2L - PART 18

3.7K 218 18
                                    

Capek lihat 2L debat mulu? Nih aku kasih yang manis-manis legit wkwkwkwkk

******

Pukul 19.45 Lintang sampai di taman yang dimaksud Langit. Sebelum keluar dari mobil, ia meraih paper bag dari kursi samping mobil. Lintang berpikir sejenak lalu kembali meletakkan paper bag dan meninggalkannya di mobil.

Malam ini Lintang tampak cantik memakai dress pemberian Langit. Rambut hitamnya sedikit dijepit ke belakang di bagian atas. Karena tidak membawa heels ke rumah Langit, Lintang hanya memakai sneakers Adidas putih kesayangannya.

Lintang mengedarkan pandangan ke sekitar taman, tapi tidak menemukan sosok pria yang ia cari. Lintang menoleh kaget saat seseorang menepuk pundaknya.

"Astaga kak Miko?"

"Sorry nggak bermaksud ngagetin kamu Lin."

"Nggak papa. Cuma aku pikir tadi siapa, tapi ternyata kakak."

"Kamu cari Langit?" Lintang mengangguk.

"Dia ada disana." Lintang mengikuti arah telunjuk Miko.

"Ya udah aku kesana dulu kak."

"Tunggu Lin. Kamu harus pakai ini." Lintang melihat sapu tangan di tangan Miko.

"Buat apa?"

"Nanti kamu akan tau." Lintang sedikit menghindar.

"Bukannya mau suudzon kak, tapi kalian nggak ada niat buruk sama aku kan?" Miko terkekeh.

"Kamu serumah sama Langit aja berani, masa cuma ketemuan di taman terbuka kayak gini malah takut."

"Bukan gitu, cuma aku masih bingung kenapa kak Langit nyuruh aku kesini? Pakai pakaian kayak gini lagi. Ada kak Miko juga. Kan aneh."

"Tenang aja, aman. Udah nurut aja sama aku dan kamu akan tau semuanya nanti. Oke."

Lintang tampak berpikir sebentar. Selama ini Miko sudah bersikap baik padanya, mereka juga sering ngobrol kalau cowok itu datang ke rumah Langit. Jadi rasanya tidak mungkin dia akan macam-macam.

Akhirnya Lintang mengangguk dan membiarkan Miko menutup matanya dengan sapu tangan.

Pelan-pelan Miko menuntun Lintang menyusuri jalan di taman. Lintang yang tidak bisa melihat apa-apa hanya menuruti kemana Miko akan membawanya.

"Kak Miko, kita udah sampai?" Saat ini Lintang merasa didudukkan pada sebuah kursi.

"Iya."

"Trus kak Langitnya mana?"

Miko tercengang sesaat mendengar pertanyaan polos Lintang. Ia langsung mendekati Langit yang sudah duduk di depan Lintang. Pria itu terus tersenyum menatap gadis kecilnya yang malam ini terlihat lebih cantik.

"Ternyata Lintang bisa sepolos ini Lang?" katanya sedikit berbisik tepat di dekat telinga Langit. Langit menyunggingkan sebelah bibirnya menatap Lintang yang masih tertutup matanya.

"Menurutmu?"

"Pantes aja kamu suka sama dia. Gemesin gitu anaknya kalau lagi keluar polosnya. Benar-benar kelihatan bocah. Beda sama jaman ospek yang galaknya ngalahin macan PMS." Langit melirik Miko tak suka.

"Ingat, sebentar lagi dia jadi milikku. Hentikan ocehanmu atau kupenggal kepalamu sekarang juga."

"Posesif banget. Bukannya makasih udah dibantuin."

"Iya makasih. Udah pergi sana!" Kalimat terakhir Langit yang sedikit keras bisa didengar Lintang.

"Kak. Kak Langit disini?"

LINTANG & LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang