CHAPTER 19 --- PERJUANGAN

128 22 2
                                    

Happy reading~





"Sayang~" Taehyung memeluk pinggang Jungkook dari belakang, wajahnya ditenggelamkan ke perpotongan leher manisnya. Jungkook jadi risih dia saat ini sedang memasak untuk kedua lelaki yang ia sayang. Sayang untuk keduanya tentu saja dalam artian berbeda ya. Beda Taehyung, beda Jaehyun
"Hyung..."
"Hm?"
"Jangan menganggu nanti jadi lama selesainya"
"Kau lanjutkan saja aku hanya ingin memelukmu kok" Jungkook hanya mengangguk, melanjutkan masak walau sebenarnya susah ketika dipeluk seperti ini
"Kookie..."
"Iya hyungie?"
"Aku takut" Pelukan mengerat
"Takut kenapa? Semalam hyung mimpi buruk?" Taehyung menggeleng di lehernya
"Lalu kenapa?"
"Takut jika suatu saat kau membalas perbuatanku dulu"
"Maksud hyung?"
"Jangan tinggalkan aku Kookie, aku takut sekali kau pergi" Jungkook terseyum, heran juga kenapa Taehyung tiba-tiba bicara sembarangan begitu. Berbalik badan menghadap Taehyung, ditangkupnya pipi tirus itu, tangan Taehyung masih dipinggangnya
"Hyung... hyungku sayang... Aku takkan meninggalkanmu, tak taukah hyung waktu kau pergi begitu saja? Hatiku hancur sekali jadi aku tak ingin kau juga merasakan apa yang kurasakan dulu"
Ditariknya lelaki manis itu ke pelukan tak ingin Jungkook melihat kalau air matanya jatuh saat mendengar kalimat itu
"Kookie.. Sayang.. Malaikatku... Pegang janjiku aku tak akan mengecewakanmu lagi, aku akan membuatmu bahagia. Aku tak mau kehilanganmu. Jika kau masih ada rasa benci walaupun sedikit padaku kau boleh pukul aku atau apapun tapi tolong janji ya sayang jangan hukum aku dengan kau yang pergi dari hidupku. Aku tak mau, sungguh"
"Iya hyungie aku janji" Dielusnya punggung tegap itu





"Ekhm"
"Maaf menganggu tapi aku lapar"




Jungkook segera melepas pelukan mereka saat suara Jaehyun menyapa, sedangkan Taehyung sedang mengelap air matanya takut diejek Jaehyun
"Ahh.. Iya ini sudah matang, ayo kita makan bersama"










"Enak tidak Jaehyun?" Tanya Jungkook saat menyuapi Taehyung
"Enak sekali, kau pintar masak ya sekarang" Dielus surai hitamnya


Plakkk
Tangan Jaehyun di paksa lepas oleh pemilik Jungkook yang asli




"Hyung tak boleh begitu"
"Kenapa dia mengelus-elus palamu memangnya kau kelincinya, kau kan kelinciku. Makanya cari kelinci lain sana Jaehyun-sii"
"Lho.. Memang dari dulu Jungkook itu kelinciku"
"Matamu di dengkul, jelas-jelas dia kelinciku!" Taehyung bertambah emosi
"Kelinciku!
"Aku"
"Ak--"
"DIAM! AKU BUKAN KELINCI SIAPAPUN! AKU MANUSIA! KALIAN BUTA YA?!" Teriakan Jungkook menggelegar. Taehyung, Jaehyun hanya diam takut dengan kelinci galak ini



●●●


   Mark nyaman sekali diposisi sekarang. Paha Bambam
"Sayang" Bambam bergidik geli. Ternyata menjijikan juga dipanggil begitu dengan sunbae yang saat ini menjadi kekasihnya, ia jadi menyesal dulu berharap dipanggil begitu
"Sayang.." Mark kembali memanggil
"I--iya?"
"Tatap aku" Dipegangnya dagu Bambam untuk menatapnya. Saling menatap mudah sekali dibaca bahwa kedua tatapan itu berbeda. Seperti ada sesuatu. Cinta. Ya, cinta
"Cantik" Elusan dipipi ditambah pujian membuat pipinya menanas
"Ap---apa sih?!"
"Cantik tapi galak. Mulai sekarang itu type kekasihku tapi ruang kosong di hati ini hanya boleh kau yang menempati. Cantik tapi galak hanya kau yang ku mau" Bambam tak bisa berkata apa-apa, sebenarnya sangat menjijikan kata-kata Mark tapi entah kenapa ia suka



●●●



"Kookie jalan-jalan yuk"
"Kemana Jae?"
"Kemana saja asal bersama Kookie aku mau kok" Tersenyum lebar sampai sepotong cookies masuk ke mulutnya, pelakunya? Siapa lagi kalau bukan Taehyung
"Makan saja cookies itu jangan dekati punyaku, pergi sendiri sana, seperti bocah saja dasar manja"
"Tolong sadarlah dengan dirimu kalau tak sadar juga berarti kau orang yang tak tau diri Kim" Balas Jaehyun pedas
"Kookie aku jalan-jalan sebentar ya kalau lelaki bermuka pedo ini macam-macam hubungi aku saja"
"Kkkk baiklah Jae, hati-hati dan jangan pulang malam ya"
"Aku akan menurut jika kau memelukku dulu" Jungkookpun memeluk Jaehyun, jelas saja Taehyung yang melihat langsung bergerak memisahkan pelukan mereka
"Posesif sekali kau, kalau Jungkook ku culik mungkin kau sudah bunur diri ya?"
"Tak ada yang berani lagi menculik Jungkook, kalau ada aku akan menghajarnya"
"Sayangnya aku tak takut"

Plakkk...

"AKH.. SIAL" Taehyung habis terkena geplakan topi Jaehyun
"Kookie aku pergi~"
"Hati-hati!"
"Bocah sialan! Kookie sakit~" Mulai lagi sifat manjanya
"Uhh sayang sini Kookie usap-usap mana yang sakit?" Taehyung jadi senang karena Jungkook semakin perhatian padanya
"Eung.. ini cakit Kookie, Taehyungie ingin di elus sambil di tium-tium cama Kookie~" Merajuk seperti anak kecil sambil menunjuk kepalanya
"Kasian sekali sayangku ini, ayo Kookie obati"








Taehyung sedang bermanja-manja dengan Jungkook di kamar. Belum pulang sejak kemarin, mungkin jika di cek ponselnya akan banyak sekali chat dan telfon dari orang rumahnya
"Kookie" Taehyung mengerjapkan matanya. Demi apapun Tae kau berasa jadi anak Jungkook sekarang
"Iya hyungie?"
"Cium"





Cup

"Sudah ah" Jungkook menunduk malu
"Kok cuma di pipi?"
"Ish... Hyung banyak minta"
"Ya sudah deh tak apa, kemari hyung ingin peluk" Taehyung merentangkan tangan, Jungkook merapatkan diri dan memeluk Taehyung. Hangat
"Gemas..." Pelukannya erat sekali, Jungkook sampai sesak
"Hyu-nghhh jangan erat-erat" Taehyung melirik Jungkook di bawah
"Hehe maaf, aku gemas sih"




Drrttt

Taeyong-ieKim

Hyung dimana kau? Eomma mencarimu


TaehyungKim

Aku dirumah Jungkook, tolong bilang eomma ya Tae

Maaf baru mengabari




"Siapa hyungie?"
"Oh ini Taeyong Kookie"
"Kenapa? Hyung di cari eomma Baek ya?"
"Hehe iya kau tau saja"
"Ishh, jadi hyung dari kemarin tak mengabari orang rumah?"
"Tidak" Cengirnya
"Yaampun, ya sudah cepat pulang, kan sudah mandi tadi"
"Kau mengusirku sayang?"
"Tidak hyung aku hanya tidak mau eomma Baek khawatir"
"Tidak apa-apa Kookie aku sudah membalas chat Taeyong tadi, mungkin eomma sudah diberi tau kalau aku sedang bersamamu"
"Huhh baiklah"




●●●




"Dasar hyung manja tak bisa satu hari tak bersama Kookie hyung" Taeyong meletakkan ponselnya setelah tau Taehyung berada dimana. Saat ini ia berada di halte, ingin ke perpustakaan kota, bosan juga hanua di rumah saja. Tak lama bis datang, kaki jenjangnya membawanya masuk ke dalam. Tinggal beberapa bangku yang kosong, ia memilih untuk duduk agak dibelakang
"Permisi nak, bolehkan ibu duduk dibangku mu?"
"Eh, boleh bu, silahkan" Taeyong kembali berdiri saat tau ada ibu tua yang ingin duduk di bangkunya
"Terima kasih nak, kau ini sudah cantik, baik pula semoga kau menemukan lelaki yang baik juga ya" Taeyong menunduk malu dipuji seperti itu. Ia ingin mengatakan kalau dirinya juga lelaki tapi tak apa memang kenyataannya ia belok seperti kakaknya
"Ah ibu, terima kasih untuk doanya"
"Iya sama-sama nak"
Saat ia ingin memilih bangku lain nampaknya ia terlambat karena sudah penuh 'Baiklah tak apa berdiri juga yang penting sampai daripada dirumah saja'
Sesak sekali di bis, ia sampai harus berdempetan dengan orang dibelakangnya





Cittt
"Maaf" Orang dibelakang tak sengaja terdorong saat bis berhenti mendadak, otomatis Taeyong juga kena
"Tak apa kok--eh kau?" Taeyong kaget dia kan orang yang waktu itu
"Kau?"
"Maaf untuk penumpang, bis tiba-tiba saja mogok terpaksa anda harus turun atau menunggu perbaikan dulu"
"Mogok?"
"Yah... Mogok"
"Memang kau akan kemana?" Tanya orang tadi
"Ke perpustakaan kota"
"Oh, aku dengar tak jauh dari sini ya?" Jaehyun memang sempat bertanya ke eomma Jungkook dimana saja rute-rute yang dekat apartementnya
"Iya sedikit lagi sampai jadi aku akan jalan saja" Tersenyum, berusaha terlihat ramah
"Mau jalan denganku?"
"Eh?"
"Ma--maksudnya kita jalan bersama kesana, aku juga ingin jalan-jalan tapi belum tau kemana"
"Wahh kebetulan sekali, tak apa kau ikut kesana? Kau tidak bosan nanti?"
"Tidak kok, lagipula kan bersamamu"
"Apa?"
"Ti--tidak lupakan"







Tbc.

Maaf kalau kurang feelnya. Thank u.

LIE (KTH x JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang