HONEYMOON -1

3.6K 149 14
                                    

“Sayang, kita mau kemana sih? Kok bawa koper segal" ucap Marsya bingung.

Nathan tak merespon. Dia tersenyum sambil terus menata beberapa pakaian ke kopernya. Marsya beberapa kali menghela nafas pelan melihat Nathan sibuk sendiri.

“Nathan, aku lapar” akhirnya ucapan itu membuat Nathan menghentikan aktifitas bebersihnya.

“Oke, sebentar ya! Kamu tunggu di sini aja” dengan semangat Nathan keluar dari kamar dan membuat Marsya terheran-heran.

Marsya bangkit dari duduknya dan mengambil figura yang berisi fotonya dengan Nathan saat pertama kali mereka melakukan sesi praweding. Sebuah foto yang menjadi saksi bisu hubungannya dulu dengan Nathan yang begitu berantakan dan hambar tidak seperti sekarang yang begitu nyaman dan indah.

“Sayaanggg!!! Makanan datang!!!” Marsya menatap Nathan heran. Ditangan suaminya itu ada sepiring telur gulung yang masih hangat. Tapi Marsya sedikit meragukan itu.

“Dapat darimana ?” mendengar pertanyaan itu, Nathan hanya tersenyum.

“Masak sendiri dong”

“Ih masa? Kamu? Masak? Mana bisa?” Marsya tersenyum mengejek.

Nathan menaruh sepiring telur gulung itu di meja lalu mencubit gemas hidung Marsya hingga memerah.

“Sakitttt” rengek Marsya dengan manja. Membuat Nathan semakin gemas dengannya.

“Makan dulu, aku mau lanjutin yang tadi”

Marsya mengangguk.

“Iya bos Nathan”

Mendengar jawaban Nathan, dia terkekeh geli. Rasanya gemas sekali.

Cup~

Setelah mendaratkan kecupan singkat di bibir Marsya, Nathan melarikan diri dan kembali sibuk dengan kopernya. Membuat Marsya mematung di tempat. Dia mengerjapkan matanya berulang kali lalu meraba bibirnya yang baru saja dikecup singkat oleh Nathan.

“Ih dasar Nathan genit, om-om mesum”

Nathan tertawa keras mendengar Marsya berteriak heboh seperti itu. Lalu dia kembali mendekati Marsya yang masih memanyunkan bibirnya.

“Jangan digituin bibirnya. Bikin gemes” goda Nathan sambil mencubit bibir Marsya yang masih manyun. Membuat Marsya semakin kesal dan Nathan semakin gemas.

“Kamu tuh gemesin, makanya jadi nggak tahan kalau nggak cium”

"Ih, tapi kan aku belum siap” rengek Marsya manja. Membuat Nathan hampir saja menciumnya tapi dengan sigap Marsya menghindar.

“Kenapa?“

Senyuman jahil tercetak jelas di bibir Marsya. Dia mengalungkan tangannya di leher Nathan dan merapatkan tubuhnya dengan Nathan.

Melihat kelakuan istrinya itu, Nathan terkekeh geli. “Sejak kapan kamu jadi genit gini?”

“Sejak jadi istri kamu” Nathan tertawa lalu menempelkan hidungnya di hidung Marsya. Menggesek-gesekkannya dengan gemas.

“Selalu di sisiku ya. Aku juga bakal selalu jagain kamu”

Marsya mengangguk lalu mencium pipi Nathan sekilas. Setelahnya, Marsya berhambur ke pelukan Nathan.

“Selalu ... sama kamu sampai ajal menjemput kita berdua”

~ ¢ ¢ ~

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan mereka berdua akhirnya sampai di hotel dan langsung merebahkan diri di spring bed yang nyaman. Hotel yang mereka tempati sekarang berada di dekat Pantai Indrayanti. Jadi suasananya terasa sejuk karena dekat dengan pantai.

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang