dwadzieścia jeden {end}

7.5K 1.2K 152
                                    

dwadzieścia jeden | twenty one | not an epilogue lel it's ENDING 


[maaf gue labil.... wkwkwk gue merubah beberapa detail, soalnya masih ada yang harus dijelasin. gue jadiin chapter ini ending, selanjutnya epilog....... janji deh wqwq]



she's not that bad.❞ 

++ 


college years.


harry tidak pernah menginginkan kuliah. 


bukan, bukan karena dia tidak mau bertemu kelsie nantinya. harry memang tidak pernah ada niatan untuk melanjutkan sekolah setelah SMA. tapi ambisi ibunya tentang 'memiliki anak seorang sarjana' membuat harry terpaksa menginjakkan kaki di university of east london. 


untuk lima tahun. dan ini adalah tahun keduanya. tapi seingat harry, dia hampir menghabiskan waktu tujuh tahun untuk kuliah berdasarkan ingatannya tentang masa depan. well, bukan salahnya kalau dia membuang-buang waktu di masa kuliahnya. 


pagi itu harry sedang duduk bersama mika dan eiffel (oh, pacar mika) di halaman perpustakaan kampus yang juga merupakan cafetaria terbuka. emily dan luke tidak ikut hadir, yang membuat harry gelisah. jiwanya seolah selalu menyuruhnya untuk menjauhkan emily dari luke, namun harry tahu dia tidak bisa. 


"ting, liat deh," tiba-tiba suara mika terdengar. "cewek yang itu ngeliatin lo mulu. aih, mati."


baik mika maupun harry sama-sama menoleh ke arah yang ditunjuk mika, dan harry mencelos waktu melihat yang dimaksud mika adalah kelsie. not again.


"mik, tutupin gue mik," ujar harry sambil menundukkan kepalanya. "sialan, kenapa dia lagi. gue kayaknya harus sering lari sama zayn biar bisa lari dari kenyataan." 


mika tergelak. "samperin, gih." 


"gue ga mau pacaran sama dia, mik. please," kata harry dengan tampang panik.


mika berhenti tertawa, lalu menatap harry datar. "ngomong apaan si, lu? gue bilang samperin, bukan pacarin." 


"ah elah mik, lo ga ngerti!" pekik harry dengan suara berbisik. 


"gue kesana dulu ya sama eiffel. dah, harry," mika mencolek dagu harry dan mengedipkan matanya, lalu tertawa sementara harry semakin panik. 


"mik, mika, mika, mika. jangan tinggalin gue, mika. astaga. tolong," ujar harry memelas, menahan tangan mika agar tidak pergi.


setelah melalui perjuangan, mika berhasil pergi dan harry sendirian. cowok itu melirik ke tempat kelsie tadi berdiri, dan gadis itu sudah tidak ada. harry belum pernah merasa selega ini sebelumnya. 


"ha! ketemu lagi," tiba-tiba sebuah suara mengagetkan harry, dan bangku disamping harry bergeser, menandakan ada seseorang yang duduk disana.

h a r r yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang