BAGIAN SATU

5.4K 222 5
                                    

Keyra mengambil sarung tangan karetnya, lalu mulai berjalan kearah tempat lokasi pembunuhan yang aru saja diterimanya, siang ini ada laporan bahwa ditemukan seorang siswi meninggal dunia di sekolah swasta X yang mana sekolah itu sedang melansungkan acara seni. Siswi ini ditemukan tidak sadarkan diri di ruang ganti. Terduduk dengan kepala tersandar kebelakang. Disaat semua orang seharusnya bersenang- senang, namun kejadian ini mengacaukan segalanya.

Keyra menghampiri Hamdi, dokter forensik yang bekerja sama dengannya. Keyra melihat sekeliling, tidak ada yang berserakan, sangat rapi untuk ruang ganti yang digunakan. Biasanya disaat seperti ini ruang ganti akan berserakan pakaian ataupun alat makeup dimana mana, tetapi ini rapi. Benar-benar rapi.

Keyra meminta anggota tim yang lain memeriksa seluruh ruangan. Sementara Zach, dia memeriksa CCTV disekitar ruangan. Ferdi menghampiri Keyra yang berada di depan cermin dengan berkas tentang identitas korban.

NAMA : RANI HAYANI

KELAS: XII B

Diketahui bahwa Rani adalah Queenbee sekolah yang ikut acara bersama bandnya hari ini. Keyra memeriksa tubuh korban lalu mendapati beberapa luka pada tangan korban.

"Bagaimana ?" Tanya Kayra pada Hamdi yang ada disana.

"Satu hal yang bisa kupastikan sekarang adalah korban meninggal karena kekurangan oksigen. Dan ditemukan luka pada telapak tangan korban dan salah satu kuku korban patah seperti mencakar sesuatu. Penyebabnya akan kita ketahui saat otopsi dilakukan." Jawab Hamdi, kemudian melihat pergelangan tangan korban, tidak melihat tanda kekerasan.

Keyra menatap Agus,"Kamu dapatkan data tentang orang yang bertanggung jawab dengan ruangan ini semuanya tanpa terkecuali."

Agus bergerak keluar ruangan mencari semua hal yang dikatakan Keyra padanya. Mayat Rani dibawa ke rumah sakit guna di otopsi. Saat membawa jasad Rani, Keyra melihat bagaimana wajah bahagia Hamdi terpancar dikedua matanya. Jika dia tidak terbiasa dengan sikap sebagian dokter forensik yang gila saat melihat mayat mungkin kayra akan menangkap Hamdi saat itu juga. Menangkapnya sebagai pembunuh.

---------

Hamdi memulai pekerjaannya dengan memperhatikan tubuh mayat dengan seksama, mungkin saja ada yang terlewatkan olehnya saat diruang ganti tadi. Saat melakukan pembedahan, Hamdi mendapati serat bantal pada saluran pernapasan Rani. Hamdi berasumsi bahwa korban mengalami aspirasi. Serat bantal yang didapat Hamdi dimasukkan kedalam kangtung plastik sebagai bukti. Lalu menutup kembali bagian tubuh yang sudah di sayatnya. Hamdi mengumpulkan DNA yang terdapat pada korban lalu mengujinya di Lab forensik guna mengidentifikasi DNA pada korban.

Hamdi mengabari Keyra bahwa hasil otopsi sudah keluar. Keyra dengan segera menuju ke rumah sakit bersama Ferdi.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Keyra saat berada dalam ruangan Hamdi, sedangkan Ferdi menunggu di luar ruangan karena tidak ingin bertemu dengan dokter setengah gila itu. Hamdi mengambil sesuatu di dalam lacinya, lalu menyerahkannya pada Keyra.

"Saya menemukan ini disaluran pernapasan korban." Keyra memperhatikan serat bantal yang di dapati oleh Hamdi.
"Ini yang menyebabkan korban sulit bernapas. Benda ini hanya dapat masuk melalui hidung. Seperti dibekap dengan benda seperti bantal." Jelas Hamdi.

"Lalu bagaimana dengan DNA yang kamu temukan?" Tanya Keyra.

"Masih dalam proses. Saya harap kamu bisa bersabar sedikit."

Keyra mengangguk tanda mengerti lalu pamit meninggalkan rumah sakit dengan membawa barang bukti.

---------

Saat menerima laporan dari Zach, Keyra yakin jika benda yang digunakan untuk membunuh korban sudah dihilangkan atau dibawa oleh sipelaku. Ya,tidak mungkin pelaku akan meninggalkannya dengan sengaja disana, kecuali untuk membuat dirinya masuk jeruji dengan cepat.

"Apa yang kamu dapatkan saat melihat CCTV yang ada disekitar ruangan itu bersama Zach?" Tanya Keyra pada Ferdi yang sedang mengemudikan mobil menuju kekantor polisi.

"Pihak sekolah sepertinya mencoba menutupi kasus ini, detektif. Sepertinya mereka tidak ingin bekerja sama dengan pihak kepolisian. Besok saya akan kembali ke sekolah itu untuk meminta salinan rekaman CCTV yang berada di depan ruangan." Jawab Ferdi.

Keyra mengangguk, jika melihat ketempat kejadian pembunuhan, Keyra berpikir jika pembunuhan ini sangat bersih, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Seolah pembunuhan ini sudah direncanakan dengan sangat matang. Jika pembunuhnya salah satu siswa yang bersekolah disana maka Keyra merasa takjub dengan kepintaran si pembunuh. Menurut Keyra, pembunuhan ini sudah direncanakan dalam waktu yang cukup lama.

---------

Awal penulisan : 04 Agustus 2018, Sabtu.

REVISI : 05 April 2020, Minggu.
Tc.

THE SINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang