*LIMA TAHUN KEMUDIAN*
Lintang berdiri di atas perahu, tepatnya di sebuah canal (sungai) di kota Paris. Udara yang dingin mengharuskannya memakai jaket tebal. Tak lupa di lehernya melingkar sebuah syal. Tangannya masih sibuk dengan kamera digital, memotret keindahan kota.
Lintang menoleh saat ada orang berdehem. Matanya melebar melihat Andro ada di sampingnya.
"Kak Andro?" Andro hanya tersenyum kecil, memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
"Sejak kapan kakak disini? Katanya mau nonton balapan di Inggris?" sambungnya.
"Aku batalkan karena harus membawamu pulang ke Indonesia." Lintang mengerutkan kening, menggelengkan kepala pelan, kembali fokus memotret.
"Aku masih betah disini."
"Study S2-mu udah selesai satu bulan yang lalu. Mau ngapain lagi disini? Apa kamu nggak kangen sama orang tuamu?"
"Waktu wisuda kan mereka kesini."
"Apa kamu juga nggak kangen sama pemberi kalung itu?" Lintang terdiam. Tangan kirinya terangkat memegang bandul kalung yang melingkar di lehernya. Jujur, dia sangat merindukan 'kakak manisnya' itu.
Lima tahun tidak bertemu atau sekedar tau kabar, ternyata tidak mampu menghilangkan Langit dari hati dan pikirannya. Bukan, Lintang bukannya sengaja ingin melupakan Langit. Selama ini Lintang hanya berusaha menyibukkan diri dengan kuliah dan les piano. Atau traveling keluar kota bersama teman-teman kampus saat libur. Berharap bisa menemukan dunia baru atau sekedar menikmati waktunya. Tapi tetap saja, sebanyak apapun kegiatan yang dilakukan, ada sisi hatinya yang kosong.
"Aku ragu. Segala sesuatu bisa berubah selama lima tahun ini." kata Lintang pelan.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Selain umur yang bertambah, kehidupan seseorang sudah pasti berubah. Termasuk urusan perasaan. Walaupun untuk hal itu tidak ada yang berubah dalam diri Lintang. Perasaannya untuk Langit masih sama. Mungkin semakin bertambah seiring tumpukan rasa rindu yang menggunung di hati. Tak jarang juga mampu meruntuhkan pertahanannya saat malam sepi.
Tapi apa Langit juga masih mempunyai perasaan itu untuknya?
Dulu pria itu memang bilang sampai kapanpun akan mencintainya. Tapi ada keraguan di hati Lintang. Kemarahan dan setiap kata-kata Langit saat pertemuan terakhir mereka masih terngiang di kepala. Dan juga soal perjodohan itu, apa kabarnya? Apa masih berlanjut dan akhirnya Langit dan Yasmin bersama? Atau batal? Lalu bagaimana dengan kerugian perusahaan yang harus dibayar om Anton? Bagaimana juga dengan kekasih Yasmin?
Lintang belum menemukan jawaban dari semua pertanyaan di kepalanya. Kesepakatan sepihak dari Langit benar-benar memakunya. Dia tidak bisa dan tidak akan mencari tahu apapun sesuai permintaan pria itu saat malam terakhir di Jakarta. Tapi sampai kapan menunggu takdir akan mempertemukan? Atau memang takdir itu hanya berbicara sekali saat pertemuan terakhir mereka yang menyakitkan di Bandung?
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTANG & LANGIT
RomanceLintang Narova Emeraldi, anak baru di kampus yang belum genap 17 tahun Lintang cerdas pernah lompat kelas, sangat pemikir, berani, konsisten dan berprinsip kuat Karena sifat-sifatnya itu, dia tidak mau mengikuti ospek dan harus berhadapan dengan san...