Siapkan jantung.
Author kembekkkk eui
VOMMENTNYA
~Happy Reading~
"Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya, Lai Guanlin, maukah saudara menikah dengan Tasha Camilia yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"
"Ya, saya mau"
"Tasha Camila, maukah saudara menikah dengan Lai Guanlin yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"
"Ya, tentu saja saya mau"
"Atas nama Gereja Allah dan dihadapan para saksi dan hadirin sekalian, saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan yang sah. Semoga upacara kudus ini menjadikan saudara berdua sumber kekuatan dan kebahagiaan. Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia"
Suasana gereja tiba-tiba jadi riuh gara-gara sih mamah sama sih om ciuman di depan altar.
Gue duduk sambil megang buket bunga yang nanti bakalan di lempar sama mereka berdua.
Sudah seminggu dari kejadian perebutan soal siapa 'pacar' gue.
Satu hari setelah kejadian tersebut, tiba-tiba Minhyun balik ke Korea tanpa alasan yang jelas. Padahal gue belum ngambil keputusan ap—
"Nanti kita yg akan ada di depan altar sana"
Tangan Samuel ngegenggem erat tangan gue.
Gue cuma senyum kecil.
"Kamu kedinginan? Tangan kamu dingin banget"
"G-gak"
Bukan badan gue yang kedinginan, tapi hati yang—
PROKKKK-PROKKKKK
Seluruh umat yang ada di sana, langsung pada tepuk tangan pas mereka ngelepasin ciuman.
Terkecuali gue.
"Kamu cemburu?"
Bisik Samuel sambil ngerapiin anak rambut gue yang agak berantakan.
"Gak. Kenapa gue harus cemburu?"
Jujur.
Gue emang gak cemburu sepenuhnya...
Cuma seharusnya gue yang ada di posisi sih mamah! Kenapa harus gue yang ada di deretan bangku penonton?! Kenapa gue gak berdiri berdua sama sih om di depan altar?!
Gue ngehembusin napas kasar.
Percuma kalut sama pikiran yang gak jelas, kalo pada endingnya emang gue gak bisa nyatu sih om.
"Ekspresi kamu nunjukin kalo kamu sangat cemburu, cel"
Gue nunduk, "apa salah kalo seandainya gue cemburu?"
"Gak. Gak salah, cuma... kenapa orang yang kamu cemburuin itu dia—pendamping hidup mamah kamu—"
"Gue juga gak mau sam! Gak mau buat nyemburuin orang yang sekarang udah resmi jadi ayah gue!"
Gue nangis.
Samuel dengan sigap langsung ngebawa gue ke pelukannya.
"Sebesar itu rasa sayang kamu sama dia? Apa peran aku belum cukup buat ngegantiin dia di hati kamu?"
Samuel ngusap lembut puncak kepala gue.
"Maaf"
Gue nangkep tangan Samuel.
"Maaf buat apa?"
"Maaf karena gue gak bisa ngejadiin lo sebagai pengganti—"
"Stsssss... itu bukan salah kamu, tapi salah aku. Berarti apa yang aku lakuin slama ini masih belum cukup, tenang... itu akan jadi pr buat aku"
Kenapa sih gue gak suka sama Samuel dari awal aja?!
"Sam...mulai sekarang gue akan mencoba buat ngebuka hati—"
"Samuel, kamu ngapain disini hah? Istri kamu nyariin kamu tadi pagi malah kamu enak-enakan peluk-peluk anak orang"
Samuel ngelepasin pelukan, langsung berdiri, "mamah?!"
Nah loh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papi ; GUANLIN✔️
Fiksi Penggemar#1 in fiksipenggemar (30 Desember 2019) {COMPLETE} Untung masih calon papih, jadi masih bisa nikung dikit^^ ⚠️hardword ⚠️non-baku ⚠️un-faedah ⚠️banyak typo