Chapter 24 --- YAKIN?

67 12 10
                                    


Happy reading~









   Hari ini pengambilan rapot. Taehyung baru saja melihat hasilnya. Ia bawa rapotnya ke rumah Jungkook, sengaja ingin menunjukkan, bagaimana reaksinya ketika melihat rapot Taehyung?



●●●


"Wonwoo hyung?---Mingyu?"
Mata elangnya melihat kedua orang yang tak asing sedang berboncengan. Itu Mingyu dan Wonwoo. Posisinya Wonwoo memeluk pinggang Mingyu. Taehyung tidak tau sih kenapa mereka berdua kini menjadi dekat. Taehyung tidak tau masa lalu mereka, yang jelas ia senang karena merasa lawannya berkurang satu persatu.




   Jaehyun saja makin menempel dengan adiknya. Sekedar info saja ia rela setelah mengikuti ujian langsung ke Seoul lagi menemui Taeyong. Sekolahnya sudah memberi rapot seminggu yang lalu, ia putuskan untuk sewa saja apartement didekat rumah keluarga Kim. Jadi hampir setiap hari ia bisa ke rumah itu.




   Alasannya banyak entah itu mengantar kue untuk Taehyung, mengunjungi eomma Baek, atau rindu appa Chan


"Memang takdir Jungkook itu aku"


●●●


"Halo sayang..."
"Eh hyungie, kok tak mengabari kalau mau kemari?" Saat baru sampai ia langsung sambut oleh manisnya yang sedang membawa bungkus cookies kesukaannya ditambah sekotak susu sepertinya habis ngemil
"Sengaja sayang hehe"
"Masuk hyungie"





"Kookie"
"Iya hyungie?"
"Jadi dengan rencanamu? Tak ragu? Bisa tahan dengan rindu?" Taehyung kembali memulai obrolan serius beberapa minggu lalu. Jungkook yang ingin mengambil kuliah di Jepang. Otomatis akan menetap sementara juga disana. Ia akan mengambil jalur beasiswa, bukannya tak mampu. Ia mampu kok untuk kuliah disana, orang tuanya bisa membiayai ya walaupun keluarganya tak sekaya keluarga Taehyung. Tapi sekali lagi Jungkook itu ingin mandiri
"Pasti hyung. Aku tak ragu, jika rindu kan bisa telfon atau video call"
"Tapi tak bisa peluk, cium---"
"Iya sih tapi kan setidaknya kita bisa manfaatkan dulu internet daripada tak sama sekali kan hyung?"
"Kookie aku ingin ikut saja denganmu"






   Senyum manis muncul, Taehyung selalu begini. Tak bisa jauh darinya padahal ia bilang kemarin ingin ikut tes di salah satu kampus ternama Seoul tapi sekarang malah ingin ikut ke Jepang dengannya
"Tidak bisa hyung, maaf"
"Kenapa? Kau ingin selingkuh?"
"Ishh... Bicara apa sih hyung!"
"Lalu kenapa? Tidak salah kan kalo aku ikut, kita bisa menyewa tempat tinggal berdekatan atau sekalian saja tinggal bersama"
"Hyung yang ada malah kita tak fokus dengan kuliah masing-masing" Taehyung diam. Benar juga. Jika tinggal bersama Jungkook dia pasti akan selalu menempel setiap waktu
"Aku benar kan?"
"Tapi kan--"
"Hyung, aku memilih seperti ini juga sudah memikirkannya sangat lama kok, memang sempat ragu sih beberapa kali tapi aku begini juga demi untuk masa depan kita nanti hyung"
"Maksudnya Kookie?"
"Yaampun hyung... Umurmu berapa sih sekarang? Masa begitu saja tak mengerti" Taehyung hanya menggaruk tengkuknya, cengiran konyol terlihat
"Jadi aku ingin kita sama-sama fokus dengan cita-cita kita dulu. Kau bilang akan jadi seniman kan? Ya sudah hyung fokus dulu dengan itu. Aku juga ingin fokus dengan impianku. Lagipula sekalian melatih dirimu untuk mandiri tanpa aku kan?"
"Lhoo.. Tidak bisa dong Kookie, aku kan---"
"Kau apa hyung? Tak bisa sehari saja tak bersamaku?"
Anggukan Taehyung sebagai jawaban
"Bisa hyung, kau pasti bisa. Aku janji aku tak akan macam-macam disana, aku pergi sementara untuk menuntut ilmu bukan mencari pacar baru kok. Memangnya aku hyung" Terkikik geli. Taehyung melongo, apa Jungkook baru saja menyindirnya lagi setelah sekian lama?
"Kookie kok begitu?" Murung. Wajah tegasnya di tekuk, kembali ingat dengan kesalahannya dulu. Apa Jungkook masih belum memaafkannya?
"Aku bercanda hyungku sayang" Pipi tirus Taehyung di cubit gemas. Bercanda saja dibawa serius
"Aku hanya bercanda kok"
"Benar?" Taehyung menatap mata bulat yang sering meneduhkan hatinya saat sedang resah
"Iya hyung, sudahlah jangan cemberut begitu, jelek ihh aku tak suka" Jungkook melipat tangan di dada sambil buang muka. Pose tak ingin melihat ke arah Taehyung
"Kookie~ Lihatlah baik-baik, wajah pacarmu ini tampan, terlalu tampan malah coba kau lihat dulu" Taehyung mengalihkan tatapan Jungkook kearahnya. Terlihat berfikir...
"Wahh ia sangat tampan" Tak lama mencubit kembali pipi tirus itu
"Sakhhittt... Nakhhall yhaaa, bwiarr khuuu bhalasss"
"Akhh.. Sakhhhittt hyungiieeehh" Siksa menyiksa, serta teriakan kesakitan terdengar mengisi apartement Jungkook, semoga saja tak ada tetangga yang terganggu. Biarkan dulu mereka saling menyiksa tapi bahagia sebelum tersiksa karna jarak yang nanti ada


●●●



"Yongie"
"Iya hyung"
"Besok hyung harus kembali ke Busan"
Taeyong diam. Baru ingat hari ini hari terakhirnya bersama lelaki yang akhir ini mengisi hatinya. Memang belum ada ikatan, tapi begini saja sudah nyaman kok
"Bisakah ditunda hyung?" Taeyong murung
Senyum terpatri di bibir Jaehyun. Tak di sangka sifat manja kekasih Jungkook---Taehyung---menurun pada adiknya, untung saja Taeyong lucu jika sedang begini, ia tak bisa bayangkan kalau Taehyung yang manja didepannya
"Yongie..."
"Iya hyung?"
"Bagaimana kalau kau ikut aku ke Busan? 2 hari saja sampai hari minggu"
"Bo--Boleh hyung?"
"Tentu saja boleh untuk Yongie yang lucu" Dielusnya gemas surai lembut Taeyong
"Hihi, ok hyung akan ku bilang eomma dan appa nanti. Terima kasih hyung" Tak sadar memeluk Jaehyun, kini yang di peluk membeku. Debaran makin terasa di dada. Hanya pelukan saja seperti ini, bagaimana kalau lebih----



●●●

"Masak apa hyung?"
"Yaampun! Mingyu kau mengagetkan saja"
"Hehe maaf hyung"
"Tak apa. Aku memasak nasi goreng telur mata sapi, yang pasti telurnya matang dengan kecap yang banyak, tak lupa juga tanpa sayuran"
"Wahh kau masih ingat saja kesukaanku hyung"
"Tentu saja" Senyum cantiknya mengembang, tentu Wonwoo masih ingat. Bagaimana tidak kalau sampai hari ini ia masih saja menyayangi lelaki bermarga Kim ini. Karena sering sekali dikatakan jika kita menyayangi seseorang maka kita akan tau apa saja hal yang ia suka. Minimal makanan
"Aromanya masih sama. Wangi"
"Hehe sabar Mingyu, sudah lapar ya?"
"Lapar sekali apalagi jika hyung yang masak, pasti akan ku habiskan enak ataupun tak enak aku tak peduli"
"Gombal saja kau bocah"
"Bocah begini juga pasti aku tetap bertanggung jawab menjagamu hyung"
"Iya-iya terserah kau"







Tbc.

LIE (KTH x JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang