Shaloom PoV
Minji oppa masih menangis, entah harus mulai darimana untuk aku menjelaskan tentang keadaanku padanya.
"Oppa, i'll be fine." Kataku sambil mengusap-usap punggungnya, Minji oppa pun melepaskan pelukan kami dan segera menatapku dalam-dalam.
"Kamu kenapa minum obat anti depresi?" Tanyanya saat berhenti menangis sepenuhnya,
"Itu cuma buat jaga-jaga oppa, aku udah ga minum lagi kokk."
"Beneran?"
"Iya benerann,"
"Kalo soal teror? Aku udah baca semuanya Shal, kamu harusnya cerita sama oppa,"
"Aku gaambil pusing kok soal itu, lagian Sejin oppa juga udah urus semuanyaa, aku cuma gamau kalian jadi kepikiran aja,"
"Ini nyangkut keselamatan kamu Shal,"
"Oppa, i'll be fine, okayy?" Kataku meyakinkan Minji oppa, raut kekhawatiran terpancar jelas pada sorot matanya. Minji oppa pun mengangguk pasrah, aku tersenyum dan kemudian Minji oppa ikut tersenyum dengan wajahnya yang merah akibat menangis,
Kami pun tertidur dikasurku dengan aku yang masih ada dalam dekapan Minji oppa. Sekitar pukul 02.50 KST aku terbangun karena kehausan dan pergi mengecek ponselku yang lumayan lama tidak aku sentuh. Aku terkejut saat melihat chat dari Jinnie oppa, dan aku segera mem-packing keperluan pribadiku,
Pagi pun tiba, Minji oppa sudah bangun dan sedang bersiap-siap untuk pulang ke Busan dan Joonjoon oppa sudah berangkat ke Ilsan beberapa menit yang lalu.
"Shal, aku gausah pulang deh yaa?" Kata Minji oppa saat aku sedang membantunya merapikan baju yang akan dibawa.
"Loh? Kenapa oppa?"
"Aku temenin kamu aja yaa?"
"Gausah oppa, aku pergi sama Jinnie oppa kokk,"
"Serius?"
"Iyaa,"
"Kalo ada apa-apa hubungin aku ya princess, jangan lupa makan sama minum vitamin."
"Pergi sama Jinnie oppa mana mungkin lupa makan," Jawabku yang membuat kami berdua tertawa, setelah Minji oppa selesai. Aku dan Jinnie oppa mengantarnya ke Incheon International Airport, kami pun berpelukan padahal Minji oppa cuma ke Busan. Yaudahlahya.
Aku dan Jinnie oppa langsung melanjutkan perjalanan kami, entah kemana Jinnie oppa akan membawaku. Aku melihat keluar jendela dan mendapati sebuah papan yang bertuliskan "Gwacheon Village", kami pun melewati papan itu dan selang beberapa menit kami sampai didepan sebuah rumah yang cukup besar.
"Shal, yuk turun!" Kata Jinnie oppa,
"Kita dimana oppa?"
"Nanti kamu tau sendiri," Jawab Jinnie oppa dan ia segera turun dari mobil untuk mengambil tas milik kami.
Kami pun berjalan menuju pintu masuk rumah itu, aku mendapati sebuah bingkai foto yang sangat besar dan terdapat 4 orang didalamnya.
"EOMMAAAA!" Teriak Jinnie oppa yang membuatku sedikit terkejut,
"Yak! Seokjin ah! Itu yeoja nya kaget tau denger suara kamu!" Kata seorang namja yang mungkin lebih tua dari Jinnie oppa. Tapi tunggu, eomma? berarti ini rumah Jinnie oppa?
"Hyungg!!" Kata Jinnie oppa dan langsung lari memeluk namja itu, cukup lama mereka berpelukan sambil tertawa ringan.
"Shal, kenalin ini Kim Seokjung, kakak nya oppa," Kata Jinnie oppa kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYTHING [BTS FANFICT]
FanfictionSeorang wanita berumur 17 tahun pergi ke Korea sendirian?! gaada tujuan yang paling penting ga di Indonesia. Dengan tabungannya yang cukup banyak dan penguasaan Bahasa Korea yang pas-pasan mungkin ia akan bertahan, mungkin. Kalau masalah ini tidak t...