MWINT - 5

34 13 6
                                    

Kemudian mereka berhenti disebuah toko buku yang bercat biru dan bercorak buku, setelah itu Bagas memakirkan motornya dan verrin yang sedang melepas helm sedikit kesusahan karena tersangkut rambutnya, Bagas yang melihat verrin kemudian " kenapa?" tanya bagas."                        "gak papa." jawab verrin gugup, sebenarnya dalam hati verrin helm gue tersangkut sm rambut. 

Bagas yang mendengar pernyataan verrin pun diam dan berdiri menunggu verrin selesai melepaskan helmnya. Tanpa basa basi tanpa adanya rasa lain dia hanya melipat tangan dan berdiri. tapi dalam hati bagas ia mau menolong verrin tapi ia tiba - tiba menjadi pelit menolong biasanya bagas tetap membantu tanpa mengenal itu siapa.

Verrin yang sudah pasrah tidak bisa melepaskannya dan menyesal tidak mengikat rambutnya dulu. "Bodoh, bodoh nyesel gue gak ikat rambut, gini deh jadinya, malah didepan dia lagi cowok kek gini." dalam hati verrin.

"Bisaa? sini biar gue bantu." kata Bagas mendekatkan dirinya ke depan verrin dan membantu melepaskan helmmya itu. Sontak Verrin memundurkan satu kakinya tanpa mendengar respon dulu dari verrin ia langsung membuat verrin kaget dan gak bisa berbuat apa - apa.

"sudah." Kata bagas memundurkan langkahnya. "makasih." jawab verrin gugup.

 "terus?" tanya Bagas?" "Terus apa." sahut verrin." Bagas yang menahan marahnya kepada cewek polos ini kemudian "Kita mau diam, apa masuk?" "ya masuklah." jawab verrin santai. Dan membuat bagas beristigfar berulang - ulang karena sikap verrin.

Kemudian Bagas berjalan dibelakang mengikuti Verrin, saat mereka masuk semua pengunjung langsung melihat mereka dengan memasang muka kek liat artis. "Ada apa mereka liatin aku?" tanya verrin dalam hati. "Dasar orang - orang kepo." kata Bagas dalam hati.

Bagas dan Verrin melihat - lihat ke rak buku, pasalnya verrin sengaja mengajak Bagas keliling sudut toko buku ini tetapi verrin hanya bisa melakukan tidak bisa mengatakan alasannya dia malu dan gugup bicara dengan Bagas.

"ekhmm." verrin membuang suasana sepi diantara mereka. "Btw lo kelas berapa?" tanya verrin memberanikan diri, karena dia pikir dia gak mungkin gak bicara duluan sebagai tuan rumah.

"kelas 12." jawab Bagas singkat." Duhh pelit amat jawabnya, singkat pula tau kan cari topik itu susah - susah gampang. dalam hati Verrin. "owh berarti kakak kelas." balas verrin singkat.

"Kak" panggil verrin tetapi Bagas tidak menyautnya. "ihh budek apa gak denger, kekecilan kali ya?" pikir verrin. "kak Bagas ayo." kata verrin sekali lagi memperbesar suaranya. "iya." jawab Bagas singkat. 

kemudian Verrin dan Bagas berjalan menuju Pemilik toko buku itu.

"Mbak saya beli buku kemarin disini, dan saya lupa bawa bukunya." jelas verrin kepada cewek yang sekarang berdiri didepannya. "owh iya, ini bukunya, kemarin saya panggil tapi mbaknya gak denger." jawab mbak itu lembut." "ehh iya mbak, maaf kemaren buru - buru."                                "gak papa kok, ini bukunya." jawab mbak itu sambil memberikan buku yang dibeli verrin. 

"Makasih ya mbak." jawab verrin. "Terimaksih kembali." jawab mbak pemilik toko itu.

Kemudian Verrin melihat sekeliling mencari pemuda yang tadi bersamanya tepatnya Bagas.

"kak..?kak Bagas?" Panggil Verrin sambil mencari - cari.

Kemudian dia melihat Bagas yang sedang duduk di sebuah meja pengunjung. "Kak Bagas disini?" tanya verrin gugup. "gak gue disana." jawab bagas dalam hati bagas yaiyalah disni pake nanya lagi hadehh ni anak. 

"hmm kak Bagas mau naik keatas?"

"Ngapain keatas?" Tanya bagas. 

"Disana ada perpustakaan, tadi Rin liat dari tadi kak bagas kek cari buku?" tanya verrin memastikan apa tebakannya benar pasalnya dia selalu tepat membaca gerak garik orang.

"Hmm nggak." jawab bagas singkat. Melihat verrin yang langsung menghembuskan nafas karena dari tadi khawatir dimana bagas dan udah beranikan dirinya yang gugup, pasalnya ia mendengar hembusan nafas verrin. Karena merasa gak enak sudah di ajak ke setiap suduh toko buku dan sekarang di tawarin ke atas. Bagas menarik ucapannya yang tadi, gitu - gitu Bagas gak bisa liat cewek kek Verrin melemas mendengar jawaban dari nya.

"Kuy..ke atas." kata Bagas yang kemudian bangkit dari tempat duduknya. kemudian mereka pun naik keatas dan disana Verrin tidak lagi menemani Bagas karena sekarang Bagas sibuk melihat - lihat dan kadang mengambil buku dan menaronya kembali.

Pada saat Bagas mengambil sebuah buku yang selama ini di carinya tiba - tiba matanya bertemu dengan wajah verrin yang berada dii balik rak buku tepat dimana ada Bagas dibalik rak buku itu juga membuat mata Bagas bertemu dengan mata Verrin.

HAII GAESSS KETMU LAGI DENGAN SY.  MAAF YA KALO PART INI LBIH SEDKIT DARI YANG PART SEBLMNYA, SOALNYA INI UDH SEMAKSIML MUNGKN THOR MEMBUATNYA KRNA THOR DR KMRN GAK ISTRHT SIBUK PERSIAPAN LBRN JDI MUMET TRS SETLH SHOLAT IED, THOR KEDATNGAN BANYK TAMU. HEHEHE. DAN INI AJA THOR SEMBNYI2  CARI JALAN KELUAR BIAR BISA NULIS CERTA, AKHIRNYA BSA JUGA WALAUPN GAK SESUAI DENGAN HARAPAN KLIANN.

KAPAN2 KALO THOR PUNYA WAKTU SEGANG THOR AKAN FOKUS BUAT CERTA THOR RELA KOK DIDEPN MONITOR BERJAM - JAM BUAT READERS :):):)

BTW THOR MASIH TAHAP BELAJR BUAT CERTA JADI JANGAN LUPA

VOTE  + COMENT SEBANYK - BANYAKNYA. SARN DAN KRITIKAN BUAT THOR.

SEE U NEXT PART....

My World is Not ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang