MWINT 1

88 17 11
                                    

Verrin sibuk memainkan ponselnya. Ia sama sekali tidak merasa bosan walaupun yang dicari hanya itu - itu saja lagu, dan lagu korea. Memang ia mempunyai hobi demus kependekan dari dengerin musik itu salah satu hal yang ia lakukan jika sedang sendirian memakai headset di kamar yang berhias wallpaper girlgroup.

Meskipun Verrin anaknya penyendiri tetapi ia memiliki keiinginan mempunyai sebuah grup musik yang diasuh oleh entertaiment. Verrin mempunyai idola penyanyi korea yang banyak diantaranya Taeyeon SNSD dan Rose BLACKPINK. kebiasaan Verrin,  mencover lagu yang dinyanyikan idolanya itu.

yupp sekarang Verrin sudah masuk kedunia musiknya itu sampai - sampai ia tidak mendengar bunyi bell yang dipencet berulang kali.

Ting...nong...ting..nong..

"Verrin......!" teriak seseorang dari luar suaranya yang super duper nyaring bak pake toa itu membuyarkan keasikkan Verrin dan suksess membuat ia mendengus kesal mendengarnya.

"Cepet buka pintunya lo mau lihat lihat kakak lo kedinginan disini,"

 "Iyaiya sabar," Huft mengganggu saja bisik Verrin dalam hati karena ia sedang menikmati lagu yang ia denger dari tadi.

Setelah pintu dibuka  oleh Verrin, Laura langsung berceloteh dan memarahi Verrin yang lama membukakkan pintu rumah, pasalnya Laura gadis gesit dan gak mau ada kata lambat lagi pula hari ini sedang turun hujan.

"Rinn kamu gak denger apa Kakak panggil dari tadi udah bunyikan bell pula berulang kali budek apa?" Verrin yang melihat dan mendengarnya hanya menerima dan menyerap omongan Kakaknya ini,

"Rinrin minta maaf kak tadi lagi demus," kata Verrin. 

"Makanya kamu tuh liat kondisi kalo lagi demus volumenya dikecilin apalagi sedang hujan, ahh sudahlah Kakakmu ini capek di kampus badmood disini lagi ketemu sama si lemot".

"Gitu - gitu juga Verrin ini adik kakak, toh juga Kakak gak akan tega kalo liat Adiknya ini gak ada dirumah."

"Lagian siapa yang akan melayani Kak Laura kalo udah kek gini Rin lagi kan yang kena imbasnya." Mereka berdua tetap seperti ini tiap kali ketemu gak ada yang gak bertengkar. Faktanya, Laura ini sangat menyayangi Adiknya. Ia gak mau Adiknya ini salah jalan.
Selain itu, Laura tidak percaya kalo verrin ini gak banyak ngomong buktinya dia tetap ngerespon caci maki Kakaknya itu. Biarpun verrin ini pendiam tapi kalo sudah dirumah dia akan berubah jadi cerewwt terutama sama kakaknya ini, alasannya dia kebih nyaman dirumah ketimbang disekolah.

"Rinn..buatin Kakak mie rebus dong, hujan - hujan gini pas banget duduk sambil ditemani mie rebus pake telur." Pasalnya sejak dikampus Laura tidak kekantin dan sekarang perutnya minta diisi. Dengan nurut Verrin membuatkan Laura mie rebus, kebetulan Verrin juga udah lapar karena demus dari tadi. Tubuhnya juga butuh asupan energi kembali.

"Rin, gimana sekolah kamu?" 

"Hmm biasa aja" "Semuanya berjalan seperti hari biasanya," "Tumben Kakak nanya sekolah Rin biasanya sibuk terus dan gak sempat nanyain."  jawab Verrin dengan muka cemberut kepada Laura. "Yaelah nih anak di tanya marah, gak di tanya marah Kakak tuh nanya baik - baik yaa, emang Kakak jarang banget nanyain sekolah kamu, jangan geer ini karena Mama sama Papa lagi keluar kota."

"Dihh siapa juga yang geer, udahh ahh mending Rinn lanjut makan, ngomong sama kak Laura buat darah tinggi naik," ledek Verrin.

"Hah emang kamu punya darah tinggi kek orang tua aja," "Nggak tapi Rin cuman mengutarakan apa yang Kakak rasakan dalam hati," Memang pasalnya Verrrin bisa menebak isi hati Kakaknya ini juga sebaliknya, tetapi Verrin lebih peka dalam hal itu. Dan jahatnya Verrin langsung bilang ke Kakaknya tanpa memikirkan perasaan Sang pendengar.

My World is Not ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang