BIMBANG

3.4K 199 4
                                    

Hari ini aku menemani Marsya untuk bertemu kakak nya Jessica. Seperti keinginan nya kemaren dia ingin bertemu kakak nya itu. Aku memberhentikan mobil di salah satu kawasan perumahan elit. Aku sedikit ragu apakah aku ikut masuk atau tidak, selepas kejadian tempo lalu di rumah sakit saat Jessica menjenguk ku, aku sedikit sungkan terhadap nya. Seketika nyali ku mendadak menciut.

“Sayank ayok turun, kok malah diem aja sih.”

“Ah iya sayank.”

Selepas kami sampai di depan pintu rumah dan mengetuk nya, kami di sambut salah satu asisten rumah tanga Jessica.

“Eh non Marsya den Nathan, Masuk non den.”

“Kakak ada Bik ?”

“Ada non di dalam, sama non Cerry juga.”

“Lho kak Cerry ada di sini ?”

“iya non.”

Aku hanya mengikuti langkah kaki Marsya, lebih mendekat kearah dua wanita yang asyik mengobrol di ruang tamu. Ah sayang wanita yang bernama Cerry itu memungungi ku jadi aku tidak bisa melihat nya secara jelas.

“Kak Cerry kapan kak Cerry pulang dari Japan, Kok gak bilang bilang sih kalo udah pulang.”

“Aduh dek sakit jangan di cekek sih.”

Seketika aku langsung menghentikan langkah ku, suara itu aku sangat familiyar dengan suara itu, apa kah dia orang yang sama bahkan namanya pun juga sama.

“Nathan kamu ngapin di situ, sini.” Ucap Jessica membuyarkan lamunan ku.

Mau tidak mau aku harus mendekat ke arah tiga wanita itu.

“Siapa itu Jes ?"

"Itu Nathan suami Marsya.”

“Astaga adek kecil ku ternyata sudah besar.” Goda Cerry mencolek dagu Marsya.

“Apaan sih kak.” Ucap Marsya menepis tangan Cerry.

“Kak Cerry kenalin suami aku Nathan dan sayank kenalin ini kak Cerry dia desainer baju-baju aku sama kak Jessica sekaligus kakak terbaik ku.”

“Oh jadi kakak nya sendiri di lupain nih.” Ucap Jessica pura-pura merajuk.

“Hahaha tentunya setelah kakak ku yang cantik itu.” Ucap Marsya.

Seketika dunia ku runtuh, nafas ku berburu seiring detak jantung ku yang berlarian maraton di dalam sana. Aku kehabisan kata-kata. Dia kelihatan Jauh lebih dewasa setelah dua tahun lalu, masih tetap angun dan cantik.

“Sayank kok malah ngalamun sih, itu kak Cerry nya udan ngulurin tangan lho.” Ucap Marsya menegur ku.

“Nathan.” Ucap ku sambil menjabat tangan nya.

“Cerry.” Ucap nya.

Tangan ini tangan yang selama ini aku rindukan, tangan yang selalu aku hayalkan untuk ku gengam setiap saat.

“Sayank.” Tegur Marsya saat aku lupa melepas tangan Cerry yang masih berada di gengaman ku.

“Kamu kenapa sih, dari tadi ngalamun terus !. Kamu sakit ?.” Ucap Marsya sambik menyentuh dahi ku.

“En,,,gak akuu.” Ucap ku gugup.

“Kamu kenapa sih aneh banget.”

“Aku lupa sayang, hari ini ada Meeting.”

“Lalu.”

“Aku harus kesana sekarang sayang.”

“Kamu gak bohong kan.”

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang