Jangan Anggap Aku Berbeda

3.3K 238 37
                                    

Segala kegiatan OSPEK sudah selesai di penghujung minggu kemarin. Hari ini, aku mulai menjalankan hidupku yang baru sebagai mahasiswi seutuhnya. Aku ingin normal seperti orang lain. Aku kini menjadi seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Kedokteran dengan Fakultas Kedokteran di universitas negeri di Ibu Kota. Aku sering dianggap aneh dan berbeda dulunya. Padahal aku adalah manusia biasa, menurutku. Tapi lagi-lagi, banyak orang yang menganggap aku berbeda. Ada macam-macam pendapat dari orang lain. Ada yang mengatakan aku siluman, aku istimewa, aku anak hantu, dan semacamnya. Aku risih! Sangat risih!

Saat aku keluar dari zona amanku pada umur 16 tahun, yang berarti tahun lalu. Aku keluar rumah untuk beradaptasi dengan anak-anak tetangga yang seumuran denganku waktu itu. Pendekatannya beda-beda saat mereka tahu bahwa aku bisa melakukan satu hal. Aku mengatakannya pun untuk mencari teman. Tapi, caraku ternyata salah. Aku malah kesusahan sendiri.

Orang berdekatan denganku ada maunya. Ya, selalu seperti itu. Tapi bukan hanya banyak maunya. Ada juga orang yang kembali mengatakan aku aneh dan tidak percaya denganku jika aku mengatakan siapa diriku. Bukan hanya menganggap aneh, terkadang mereka terang-terangan mengatakan bahwa aku orang gila.

Itu sungguh tidak enak.

Aku tidak gila!

Sekali lagi kukatakan, aku manusia normal!

Hanya ada seseorang yang selalu setia berada di sampingku. Banyak orang berkata bahwa dia adalah penjagaku. Tapi, entahlah! Aku sendiri tidak mengerti dengan kehidupanku sendiri yang dikatakan aneh oleh semua orang. Dan aku pun tidak mau mencari tahunya. Seperti yang sudah kukatakan, aku anak dari pasangan pengusaha terkenal di Indonesia. Papaku pemilik penerbit nomor satu di Indonesia dan Mamaku pemilik rumah sakit swasta di Ibu Kota. Aku anak tunggal yang selalu ditinggal kerja oleh kedua orang tuaku. Aku hanya ditemani oleh ART yang sudah kuanggap seperti mamaku sendiri, ada juga supir pribadiku yang sudah kuanggap seperti papa. Bukan hanya mereka, ada tukang kebun dan juga satpam yang setia di rumahku. Ada lagi, aku memiliki mereka. Teman-teman setiaku yang mereka sebut ‘hantu’.

Sedikit keceritakan tentang sosok yang disebut sebagai penjagaku. Dia dulunya adalah seorang ratu pada abad ke-10. Dengan pakaian khas ratu Keraton dan rambut yang sangat panjang membuat ia tampak mempesona. Dia tidak banyak menceritakan tentangnya, tapi awal pertemuan kami — yang kusangka ia sama dengan kita, pernah berkata akan melindungiku dari hal-hal yang jahat.

Banyak hal yang terjadi di dunia ini. Aku tahu banyak tentang apa saja yang sudah terjadi di dunia ini. Dari melihat mereka yang tak kasat mata, watak seseorang, membaca pikiran orang lain, melihat kedatangan jodoh orang lain, serta melihat kejadian alam. Bahkan, aku mengetahui kematian orang lain.

Jika kalian bertanya apa yang tidak bisa aku lihat? Hanya dua. Jodoh untukku sendiri dan ajal yang menjemputku. Kalau masalah itu, aku tidak tahu dan belum pernah memecahkan rasa penasaranku tentang hal itu. Tapi, untuk tentang perjodohan, Bunda pernah berkata, jika aku melihat seorang pria yang tidak bisa kubaca jodohnya, maka pria itulah jodohku. Tapi saat ini, aku belum bisa menemukannya.

Banyak orang berkata, anak indigo itu akan susah mendapatkan pendamping karena ia sibuk dengan dunianya sendiri. Melalui kisahku yang kutoreh ini, aku akan mengatakan bahwa anak indigo adalah anak yang sama seperti anak biasa lainnya. Aku akan bisa merasakan jatuh cinta. Buktinya, Bunda pernah berkata bahwa aku akan menemui orang itu nanti. Nanti yang tidak kutahu kapan datangnya itu. Intinya, tulisan ini untuk membuktikan pada orang banyak, bahwa anak indigo punya cerita cinta sendiri yang tak kalah unik dari anak biasa.

Zenia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang