INDIGOF CINTA #16

3.8K 237 11
                                    

Aku melihat nya, dia sekarang sedang bercengkrama dengan teman-teman nya di ujung sudut meja sana. Sunguh ciptaan Tuhan yang satu itu benar-benar sempurna tak akan pernah bosan aku melihat nya.

Aku beruntung menjadi milik nya dan di cintai oleh nya, tidak ada yang bisa mengantikan posisi nya di hati ku untuk saat ini. Benar kata Nathan bahwa lambat laun aku akan mencintai nya seperti aku mencintai diriku sendiri.

“Sya kapan lo mau bikin Marsya junior.”

“Apaan engak, gw belum lulus kuliah. Lagian gw pingin pacaran dulu sama Nathan”

Samar-samar aku mendengar percakapan mereka. Aku sedikit tersenyum mendengar jawaban nya. Sunguh manis sekali dia.

“Pak Nathan.” Seketika aku langsung menengok ke sumber suara yang memangil ku.

“Dimas, kamu mengagetkan saya.”

“Abis nya pak Nathan saya pangil-pangil dari tadi tidak menyahut. mentang-mentang ada mbk Marsya di sana.”

“Ada apa ?” tanya ku tanpa mengubris ocehan Dimas.

“Ada yang mau ketemu bapak.”

“Siapa ?”

“Saya tidak begitu paham pak, tapi orang itu mengaku bernama Dinda.”

“Dinda ! Dinda siapa ? dimana dia sekarang.”

“Itu pak di meja ujung nomor 5.”

Siapa sebenar nya Dinda itu aku tidak begitu paham, jadi ku putuskan untuk menghampiri wanita ber baju merah itu.

“Selamat sore, ada yang bisa saya bantu ?.” Tanya ku setelah sampai di sebuah meja yang di tunjuk Dimas tadi.

“Nathan, kamu lupa sama aku.” Jawab wanita yang bernama Dinda itu.

“Maaf, tapi saya benar-benar tidak mengenal anda sebelum nya.” Jawab ku jujur.

“Aku Dinda Marisa temen sewaktu Kuliah kamu di London, kamu jahat sekali melupakan ku.” Jawab Dinda sambil menarik tangan ku untuk duduk.

“Bahkan dulu kita pernah punya hubungan sepecial, kamu benar-benar tidak mengingat ku Nathan.”

Aku sedikit bingung atas penjelasan wanita ini, sunguh demi apa pun aku tidak mengingat memory tentang wanita ini di ingatan Nathan. Bahkan dia bilang kalau dia pernah mempunyai hubungan yang sepecia dengan Nathan. Siapa sebenar nya wanita ini ?

“Tapi....” belum sempat aku melanjutkan ucapan ku sebuah tangan memelu ku dari belakang dan sepersekian detik kemudian mecium pipi ku sekilas.

“Sayank.... ayok pulang” rajuk nya manja.

“Kok tumben ini masih sore lho.” Jawab ku sedikit bingung dengan permintaan Marsya yang mengajak pulang.

“Aku pingin Bobok sama kamu.” Jawab Marsya sambil duduk di pangkuan ku.

Sontak saja wanita yang berada di depan ku itu langsung berdehem.

“Ah.... maaf, perkenalkan ini Istri saya Marsya.” Jawab ku memperkenalkan Marsya.

“Halo Marsya, saya teman sewaktu kuliah Nathan di Londin.” ucap Dinda sambil mengulurkan tangan kanan nya.

“Marsya.” Jawab Marsya jutek dan terkesan tidak suka.

“Sayank..... ayok pulang.” Rajuk Marsya sambil sedikit menguncang-guncang tubuh ku.

“Maaf sekali lagi Dinda sepertinya saya tidak bisa berlama-lama,mungkin lani waktu kita bisa menyambung obrolan kita yang tertunda ini.” Jawab ku sedikit sungkan karena tingkah Marsya yang kelewat manja ini.

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang