INDIGOF CINTA #31

2.6K 166 34
                                    

Author pov.

Saat ini Nathan dan Marsya sedang berada di dalam mobil menuju Apartemant. Setelah aksi Marsya tadi sore yang tidak sengaja terpergoki oleh Nathan dan membuat suasana di dalam mobil begitu sangat tegang atau bahkan bisa di bilang sangat mencekam bagi Marsya.

Pasalnya suami gantegnya saat ini sedang merengut kesal. Marsya yang melihat tingkah suaminya saat ini yang menampakan wajah yang entah lah tidak bisa di deskribsikan dengan kata-kata semakin merasa bersalah dan takut.

“Nathan... “ kata Marsya sedikit pelan. Ia masih merasa bersalah dan takut-takut akan hal bodoh yang ia lakukan tadi sore.

“Nathan” pangilnya lagi setelah beberapa saat belum mendapat balasan.

Masih belum menjawab, Marsya menatap wajah Nathan yang masih menampakan mimik mengerikan itu sekilas langsung menundukan wajah dan memainkan jemari lentik miliknya.

“Sayang” ucap Marsya takut-takut.

“Aku minta maaf aku benar-benar tidak bermaksud untuk buat kamu marah, aku tadi cuma bercanda aja yank aku gak seriusan. Please jangan cuma diem aja kamu mending marahin aja aku atau gak maki-maki aja aku sekalian tapi please yank jangan diem aja kamu buat aku takut.”

Nathan menghembuskan nafas panjangnya lagi, alisnya masih bersatu sebagai tanda kekesalannya.

“Kamu tau aku sangat benci dengan cara mu mengoda laki-laki tadi, entah itu hanya bercanda atau serius sekalipun tetap saja aku tidak suka.” Ucap Nathan dingin tanpa melirik sedikitpun kearah Marsya yang sekarang masih menundukan kepala.

“Nathan aku....” Belum sempat Marsya melanjutkan ucapanya tiba-tiba langsung di potong oleh Nathan.

“Sudahlah aku tidak mau membahas yang tadi.” Ucap Nathan dingin.

Tidak mau di printah untuk kedua kalinya seketika itu juga Marsya langsung terdiam dengan wajah murung. Sebenarnya Nathan yang melihat istrinya saat ini murung tak tega untuk tak memeluknya. Namun karna rasa cemburu yang sudah menguasai dirinya tega tak tega ia harus melakukan ini.

Akhirnya setelah 25 menitan dalam mode cengung, mobil yang di kendarai Nathan sudah sampai di pelataran Apartemant. Saat tangan mungil Marsya sudah berhasil membuka pintu mobil dan segera bergegas untuk dirinya keluar dari situasi yang amat ia benci saat ini tiba-tiba sebuah suara geraman khas milik Nathn terdengar begitu jelas, yang membuat Marsya langsung berhenti total di tempat.

“Jangan membuat ku tambah kesal Marsya” suara seraknya begitu tajam. Pelan namun menusuk.

Sepontan Marsya berbalik kembali menatap wajah menggelap dan rahang menegang milik suaminya. Hati Marsya mencelos. Lagi-lagi dia salah.

“Kemari”. Perintah Nathan dengan nada datar miliknya.

Disaat seperti inilah Marsya harus tunduk dan pasrah. Marsya menutup pintu mobil kembali, lalu merangkak menuju pangkuan Nathan. Setelah mendudukan bokongnya di pangkuan suaminya. Nathan langsung menatap mata Marsya dengan mata merah serat akan emosi yang siap meledak.

Marsya pasrah saat ini dia memang yang salah jadi dia harus menerima hukuman apa pun yang akan suami gantengnya itu beri.

“Kamu sangat membuat ku jengkel sore ini, aku sangat geram padamu. Kamu membuat mood soreku kandas dan sekarang kamu meninggalkanku dan membiarkan ku sendiri dalam mood buruk ini.” Kedua tangan Nathan mulai mengelus pingang ramping Marsya. Tubuh Marsya mulai menegang dengan perlakuan yang di beri Nathan barusan.

“Kamu ingin aku menjadi gila? Ha? Katakan!” desisnya masih dengan wajah marah dan mata tajam menusuknya.

Marsya menggeleng mulai takut. Beginilah Nathan. Dia sangat manis, romantis dan mesum serta possessiv di satu sisi tapi jika kemarahannya tiba Ia akan berubah menakutkan.
Nathan meraba pinggang dan kini naik meraba punggung Marsya. Nathan memicingkan matanya dengan desisan tajam berkata.

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang