Lintang berjalan santai keluar kamar villa. Melewati jalan di sekitar taman villa menuju lobby. Ia mempercepat langkah saat melihat Langit sudah duduk di atas kap mobil yang terparkir tak jauh dari halaman lobby.
"Loh kok mobilnya ganti. Mobil siapa kak?" Langit melompat turun.
"Temen aku. Petualangan kita hari ini akan pakai mobil ini."
Tadi waktu mengantar Lintang pulang ke villa, Langit ijin pergi sebentar sembari menunggu gadis itu bersiap-siap. Ternyata Langit pergi menukar mobil sedannya dengan mobil jeep merah terbuka milik temannya.
"Kenapa?"
"Kita kan mau keliling Bali, lebih seru pakai mobil terbuka kayak gini biar mata seger lihat pemandangan." Lintang tersenyum manggut-manggut.
"Ok." Langit merapikan rambut Lintang yang berterbangan ketiup angin.
"Siap berpetualang nona Narova?"
"Kelihatannya gimana pak arsitekku?"
Langit tersenyum melihat Lintang sudah cantik dengan kaos biru muda, celana pendek diatas lutut serta sneakers biru. Tidak jauh beda dengan dirinya yang memakai celana pendek selutut, kaos putih tanpa lengan dan sandal gunung hitam.
"Siniin ransel kamu." Langit mengambil tas ransel biru dari punggung Lintang untuk dinaikkan ke bagian belakang mobil, bergabung dengan tasnya.
"Aduh berat amat tasnya buk. Mau pindahan?" Lintang yang sedang naik mobil tertawa.
"Dikit itu kak. Isinya cuma beberapa baju ganti, sandal jepit kalau nanti bosen pakai sepatu. Kamera buat dokumentasi sama beberapa printilan-printilan keperluan cewek." Langit menggeleng memutar mobil kemudian naik.
"Cewek dan segala keribetannya ya. Cuma mau jalan-jalan sehari aja bawaannya kayak mau pindahan." Lintang hanya tersenyum lebar kemudian mengambil sesuatu dari dalam tas.
"Siniin tangan kakak." Lintang sudah menarik tangan Langit.
"Mau ngapain?"
"Mau aku olesin sunblock biar nggak gosong." Langit hanya menurut melihat Lintang mulai telaten mengolesi krim itu ke tangannya.
"Kamu nggak pakai?"
"Abis kak Langit." Pria itu tertegun menatap Lintang. Untuk hal sepele begini saja Lintang sudah mengutamakannya, gimana nanti kalau sudah menikah? Duh Langit jadi nggak sabar pengen halalin Lintang. Pasti gadis gedenya ini bakal super perhatian.
"Kenapa kita nggak canggung ya Lin?" Lintang yang berganti mengoles tangan kanan Langit mengangkat kepala.
"Maksudnya?
"Setelah lama pisah, aku sempat mikir kita bakal canggung kalau ketemu lagi, tapi ternyata enggak."
"Karena cinta mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
LINTANG & LANGIT
RomansaLintang Narova Emeraldi, anak baru di kampus yang belum genap 17 tahun Lintang cerdas pernah lompat kelas, sangat pemikir, berani, konsisten dan berprinsip kuat Karena sifat-sifatnya itu, dia tidak mau mengikuti ospek dan harus berhadapan dengan san...