INDIGOF CINTA #27

2.6K 178 11
                                    

“Sayang aku pulang.” Ucap ku disaat aku sudah berada di ruang tamu. Kemana Istri cantik ku itu, kenapa tak ada tanda-tanda keberadaannya.

“Sayang suami ganteng kamu pulang lho, kamu gak mau peluk gitu.” Ucap ku yang masih berteriak di ruang tamu.

“Apa sih Nathan triak-triak kaya di hutan deh.” Ucap Marsya sebal.

“Aku pulang lho sayang, kamu gak mau peluk atau cium gitu.” Ucap ku berjalan mendekat kearah Marsya berdiri.

“Gak mau kamu bau kecut, kamu kan belum mandi.” Ucap Marsya sambil sesekali mendorong badan ku agar sedikit menjauh darinya.

“Yaudah kalau gitu mandiin dong sayang, kok gak peka sih.” Ucap ku sambil menaik turunkan alis ku.

“Maunya.”

“Emang mau sayang.”

“Ahh Nathan jangan deket-deket aku alergi sama orang mesum.” Ucap Marsya sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah ku.

“Oh gitu, yaudah aku suruh si Dinda aja buat mandiin aku.”

“Oh jadi gitu ya selama ini, emang bener kamu itu ada main sama Dinda. Kamu jahat banget sama aku. Aku benci sama kamu !”

Aduh sepertinya gw salah bicara nih, dengan terburu-buru aku langsung mengejar Marsya yang sekarang sudah berada di tanga yang hendak pergi ke dalam kamar itu ku rasa. Tanpa aba-aba aku langsung mengangkat tubuh Marsya kedalam gendongan ku.

“Ah, Nathan turunin ! aku gak mau di gendong sama kamu.” Sungut Marsya marah dan sesekali memukul dada bidang ku.

“Auw, sakit sayang kok di gigit sih udah kaya vampir aja.” Dumelku dan sedikit meringis merasakan gigi-gigi Marsya dengan sengajanya menancap sempurna di pundak kiri ku.

“Bodo, turunin atau aku ngambek sama kamu.” Ancam Marsya sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

“Aku turunin setelah kita sampai kasur okay.” Ucal ku sambil memberi kerlingan nakal kearah Marsya.

“Gak mau, turunin sekarang.” Racu Marsya sebal.

“Sayang.”

“Apa !” jawab Marsya galak.

“Aku kangen sama kamu.” Ucap ku pelan dan sesekali menatap mata indah milik Marsya yang sekarang menatap intens kearah mataku.

Setelah sampai di dalam kamar dan dengan perlahan ku turunkan tubuh Marsya ke atas kasur. Dengan gerakan pelan ku dekatkan wajah ku kearah wajahnya pelan namun pasti ku cium bibir ranum Marsya yang sendari tadi membuat ku gemas. Ciuman ini hanya sekedar menempel tanpa lumatan ataupun nafsu di dalamnya, ini murni alamiah tanpa ku buat-buat.

“I LOVE YOU.” Bisiku lembut.

“I LOVE YOU TO.” Ucap Marsya sambil sesekali mengelus lembut pipi kiriku.

“Aku mandi dulu ya sayang.” Ucap ku lembut dan sekilas mencium dahinya sayang.

“Nathan.”

“Iya.”

“Aku juga merindukan mu.” Ucap Marsya malu-malu.

“Aku tau.” Ucap ku dengan seringai mesum andalan milik ku.

“Mulai deh nyebelinnya.” Rengut Marsya sebal.

“Kan cuma sama kamu sayang.” Godaku.

“Mesum.” Gumam Marsya yang tentunya masih bisa ku dengar.

~ ¢ ¢ ~

“Nathan”

“Hem”

“Nathan”

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang