dwadzieścia dwa | twenty two | epilogue
❝20 seconds of fireworks.❞
++
[the end of the year, 2017]
harry dan kelsie turun dari mobil segera saat mereka sampai di central park london untuk merayakan tahun baru. ini selalu jadi kebiasaan harry dan teman-temannya saat tahun baru tiba, untuk menghitung mundur saat jam akan menunjukkan 00:00 tengah malam dan melihat kembang api bertebaran di langit.
kelsie, gadis beruntung yang harry ajak malam ini, segera merapikan bajunya dan menguncir rambutnya bergaya messy bun, membuat harry tidak melepas pandangannya dari gadis itu sama sekali. kelsie sangat cantik, tapi harry tidak mau mengakuinya.
dan harry benci ketika menyadari bahwa dia menginginkan takdir lamanya di masa depan. kelsie sangat lembut dan suaranya menenangkan, yang membuat harry selalu lupa bahwa dia seharusnya tidak mau kenal dengan gadis ini.
mika, eiffel, emily, luke, angela dan adrian (cowok keturunan brazil pacar angela) sudah berdiri di sebuah spot sambil berbincang satu sama lain. harry menyapa mereka satu-satu lalu memutuskan untuk diam saja sambil mendengarkan perbincangan teman-temannya.
tiba-tiba harry mendengar suara kelsie di dekatnya. "t-shirt green day-nya beli dimana?"
harry ikut menoleh ke sumber suara, penasaran karena kelsie belum mengeluarkan suara sejak mereka turun dari mobil. lalu harry melihat kelsie sedang mengajak bicara luke.
"lupa, udah lama dari SMA punya ini," ujar luke sambil terkekeh canggung. cowok itu memang agak sulit berinteraksi dengan orang baru; itulah mengapa dia terlihat kalem dan membuat harry ingin muntah.
harry menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan jengkel. sok deket, pikir harry, namun mulutnya tidak mengeluarkan sepatah katapun. harry biasanya paling ahli dalam menggerutu, namun kali ini dia sedang tidak bersemangat.
harry menjauh beberapa langkah dari teman-temannya untuk melihat persiapan kembang api yang akan diluncurkan nanti. kalau dihitung-hitung, jumlah total pengeluaran kuliah harry pasti tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan harga kembang api tersebut.
hanya orang-orang kelebihan uang yang mau menghabiskan uang mereka untuk benda bodoh yang akan meledak itu.
tiba-tiba seseorang berdiri disamping harry dan ikut menatap orang berlalu-lalang di hadapan mereka. "hey."
harry menoleh dan melihat emily, namun tak terkejut sama sekali. "ada apa, em?"
emily tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya--senyum khasnya dari dulu. "ga apa-apa. itu yang lagi ngobrol sama luke pacar kamu?"
harry melirik ke arah kelsie dan luke sekilas, lalu menatap emily lagi. "kenapa? mau gue jauhin dari luke?"