dziewiętnaście | nineteen
❝i happen to meet her, again.❞
++
harry bersandar pada rak buku sementara temannya, zayn, sedang memilah-milih buku yang ada.
toko buku ini terlalu sepi, dan sepi bukan kata yang cocok untuk harry.
tak lama kemudian, kebosanan harry diselamatkan oleh hp-nya yang bergetar berkali-kali.
angela: ih si ee buku fisika gue kebawa luke, dimana dia sekarang?!
emily: luke lagi nganter pacarnya pulang
angela: pulangnya suruh kerumah gue balikin buku, em. buru
emily: eeeh bentar deh kayanya luke lagi nonton sama pacarnya, tadi sih dia sempet bilang katanya mau nonton gitu
angela: IHHH GIMANA GUE MAU KERJAIN PR COBA
mika: istri pertama marah ^^^
harry nyengir lalu mendongak untuk melihat dimana zayn. cowok itu sudah bergerak ke rak lain, harry terpaksa mengikuti.
setelah berhasil mencapai tempat zayn berdiri, harry kembali menatap layar hpnya dan mengetik.
me: luke muncul looo homo
emily: -_- jangan gitu ih harry
me: homo homo homo
mika: homo :)
angela: baco0o0t mana buku gue dulu wOY
me: MO MANA BUKUNYA ANGELA
mika: ngel maklum si homo kalo lagi sama cewenya suka lupa istri tua lol
angela: lUKE ANAK GUE BELOM MAKAN, PULANG LOOO
me: BHAHAHAHAHAH BEGO
emily: lollllzzz
luke: parah banget cewe gua baca. CEWE GUA BACA PARAH
mika: bodo amat-_- lol
me: BHAHAHA hai thalia gue harry, kalo butuh selingkuhan sama gue aja
luke: untung dia cuma ketawa nyet-_-
mika: thalia mana bisa marah :') oya thal kalo luke megang2 tendang aja anunya
me: emang punya anu?
mika: kaga si
bibir harry tertarik kesamping, menimbulkan lesung pipi yang cukup dalam. lalu harry melirik zayn dengan tatapan penuh kejahilan.
"apaan si?" zayn mengerutkan dahinya lalu melirik hp harry.
harry menarik hpnya ke dalam pelukannya. "ga apa-apa, lucu aja. ntar malem jadi ke rumah thalia?"
zayn menarik salah satu buku lalu membolak-balikkan halamannya. "ga jadi, gue udah suruh dia telpon gue ntar sore buat ngasih jawaban biologinya. lo mau ga?"
"mau. taruhan sama gue, dia nelponnya pasti malem," kata harry sambil nyengir.
"sok tau lu keriting," zayn memutar bola matanya lalu beralih ke rak lain.
harry hanya mengangkat kedua alisnya lalu berjalan mengikuti zayn dengan malas. ke toko buku dengan zayn sama saja ke mall dengan seorang gadis pecinta shopping.
bukan kesenangan yang di dapat, tapi malah kaki yang nyaris putus dan mati rasa.
harry kembali memfokuskan pandangannya ke layar hp-nya sampai akhirnya ada seorang gadis menghampirinya.
"kak, boleh minta tolong ambilin buku yang paling atas, nggak?" ujar gadis itu sambil menunjuk buku ensiklopedia yang terletak di deretan paling atas.
harry mengangguk lalu berjinjit dan meraih buku itu. "nih."
"makasih, kak."
harry mengangguk lagi, dan gadis itu tersenyum. rambutnya berwarna cokelat, entah bagaimana mengingatkan dia pada seseorang.
gadis itu hendak pergi, namun tiba-tiba zayn menghambatnya dengan bertanya, "eh lo anak labschool 2, ya?"
gadis itu menatap zayn dan harry bingung, lalu mengangguk.
zayn tersenyum lalu tiba-tiba berubah sok akrab. "gue dulu smp-nya disitu juga, loh. wali kelasnya guru matematika, yang botak ngeselin itu."
gadis itu tersenyum lebar, seperti bertahan untuk tidak tertawa terbahak-bahak. "dia guru matematika aku yang sekarang, kak. namanya mr. thomas."
"oh iya si thomas and friends," kata zayn lalu nyengir. "yang jidatnya cocok buat rel kereta api."
untuk beberapa saat harry terdiam, lalu dia baru sadar maksud zayn berbicara tentang thomas dan rel kereta api, harry langsung tertawa.
"telat, telat," zayn menoyor kepala harry. "oh iya, kelas berapa lo, dek? masuk SMA kita aja, seru."
"kelas sembilan... tapi aku kayaknya bakal di labschool sampe lulus SMA, deh," ujar gadis itu dengan suara yang dibuat-buat ramah.
"yah sayang banget," kata zayn lalu melirik harry sambil nyengir.
"apaan sih...?" harry tertawa, berpura-pura tak tahu apa maksud zayn. "udah gih cari dulu bukunya, jangan malah ngincer anak SMP."
"satu lagi, nama lo siapa?" tanya zayn, tak mempedulikan harry.
"amelia," jawab gadis itu sambil nyengir-nyengir malu.
harry sempat muak karena setiap gadis yang berbicara pada zayn pasti bersikap malu-malu dan sok manis, seolah zayn akan luntur akan sikap mereka. cuih.
"dipanggilnya? amel? lia?"
"zayn, udah kali," harry memelototi zayn yang mulai tak tahu malu.
gadis itu menghela nafas seolah tak keberatan atas pertanyaan zayn. "amelia itu nama tengah, kak. biasanya dipanggil kelsie."
harry mengangkat kedua alisnya, lalu mundur selangkah untuk memperhatikan anak itu lebih jelas.
"kelsie apa?" tanya harry.
gadis itu tersenyum polos. "kelsie amelia turner."
***
A/N
fyi gue gatau di UK itu SMP 2 tahun apa 3 tahun, anggep aja 3 tahun lah sama kaya indonesia ahahah
chapter ini abal bgt HAH im (not) sorry