kebelakang lagi. Melihat pria cantik itu yang masih shock dengan apa yang baru didengar. Seketika tubuh mungil itu lemas. Ia hanya diam. Berdiripun ia tak sanggup. Sungguh.Mencoba menerima bahwa selama ini kebahagiaan yang membuat ia bahagia memilih pergi, kehadirannya tak diinginkan si sumber kebahagiaan bahkan untuk sekedar memeluknya untuk yang terakhir kalipun tak mau atau lebih kasarnya tak sudi, mungkin karna sudah mengakui semua terutama jati diri sebenarnya yang tentu berbeda dengan dirinya. Tersadar ternyata apa saja yang sudah 'dilakukan' berdua tidak ada artinya. Lewat begitu saja. Fikirannya kosong tiba-tiba. Entahlah sangat sulit dijelaskan bagaimana perasaannya saat ini, tapi satu hal yang pasti perasaan kecewa lebih dominan dihati, yang jelas tidak ada yang tau, terkecuali diposisinya saat ini.
Wattpad aku error terus :( jadi aku delete book ini tadi trs publish lagi :") Vomment kalian sangat membantu moodku menulis. Semoga suka♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE (KTH x JJK)
عاطفيةKetika kebahagiaan yang memilih pergi dengan kebahagiaannya yang lain. Akankah berakhir bahagia? atau malah mendapat karma dan menyesalinya? Ps: Maaf kalo alur atau tema ada sedikit kesamaan tapi beneran kok ini hasil imajinasi ditambah inspirasi da...