MWINT - 8

49 11 0
                                    

Bogor 16.30. Sore yang yang penuh memori karena sekarang Verrin tengah duduk dibagian belakang motor Bagas. Yupp apalagi kalau bukan sedang menggoncenginya pasalnya Verrin ingin memperkenalkan lingkungan sekolah kepada Bagas sesuai permintaan Lily kemarin.

"Terus sekarang kemana? belok kiri, apa kanan? Kata Bagas ke Verrin sambil auto fokus ke jalan Raya itu. "Belok kanan." jawab Verrin singkat. "Nah depan situ ada warung, sekolahnya didepan warung itu jalan dua rumah." Kata Verrin menjelaskan ke Bagas.

Setelah sampai di SMA 1 Bogor, Bagas memarkirkan motornya di parkiran dan kemudian berjalan disamping Verrin layaknya orang pacaran tapi sebenarnya tidak. Saat mereka memasuki halaman sekolah ada Seorang dengan badan yang sudah agak rapuh sedang menyapu halaman, dia adalah penjaga sekolah ini sekaligus yang membersihkan halamannya.

Verrin yang melihatnya kemudian mendekati bapak itu dan menyapanya "Assalamualaikum pak," Sapa verrin. "waalaikumsalam, ehh nak ngapain kesini? ada kegiatan ya?" tanya penjaga sekolah itu kepada verrin pasalnya setahu ia tidak ada jadwal kegiatan hari ini.

"gak pak, ada urusan." jawab Verrin "Owh gitu, ini siapa nak? pacar kamu ya." kata penjaga sekolah to the point. "Eehh bukan pak, ini teman saya, kalo gitu saya pergi dulu pak." jawab Verrin kaget dan langsung pergi sebelum bapak itu menjawab omongannya.

"Nah ini deretan kelas X ipa dan yang di sebelah sana khusus Ips dan Aula, di pojok sana ada ruangan tapi Rin gak tau jelas itu ruangan apa Kata teman itu ruang alat musik." jelas Verrin sambil berjalan di depan kelas. Bagas yang hanya diam tanpa mengeluarkan sedikit suara membuat Verrin sedikit kesel.

Kemudian Bagas yang melihat Verrin dengan wajah sedikit malas itu dan tiba - tiba diam padahal dia belum sepenuhnya memperkenalkan " Hmm kelas lo dimana? kata Bagas membuat Verrin yang diam langsung berubah ceria pasalnya dia diam supaya Bagas merespon apa yang dibilangnya sejak tadi.

"Kelas gue disana." Kata Verrin sambil menunjuk kearah depan . kemudian Bagas membacanya IX ipa 2 wow gue kira dia ips. Kata Bagas dalam hati. " di atas juga ada kelas ya?" kata Bagas agar Verrin tidak memasang wajah bad itu. "owh ya kelas lo besok di atas kelas 12 ya kan? jawab Verrin meyakinkan Bagas. Dan hanya di respon mengangguk oleh Bagas. "ke atas." kata Bagas yang menghentikan jalan Verrin. "Lo mau lihat?" kata Verrin yang peka dengan yang dibilang Bagas.

Saat menaiki Tangga, Verrin hampir terpleset karena tidak melihat ada air yang tergenang dan sontak Bagas langsung memegang tangan Verrin. "jalan liat kebawah jangan sibuk ngomong aj." jawab Bagas yang sukses membuat Verrin mendengus kesel dalam hati. "Kan gue disini buat kenali ke lo." "iya tapi jelasinnya nanti jangan di tangga gini." Kata bagas yang membuat Verrin skakmat dalam sekejap pasalnya dia gak mau berdebat dengan Bagas ntar kesannya jelek di mata ortunya dan juga yang dibilang Bagas bener. Kata verrin dalam hati ia tidak sadar bahwa baru kali ini dia bilang benar kepada orang.

Setelah memperkenalkan lingkungan sekolah, Verrin dan Bagas berniat pulang di parkiran mereka ketemu sama cowok yang suka modusin Verrin, Yup dia kakak kelas Verrin.

"Hai Verrin." sapa cowok yang sekarang berjalan ke arah Verrin kemudian Verrin yang disamping Bagas mundur satu langkah pasalnya dia pernah hampir menyentuh Verrin tapi untungnya ada Naumi yang menarik Verrin. Dan sekarang dia meraih tangan Verrin dan itu dilihat oleh Bagas

"Sayang, mau pulang ya? aku antar ya? Kata Adit yang memegang tangan Verrin.

"gak mau." kata Verrin yang melepaskan genggaman Adit itu tapi sayang terlalu kuat.

"Ayolah, aman kok sama aku." kata Kevin yang berusaha menarik Verrin. Bagas yang melihat itu merasa kalau Verrin tidak suka dengan cowok yang menarik Verrin dan tiba - tiba Bagas menghentikkan kevin. "lo budek, dia bilang gak mau." kata Bagas yang memasang wajah marah ke arah kevin.

My World is Not ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang