siedem

8K 1.3K 93
                                    

siedem | seven



luke's no longer luke.❞

++


harry terpaku. dia tidak bisa berkata apa-apa. belum pernah rasanya kata-kata seseorang menyakitinya seperti ini.


harry menelan ludahnya. "apa maksudnya ga sahabatan lagi?"


"harry, mau apa kamu kesini?" tanya emily, tak menggubris pertanyaan harry tadi.


"gue bilang gue butuh bantuan. ceritanya panjang," kata harry sambil menjambak rambutnya. "bolehin gue masuk, please."


"eh..." emily menggaruk lehernya bingung. harry tau gadis itu takkan membiarkannya masuk. seperti yang dia bilang; mereka sudah bukan sahabat lagi. dan harry mengerti kalau emily masih ragu.


tiba-tiba harry merasakan kehadiran seseorang di belakangnya. begitu dia menoleh, harry nyaris menjatuhkan rahangnya.


"luke???" harry melongo saat melihat sahabatnya berdiri menjulang di belakangnya. "ya ampun, ini beneran lo, mo?"

harry nyaris tak percaya melihat sahabatnya semasa SMA itu. pertama; luke sekarang sama tingginya dengannya (oh, mungkin lebih tinggi luke sedikit). kedua; dia memakai lip-ring di sisi kanan bawah bibirnya. ketiga; rambut hairflipnya sudah berubah.


"mo?" luke meringis dengan nama panggilan yang diberikan harry itu. it was a long time ago, wasn't it...


"eh, oke, kayaknya harry harus masuk untuk ngejelasin semuanya," kata emily gugup. dia melirik luke sebentar, lalu melirik harry.


harry tahu luke melemparkan tatapan 'kenapa dia ada disini?' pada emily, tapi dia mencoba tidak peduli. harry sama linglungnya dengan luke, apalagi penampilan cowok itu juga berubah. semua orang berubah linglung disini.


"mo, gue akuin lo jadi ganteng sekarang," ejek harry sambil nyengir saat mereka memasukki ruang tamu. "gue sama mika gabisa manggil lo 'homo' lagi sekarang, dong."


luke hanya terkekeh kecil sementara emily menuju dapur untuk mengambil minum. mereka berdua duduk di sofa hitam yang lumayan keras.


"harry, lo ngapain keisini?" tanya luke akhirnya setelah mereka terdiam agak lama.


"harry? lo biasanya manggil gue 'ting'?" tanya harry terkesiap. "eh, tunggu, jangan bilang lo sama gue ga temenan lagi juga..."


butuh beberapa saat bagi luke untuk berpikir; ada apa dengan harry?


"harry, kita semua terpisah. mika, gue, elo, angela, bahkan emily. kenapa lo pura-pura ga tau?"


tangan harry terasa dingin dan perutnya terasa mulas. "terpisah kenapa?"


"lo yang memisahkan diri semejak emily bilang dia suka sama lo. jadi kita memutuskan buat nggak temenan lagi. kita semua," ujar luke hati-hati pada harry yang tampak shock.


"jadi semuanya salah gue? persahabatan kita ancur gitu aja, gara-gara gue?"


luke terdiam, dan harry menganggap itu jawaban 'iya'.


"lo ngapain disini, mo?" tanya harry mengalihkan pembicaraan. beberapa detik kemudian, harry mengoreksi, "eh, luke maksudnya."


luke mau tak mau nyengir mendengar nama panggilan konyolnya itu. "mau nengokkin emily aja."


"katanya kita udah kepisah?" tanya harry dengan wajah tanpa dosa.


luke menatap harry agak lama, lalu mendesah. "harry... gue sama emily pacaran. sejak kapan lo nggak tau?"

h a r r yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang