"Apanya? Apa yang membuatmu senang?"
"Yeonji ingat padaku, hyung! Yeonji kembali!"
•••
Hari-hari yang dilalui Jimin terasa lebih menyenangkan dari sebelumnya. Semuanya tentu karena Yeonji. Tapi meskipun Yeonji sudah mengingat semua tentang Jimin, gadis itu masih merasa bersalah. Perasaan itu muncul ketika perilaku Jimin padanya tidak berubah sama sekali. Entah saat dia menjadi Yeonji lain, atau Yeonji yang lama. Yeonji pikir, Jimin itu benar-benar murni. Karena itulah ia juga ingin seperti Jimin.
Semenjak malam itu, apa yang Jimin perbuat untuk Yeonji terasa lebih manis dari sebelumnya. Mereka memang memulainya dari awal. Bukan lagi sebagai teman lama, tapi sebagai anak remaja yang sedang jatuh cinta.
"Mengantar Yeonji lagi?"
Suara dewasa itu adalah milik Seokjin. Semalam Jimin menginap di basecamp karena masih ada Taehyung dan Yoongi di sana. Pagi ini Jimin sudah siap dengan seragamnya, padahal waktu masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Alasan Jimin sudah siap sepagi itu karena Yeonji.
Bahkan Seokjin sudah hafal dengan kebiasaan baru Jimin akhir-akhir ini. Pagi ini ia sengaja membuatkan satu bekal untuk Yeonji. Karena ia dengar dari Jungkook, selama bekerja Yeonji selalu menolak ajakannya untuk makan bersama. Dan saat jam istirahat ia tak makan sama sekali. Asal kalian tahu, Seokjin tidak suka orang yang menolak makanan.
Jimin berjalan menghampiri Seokjin yang sedang menata bekal untuk Yeonji.
"Wah! Ini untukku?"
"Enak saja. Ini untuk Yeonji."
Jimin memajukan bibirnya. "Bagaimana denganku?"
"Uangmu 'kan banyak. Untuk apa aku membuatkan bekal untukmu."
Jimin berdecak kesal dan menghentakkan kakinya seperti anak kecil. Melihatnya, Seokjin mengeluarkan suara tawa khasnya dan memukul pundak Jimin.
"Sudahlah, jangan seperti anak kecil."
Ia menutup kotak bekal untuk Yeonji dan memberikannya pada Jimin. "Berikan ini pada Yeonji."
Jimin hendak meraihnya. Namun Seokjin telah lebih dulu menariknya. "Jangan dimakan!"
Jimin terkekeh dan meraih kotak bekal itu dengan paksa. "Aku mengerti, hyung. Sudah ya, aku berangkat!"
Ia berlari kecil menuju pintu utama basecamp. Tak lupa dengan tas sekolah dan kunci mobilnya. Ia bahkan belum memakai sepatu sekolahnya, karena sepatu sekolahnya ada di dalam mobilnya. Tepat saat Jimin berlari seperti anak kecil, Yoongi bangun dari tidurnya dan berjalan dengan sempoyongan.
"Dia semangat sekali kelihatannya."
Seokjin terkekeh menimpali, "Entah. Dia sangat bersemangat ingin bertemu dengan pacarnya."
Yoongi hanya menguap dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ck, dasar anak muda."
Ia mengatakan itu karena ia merasa sudah tua. Beberapa tahun lagi ia akan berkepala tiga. Karena itulah ia merasa dirinya tidak muda lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS | pjm ✔️
Fanfiction[COMPLETED] You took away the stars of my night and the sun in my day. In the end there's only clouds left in the darkness. Park Jimin dan Jung Yeonji sudah saling mengenal jauh sebelum mereka bertemu lagi. Mereka berpisah dalam waktu yang sangat la...