ZERO-KEBOHONGAN

2.8K 164 18
                                    

CERRY POV.

Aku berjalan tanpa tujuan, jauh ke depan tanpa berhenti ataupun memperhatikan jalanku. Aku hanya terus melangkahkan kedua kakiku yang kebetulan sempurna ini. Pikiranku kosong, entah kenapa. Semenjak seluruh keluargaku meninggal jadilah aku sebatang kara. Ayah, Ibu dan adikku Akmal ditambah dia wanita yang aku cintai, sunguh kejam sekali dunia ini kepadaku. Seakan Tuhan tak pernah rela melihat ku bahagia dan mempermaikan takdir ku. Mereka semua sudah pergi meninggalkanku. Aku hanya sendiri disini, tersudut menunggu kematian yang aku nanti.

Aku ingin segera menyusul mereka, aku tidak bahagia menjalani hidup seperti ini. Aku hancur, aku tidak tau harus berbuat apa. Hidupku rusak dan tak mungkin aku tata kembali, aku terlalu melenceng jauh dari jalan awal. Aku tersesat ! aku tak tau jalan pulang. Aku tidak percaya lagi dengan Tuhan ! siapa dia ?!person who love me ? really ?sayang denganku, dia mengambil kebahagiaanku, itu sayang ? itu yang dinamakan sayang ?! aku muak ! aku tak mau lagi peduli, jutaan doa penuh kekhusyukan telah aku bisikan hanya untuk Dia ! Dia tak mau mendengar ku, seolah menutup telinga, mata dan batinnya akan diriku. Aku berhenti di sebuah jembatan panjang. Aku bersandar di bibir jembatan itu dan memandang ke bawah jembatan.

Airnya tenang, namun seolah berkata kepadaku untuk menjajalnya, menjemput kematianku. Sangat ingin rasanya melompat dan melepaskan segala beban di pundakku ini. Toh, untuk apa aku hidup ? sudah tidak ada lagi yang peduli dan sayang padaku. Aku menaiki pembatas jembatan itu. kudengar beberapa klakson kendaraan yang mencoba memperingatkanku.

Aku merentangkan kedua tanganku dan menatap ke bawah, seperti bunge jumpping namun kali ini tidak ada tali pengaman, pelampung maupun kapal penyelamat. Aku tersenyum penuh arti sebelum bertemu malaikat nanti, ya senyum terakhirku dibumi. Aku meluruskan sebelah kakiku ke depan, tak ada pijakan lagi. Aku ingin menikmati saat-saat terakhirku ini dibumi. Aku ingin mati tanpa ada yang mengetahuiku, aku ingin menjadi yang tidak teringat ataupun dikenang. “good bye cruel world !” umpatku tanpa beban.

Aku membulatkan tekad dan menarik nafas sedalam mungkin. Aku belum pernah merasakan koma, aku belum pernah pingsan. Namun kali ini, nampaknya aku akan langsung merasakan kematian. Tak bisa ku pungkiri, aku takut ! sangat takut, hendak kemana nantinya aku ? apakah aku bisa bertemu orang-orang yang aku sayang ?

“Cerry STOP” teriak seseorang sambil menarik jacketku. Sontak, aku terjelembab kebelakang dan kepalaku terantuk aspal. Aku mengerang kesakitan. Sakit, sangat sakit rasanya. Kalau mati dengan jalan Useperti ini aku tidak mau, sangat sakit. Suara yang tadi itu tampak seperti suara laki-laki siapa dia ? kenapa peduli padaku ? Ia menarik tanganku dan menyandarkanku pada dinding jembatan. Saat aku penasaran siapa orang sialan yang telah mengagalkan rencana bunuh diriku ini sontak aku terkejut.

“Nathan !”

“Kamu mau ngapain Cer, jangan gila. Kalo ada masalah kamu bisa cerita sama aku, mungkin aku bisa bantu kamu.”

“Lepasin gw, ini bukan urusan lo. Gw mau mati atau apa ini bukan urusan lo, dan sekarang pergilah gw ingin sendiri.”

“Engak sebelum kamu ikut sama aku.”

“Gw bilang pergi brengsek.” Umpat ku keras kearahnya, aku sudah tidak peduli lagi siapa dia. Saat ini aku benar-benar sudah muak dengan dunia rasanya ingin segera ku akhiri hidup ini.

“Masih banyak orang di luar sana yang pengen hidup, dengan segala cara dan upaya mereka mempertahankan hidup. Tapi kamu ? dengan enaknya buang nyawa..” ucapnya menjelaskan.

“ini kan hak gue ?!” ucapku ketus.

“Aku tau, tapi setidaknya hidup lah demi orang yang membutuhkan mu dan mengharap kan mu. Kamu masih terlalu muda untuk mengakhiri hidup mu sekarang.”

INDIGOF CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang