dziewięć | nine
❝i don't like being here
more like; i don't like seeing you two being together here.❞
++
luke bolak-balik melirik jam tangannya sementara emily hanya menunduk kebingungan.
"kalian ga mau bantu?" tanya harry karena sedaritadi dia tidak mendapatkan respon apa-apa. meskipun harry tau kedua temannya masih dilanda kebingungan, harry tetap butuh jawaban.
"k-kita bantu, kok. iya kan, luke?" ujar emily cepat, disusul anggukan luke.
"bagus," erang harry sambil mengusap wajahnya. "gue bisa gila liat wajah kalian terus. sahabat-sahabat gue yang masih ingusan, sekarang udah tua. berapa umur kalian?"
"eh, dua puluh lima," jawab luke dengan polos. "emily juga sama."
harry kembali mengerang karena kalau umur mereka dua puluh lima; maka umurnya juga dua puluh lima. harry styles baru saja berulangtahun secara tidak wajar yang ke-25.
"aku ganti baju dulu," kata emily memecah keheningan. gadis itu segera berlari ke kamarnya, meninggalkan luke dan harry berdua.
"mo," panggil harry setelah emily pergi. "eh, luke maksudnya."
luke nyengir. "gue suka panggilan 'mo'."
"berarti lo masih homo dong," kata harry lalu keduanya nyengir.
"tai."
harry tertawa. "ya ampun, tau nggak? terakhir kali gue ketemu lo itu gue sama mika lagi ngeledekkin lo gara-gara kakak kelas yang lo taksir itu lewat. inget nggak, sih?"
"kapan si, lupa. tapi gue inget gue pernah naksir kakak kelas namanya marissa," ucap luke, ikut nyengir bersama harry.
"iya, marissa," harry tertawa. "dan gue sama mika sempet ga terima lo naksir cewek lain selain angela."
"gue gak pernah naksir angela," luke menggerutu.
"ya tapi kan gue sama mika maunya lo sama angela," harry membantah dengan nada kekanak-kanakan, sementara luke memutar bola mata.
"lo tuh urusin ashley alay," luke mencibir balik, dan kali ini membuat harry tertawa terbahak-bahak.
"ah, padahal itu baru berlalu beberapa jam yang lalu tapi gue udah kangen kalian."
meskipun luke tak mengerti apa maksud harry, cowok itu berusaha tersenyum seolah dia mengerti. tepat saat mereka menghabiskan sirup leci yang gelasnya sudah mulai mengembun, emily keluar dari ruangannya dengan pakaian rapi.
"ayo," kata emily sambil meraih tasnya.
"bawa mobil kan?" tanya luke pada harry saat mereka hendak keluar dari apartment emily.
harry mengangkat kunci mobilnya tinggi-tinggi. "gue punya bmw masa. ngeri nggak sih?"
luke dan emily sama-sama tertawa, dan harry benci harus mengakui bahwa mereka terlihat serasi jalan berdua.
"gue berharap koin tahun 2014 masih berlaku," ucap harry sambil menggenggam koin yang tersisa di kantong celananya. "gue mau cepet-cepet balik."
dan harry tahu betul apa maksudnya 'ingin cepat pulang'.
***
a/n
SORRY GUYS TRIPLE UPDATE OMG MAAF NYAMPAH :" HAHAH abis chapter ini ga penting yaudahlahya :"
good night semuanya muah