CHAPTER 21 --- MASALAH

99 15 5
                                    


   Sebagai permintaan maaf hari ini aku bakal update 3 chapter hehe :3 ini yang kedua ya.

Happy reading~








   Pasti dari kalian pernah satu atau dua kali melihat cerita ftv, drama, film atau semacamnya kan? Bagaimana alurnya? Drama sekali? Jika kalian pernah melihatnya maka kalian juga akan menemui alur drama seperti itu di pertemuan antara Jaehyun dengan adik Kim Taehyung---Taeyong.




   Tak sengaja bertemu saat pertama kali di mini market lalu diizinkan kembali bertemu di bis yang ternyata mogok. Kalau mengalami hal itu biasanya kalian akan menganggap itu sial sekalian kan? Ingin ke suatu tempat akhirnya malah harus jalan kaki tapi bagaimana jika kejadian itu malah mempertemukan kalian kembali dengan orang yang sempat beberapa kali tak sadar terfikirkan?





   Ternyata jarak tempat tinggal yang lumayan jauh tak menghambat pertemuan keduanya. Seperti takdir sengaja mempertemukan mereka, menyatukan dua kehidupan yang pastinya berbeda tanpa mereka tau seusai pertemuan pasti akan ada banyak hal berubah. Misalnya... Perasaan




"Kenapa senyam senyum begitu?"
"Apa sih hyung kepo sekali"
"Kau sedang chat dengan si Jaehyun ya?" Taehyung sudah tau perihal pertemuan adiknya dengan 'rival'nya itu, Jungkook juga sudah tau karena saat makan siang bertiga beberapa hari lalu Taeyong menceritakan apa yang ia alami
"Urus saja hubunganmu dengan Kookie hyung jangan sampai mencewakannya lagi, malah ingin tau saja urusan orang"
"Apa? Kau masih mengingat itu? Yaampun Tae itu kan sudah lama sekali, masih saja kau menyindir hyungmu ini"
"Aku ini adikmu, aku mengenalmu sudah lama ditambah kita serumah sampai sekarang jadi aku tau betul bagaimana sifatmu itu jika melihat yang mulus sedikit"
"Awas saja kalau kau membuat Kookie hyung menangis lagi, ku bakar kaset-kaset film dewasamu itu"
"Astaga tega sekali sih kau, adik macam apa kau?"
"Kakak macam apa kau? Membuat lelaki manis seperti Jungkook hyung menangis? Masih baik dia mau menerimamu lagi! Kalau aku jadi dia akan ku usir kau dari hidupku"
"Kenapa kau jadi mengomeliku?"
"Karena setelah kau kembali dengan Kookie hyung aku belum pernah memarahimu seperti ini!"
"Ya ya ya uke memang selalu benar" Taehyung memilih pergi daripada terus berdebat dengan adiknya






●●●




   Apa yang paling sulit didapat dihidup ini? Menurut Jimin adalah kepercayaan. Tapi setelah mengenal Min Yoongi ia jadi tau bahwa ada hal selain kepercayaan yang sulit didapat yaitu waktu. Sulit sekali mendapat waktu berdua... Jangankan berdua, sekedar bertemu saja sulit, Jimin akui pesan-pesan yang setiap hari ia kirim memang selalu dibalas oleh si Min nya itu, tapi apa sebuah hubungan tidak memerlukan waktu berdua untuk sekedar bertemu? Saling bercerita, berbagi tawa, tangis bersama, Jimin ingin sekali seperti itu. Padahal mereka tidak menjalani hubungan jarak jauh seperti pasangan lain yang sulit memang jika ingin bertemu, mereka hanya menjalani layaknya pasangan biasa tapi disini bedanya waktu yang kurang mendukung untuk bertemu.







   Maka disinilah Jimin, bocah remaja yang masih labil tapi berusaha menjadi dewasa untuk sang kekasih, sedang berdiri didepan pintu rumah si pemilik, menunggu pujaan hatinya pulang. Ia rindu, rindu mendekap tubuh mungil itu ke pelukannya. Setiap malam rasanya sangat menyiksa. Jimin rindu. Rindu Yoongi




"Jimin?"
"Hyung" Senyum lebar langsung terukir kala melihat pujaan hati sudah tiba, dilihatnya raut wajah lelah. Mungkin harinya yang melelahkan. Di rentangkan lebar-lebar tangannya. Pria Min langsung berlari, membalas pelukan Jimin. Berbagi sedikit bebannya. Seketika separuh bebannya hilang begitu saja saat mendekap tubuh hangat Jimin. Sejak kemarin ingin sekali memeluk kekasih bocahnya ini. Satu yang ia sadari, lama tak bertemu tak akan membuat 'rumah'nya terganti. Jimin adalah rumahnya. Begitupula Yoongi akan selalu menjadi 'rumah' untuk Jimin



●●●



   Menjalin hubungan dengan orang yang selama ini kita kagumi di waktu yang lumayan lama memang suatu keberuntungan. Saat mengingat kembali dulu betapa tak punya harapan sekali Bambam, setiap usaha untuk mencari perhatian kakak tingkat yang di puja selalu berakhir dengan kata-kata yang kelewat menyakiti hati, tapi disitu mentalnya terlatih, ia sadar bahwa jika mencintai seseorang kita harus memperjuangkan sekuat yang kita bisa, jika kita sudah ingin menyerah maka menyerahlah, yakin saja jika kita adalah 'rumah'nya maka orang yang kita puja akan pulang dengan sendirinya. Dulu Bambam memang sempat lelah dan percaya akan hal itu, ia memilih menyerah daripada harus terus sakit. Tanpa ia tau bahwa orang yang dipuja sebenarnya sudah membalas rasanya sejak lama juga. Tapi sayangnya sisi egois seakan mengalahkan sisi lain. Orang yang dipuja tak mau mengakui, ia gengsi. Tipe-tipe lelaki yang kalau sudah ditinggal pergi baru menyesal








"Apa yang membuat hyung jadi menyukaiku?" Ruang tamu rumah Bambam menjadi tempat favorit keduanya sekarang, sebenarnya dimana saja jika itu berdua tak akan jadi masalah. Posisinya saat ini Bambam sedang bersandar di bahu Mark sedangkan tangan kanan Mark merangkul untuk lebih dekat dengannya
"Hmm, apa ya? Karena kau cerewet mungkin?"
"Ish..."
"Hehe bercanda, aku menyukaimu ya karena aku menyukaimu"
Memang harusnya begitu, jika kita menyukai seseorang di level yang paling tertinggi maka tak ada alasan kenapa kita bisa menyukai seseorang itu. Suka karena paras memang wajar saja tapi menyayangi tanpa alasan itu jauh lebih baik. Lebih keren.





Tbc.

LIE (KTH x JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang