MWINT - 12

33 10 1
                                    

HIDUP ITU TIDAK SEGAMPANG YANG KAMU PIKIRKAN

HIDUP ITU IBARAT AIR YANG MENGALIR TENANG

TAPI ADAKALANYA DERAS

SAMA

KITA HIDUP ADAKALANYA SUSAH

ADAKALANYA SENANG

Di perjalanan Bagas dan Verrin hanya diam, tidak satupun dari mereka bersuara hanya terdengar suara angin dan lalu lalang motor anak sekolah dan orang kantoran yang pulang kerumah.

Bagas memberhentikkan motornya di taman dekat rumah Verrin.

"Kenapa berhenti kak?" tanya verrin heran. "duduk di sini dulu." Jawab bagas lalu duduk di bangku panjang taman, rumputnya hijau pendek rapi dan di sekililingnya ada beberapa pohon yang tidak terlalu besar bunga angrek, mawar, dan kamboja menghiasi taman itu.

Verrin pasrah mengikuti Bagas. Lagian ia sudah lama tidak kesini dan verrin menyukai tempat ini karena sejuk dan hembusan angin plus pepohonan dan bunga juga ada kolam air mancur yang membuatnya menjadi tambah mood berada disini bersama Bagas. Sekilas semua pikirannya menjadi tenang hatinya terasa lebih adem

"Tunggu disini." Katas Bagas,Verrin hanya mengangguk.

Setelah kembali, bagas membawa dua minuman dingin dan dua bungkusan cilok yang di belinya di seberang jalan.

"Ambil." Kata Bagas kepada Verrin.

"Ini untuk Rin?"

"Iya gua traktir." Jawab Bagas seraya duduk di samping Verrin.

"Rinn, gua minta maaf soal kejadian kemarin."

"Kejadian maksudnya kak?" Tanya Verrin memastikan.

"Maaf." Kata Bagas singkat.

Verrin sebenarnya sudah mengetahui maksud yang di ucapkan Bagas tapi sengaja memastikan tebakkannya

"Iya gak papa kok kak, jujur harusnya rin yang minta maaf dan berterimakasih." Jawab Verrin lembut seakan-akan ia tidak ragu lagi berbicara, sebelum mengatakan itu ia sudah berpikir berulang kali jika ia terus cuek dan dingin kepada orang yang tidak bersalah orang yang tidak tau apa-apa tentangnya, buat apa tidak seharusnya bagi Verrin.

"Gua juga salah. Maaf." Lagi-lagi bagas mengerluarkan kata maaf

"Iya, lupakan aja." Jawab Verrin sambil memasukkan cilok kedalam mulutnya.

"Ngomong – ngomong lo beneran takur kecoak?" Tanya Bagas.

"Mmm gak juga, sedikit" Jawab verrin gerogi.

"yakin?" "tapi kok sampe segitunya?"

"segitunya apa?"

"Hampir netesin mutiara."

"Gak, salah liat kali mata lo."

"Alah gak usah ngeles."

" nuduh." Jawab Verrin singkat

"Besok gua udah pindah."

"Pindah kemana?"

"Pindah Rumahlah." Kata Bagas yang dari tadi menahan emosi berbicara dengan Verrin dalam hatinya . tapi dibanding Verrin ia malah kesel Bagas bicara sesingkat mungkin.

"owhh, dimana?"

"Gak jauh, dibelakang rumah lo."

"Syukurlah."

My World is Not ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang