INDIGOF CINTA #35

2.4K 154 15
                                    

“Kak Cerry” Pangil Marsya yang mulai beranjak dari duduknya guna menghampiri wanita anggun yang sekarang sedang fokus membuat pola desain baju yang akan ia pamerkan besok lusa.

“Kenapa dek” jawab Cerry tetap fokus menggambar pola desain baju miliknya.

“Aku Jahat gak sih kak sama Nathan”

“Maksud kamu ?” tanya Cerry yang seketika itu langsung menoleh kearah wanita berparas cantik yang berdiri tegak di depannya sekarang.

“Iya aku jahat gak sih kalo nolak permintaan suami”

“Emang Nathan minta apa” jawab Cerry bingung.

“Kakak tau sendiri kan gimana Nathan suka sama anak kecil.” Ucap Marsya pelan.

“Iya, lalu”

“Nah masalahnya itu kak, Nathan itu pingin punya anak”

“Yaudah bikin lah satu yang mirip dengan mu atau mirip dengan Nathan” jawab Cerry acuh dan mulai fokus kembali dengan tumpukan desain gambar miliknya.

“Ih kak Cerry ! masalahnya itu aku gak mau punya anak dulu sebelum lulus kuliah” jawab Marsya sebal karena merasa curhatannya di abaikan oleh Cerry.

“Dek itu kan rumah tangga kamu, kk gak tau harus gimana. Lagian kan kk juga belum nikah jadi kk gak mau mikirin masalah yang rumit seperti itu.”Jawab Cerry acuh.

“Kak Cerry ih nyebelin aku ini lagi galu kk malah nyuekin aku” rengut Marsya sebal.

“hahahh bahkan kamu udah melakukan itu dek” Ucap Cerry berdiri dari duduknya dan bergegas membersihkan tumpukan kertas yang berserakan di atas meja.

“Melakukan apa?” tanya Marsya bingung.

“Kamu kan selalu nolakin semua permintaan Nathan, bahkan ku rasa Nathan itu seperti suami-suami takut istri”

“Eh, gak juga” Bela Marsya tak terima akan tuduhan yang tentu saja benar adanya.

“Yaudah kalau begitu berikan saja sumimu itu apa yang dia inginkan, sebelum dia benar-benar ‘Jajan’ di luar sana” Ucap Cerry diiringi tawa tertahan dengan derap langkah kakinya yang bergegas menuju pintu.

“Apa.. ! tidak-tidak awas saja kalau Nathan berani ‘Jajan’ di luar sana. Eh kak ak....” belum sempat Marsya melanjutkan ucapannya ternyata orang yang ia ajak bicara sendari tadi sudah tak ada di dalam ruangan dan meningalkan Marsya seorang diri.

“Astaga, kak Cerry...!” jerit Marsya sebal.

Nathan pov.

Aku terduduk sepi di balkon Apartemant. Hari ini ku rasa cuacanya sangat bersahabat terbukti dengan cahaya keemasan di ufuk barat itu yang tak mau meninggalkan peraduannya meskipun sekarang sudah menjelang petang.

Dengan ditemani sebatang rokok putih yang di apit kedua jemariku aku menikmati suasana sore menjelang petang ini dengan damai.

Tak terasa sudah hampir 1 tahun aku menjalani peran pengantiku ini, meskipun aku harus melepas cinta pertama ku yang nyatanya tidak pernah bisa aku gapai lagi. Mesti Jujur didalam lubuk hatiku yang paling dalam aku merindukan sosoknya, wanita cantik dengan pemilik senyum indah itu.

Flashback on.

Saat ini aku sedang berada di atas bukit bersama teman karib ku, dia sangat menyukai matahari tenggelam. katanya saat dia melihat matahari tengelam seperti dia juga ikut tenggelam didalamnya.

Memang terdengar begitu aneh tapi itulah dia Cerry ku. Kalian pasti bingung kenapa aku memangilnya dengan sebutan Cerry ku, ya karena dia itu manis dan periang orangnya manis seperti Cerry tentunya.

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang