"Aku mohon Yeonji. Kenali aku sebagai Jimin."
"A-aku."
•••
Saat itu Jimin sedang berada di basecamp bersama Taehyung, dan Yoongi. Hanya mereka bertiga, lainnya entah kemana. Yoongi seperti biasa, ia sibuk dengan hibernasinya.
"Hyung."
"Hm?" Yoongi memang selalu seperti itu. Sekilas ia terlihat seperti sedang tidur, tapi nyatanya ia hanya memejamkan matanya. Jimin sedikit terkejut, ia pikir awalnya Yoongi benar-benar tidur. Karena ia tidak bergerak sama sekali.
"Ah, tidak. Aku kira kau tidur."
"Jimin-ah, kita bisa kalah jika kau tidak fokus."
Jimin dan Taehyung sedang bermain mobile game di ponsel mereka masing-masing. Tapi mereka saling terhubung dan jadi satu tim.
"Ck, iya iya."
Mereka bahkan hanya mengucapkan beberapa kata. Taehyung memang seorang maniak games. Jika sudah memasuki medan, ia yang paling dominan di timnya. Ia juga tak kenal kata kalah. Mottonya itu 'aku harus menang'. Memang bagus, tapi sedikit menyebalkan.
Kalian belum merasakan bagaimana berisiknya Taehyung jika sedang bermain mobile game, lebih lagi jika kecepatan sinyalnya begitu mendukung. Dan jauh lebih menyebalkan lagi jika bersama Jungkook.
"Majulah, Jim! Aku sudah melindungimu sejak tadi!"
"Ah sial! Aku mati!"
"Jimin! Tolong aku! Nyawaku menipis!"
Jimin hanya menatap layar ponselnya dengan malas. Suara teriakan Taehyung benar-benar membuat telinganya panas. Ia begitu cerewet. Tapi setelah layar ponselnya berubah karena ada panggilan masuk, ia mendadak kembali bersemangat. Tertera nama Yeonji yang menghubunginya. Tanpa pikir panjang, ia menjawab panggilannya.
"Halo?"
"Jimin!"
Jimin menjauhkan ponselnya dari telinganya karena teriakan Yeonji yang begitu keras. "Oh! Kenapa?"
"Kita harus bertemu."
Jimin terkejut dan menatap layar ponselnya dengan bingung. Ada apa dengan Yeonji? Suaranya begitu kaku. "O-oke. Dimana?"
"Kau ke rumahku saja. Bisa kan?"
Jimin mengangguk dengan sendirinya. "Aku ke sana."
Setelah sambungan mereka terputus, Jimin mematikan ponselnya dan berdiri meraih kunci mobilnya, tak lupa jaket tebalnya. Sementara Taehyung berteriak karena Jimin meninggalkan permainan begitu saja. Jimin hanya tertawa dan tak peduli dengan umpatan yang Taehyung berikan kepadanya. Tujuannya hanya ingin menemui Yeonji. Rasanya aneh karena tiba-tiba saja Yeonji memintanya datang.
Tapi masa bodoh dengan aneh. Yang terpenting Yeonji ingin bertemu dengannya. Jimin mengendarai mobilnya dengan sedikit terburu-buru. Entah kenapa ia merasa Yeonji ingin bertemu dengannya karena ada sesuatu yang penting. Beruntungnya, keadaan tidak begitu ramai.
Sampai di depan rumah Yeonji, ia melihat sepeda motor gagah terpakir di sana. Sudah jelas itu milik Namjoon, Jimin sangat hafal dengan bentuk sepedanya.
Jimin keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki rumah Yeonji. Ketika ia membuka pintu utama rumah itu, hal pertama yang ia lihat adalah Namjoon. Ia tengah berjalan menuju dapur, tapi langkahnya terhenti ketika melihat Jimin.
"Oh, Jimin."
Namjoon menghampiri Jimin dan memberinya high five. Jimin membalasnya dan hanya menatap kedua matanya. Namjoon menyempilkan sedikit senyuman untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS | pjm ✔️
Fanfic[COMPLETED] You took away the stars of my night and the sun in my day. In the end there's only clouds left in the darkness. Park Jimin dan Jung Yeonji sudah saling mengenal jauh sebelum mereka bertemu lagi. Mereka berpisah dalam waktu yang sangat la...