BAGIAN SEMBILANBELAS

832 67 3
                                    

Ananoera berpikir pendek saat menyangka jika Dea sangat mencintai Rigel, dia berpikir bisa mendapatkan apa yang diinginkannya lewat Rigel. Tapi Dea bukan hanya pintar, dia juga bisa membaca pergerakan lawannya dengan baik. Selama ini belum ada yang ingin mencari masalah dengannya kecuali saat dirinya dipukuli ketika berada dikelab milik Rigel. Lalu sekarang orang yang bahkan tidak dekat dengannya mencari masalah dengannya lewat Rigel, Dea memang membutuhkan Rigel saat ini, tapi jika Ananoera sangat menyukai kekasihnya itu mau bagaimana lagi? Ambil saja, toh laki laki tidak hanya Rigel saja.

Kehilangan tidak lagi menjadi masalah dalam hidupnya, itu sudah biasa. Pertanyaannya hanya satu, apa yang diinginkan perempuan itu darinya sampai ingin merebut kekasihnya? Membalas dendam?

***

Anaoera berjalan mengikuti teman didepannya ini. Perempuan itu lebih berani dari yang dia kira, Noera harusnya lebih berpikiran jauh jika penjahat akan memiliki tiga kali lebih besar tingkat keberaniannya daripada seorang anak baik baik seperti dirinya.

Dalam perjalan yang entah menuju kemana Perempuan didepannya ini berbicara.

"Kamu tau kenapa kecelakaan itu tidak merenggut nyawamu?" Tanyanya pada Ananoera.

"Karena tuhan masih menyayangiku. Dia ingin memperlihatkan bagaimana busuknya dirimu." Jawab Ananoera.

Tapi setelahnya Ananoera dibuat bingung dengan melihat tubuh perempuan didepannya bergetar, tanpa suara. Dan Noera tau jika perempuan itu sedang tertawa. Sial, apa perempuan didepannya ini sedang menertawakannya?

"Tet tot. Kamu salah. Karena kematian yang terlalu cepat akan mempermudah hukumanmu Nou."

Nou, Noera sudah benci dengan panggilan itu. Panggilan itu sekarang tidak lebih dari sebuah panggilan kematian untuknya. Kematian yang diberikan gadis didepannya.

***

Perkembangan pencarian siapa dalang pembunuhan selama ini sedikit berkembang. Yang Keyra ketahui sekarang adalah bahwa semua korban ternyata berhubungan, dulu. Mereka memang sangat tertutup sehingga informasi ini memang sulit untuk didapatkan. Mereka berteman, tidak terlalu dekat tapi dapat menjelaskan hubungan mereka semua. Yang aneh hanya Nico, korban kedua yang terbunuh setelah Rani, dia anak baru yang memang belum mengancam penghuni sekolah. Entah apa yang membuatnya terbunuh. Mungkin sipembunuh merasa terancam. Kalau hubungan Rani, Mutia dan Anggi adalah sahabat diluar sekolah, karena saat mereka berada dalam lingkungan sekolah akan terlihat seperti orang asing yang tidak saling mengenal. Alasan kenapa mereka merahasiakan pertemanan mereka juga belum jelas, yang pasti mereka seperti tidak ingin semua orang mengetahui jika mereka berteman.

Alasannya apa? Memangnya ada yang ingin mencelakai mereka jika mereka berteman? Tunggu dulu, bisa saja kan? Mereka dibunuh karena ada sesuatu dalam pertemanan mereka yang membuat sipembunuh ingin melenyapkan mereka semua. kalian bertiga, sebenarnya apa yang kalian sembunyikan?

"Bu, kami mendapat laporan jika ada seseorang berpakaian hitam yang terekam CCTV blok perumahan maya yang terlihat mencurigakan."  Zach tiba tiba datang keruangan Keyra.

Zach langsung menunjukkan apa yang ditemukannya setelah mencari lebih dari dua hari CCTV yang berada disekitar peeumahan sampai CCTV sekitar jalan raya yang dilalui Maya.

"Dari ciri cirinya orang ini sepertinya seorang perempuan. Saya menduga dari postur tubuhnya jika orang ini seumuran atau beberapa tahun lebih tua dari Maya. Dia terlihat seperti anak SMA, bu." Jelas Zach.

"Setelah dari sini, dimana dia terlihat?" Tanya Keyra.

"Sayangnya kita hanya mendapat ini bu, karena di CCTV setelahnya dia tidak terlihat lagi." Ucap Zach.

"Baiklah, ini cukup untuk menambah petunjuk kita."

***

Beti ingat orang ini, bagaimana bisa lupa jika mereka berada dalam lingkungan sekolah yang sama. Perempuan itu tersenyum, sekalinya tersenyum dia malah terlihat menyeramkan. Beti balas tersenyum, bukan senyuman manis seperti perempuan didepannya, melainkan senyuman mengejek.

Jika Lita berada disini sekarang bisa dipastikan jika dia akan heboh melihat manisnya senyuman Dea Ananda yang diperlihatkan khusus untuknya ini. Ini aneh, mereka tidak pernah berbicara, ataupun melakukan hal lainnya yang akan membuat mereka berdua saling beradu senyum yang, entahlah, seperti ini.

Beti berbicara lebih dulu saat melihat Dea hanya diam.

"Sebaiknya kamu berhenti." Ucap Beti langsung tanpa ada basa basi.

"Berhenti dari apa? Memangnya aku melakukan apa?" Tanya Dea dengan wajah bingung- yang dibuat buat.

"Berhentilah mengganggu."

Beti pergi, kebiasaanya memang meninggalkan lawan bicaranya tanpa menjelaskan apapun.

Dea yang melihat itu hanya bergumam, bodoh.

Sepertinya kematian Maya juga membuat perilaku dan bahasanya berubah, tidak ada penenang memang menyebalkan menurutnya, tapi bagaimana lagi? Itu sudah takdirnya.

Orang orang aneh memang seringkali lebih lama bertahan hidup daripada para manusia yang selalu ingin tau. Menyebalkan.

Beti meletakkan kembali ponselnya kedalam tas setelah mengirim pesan pada Keyra. Dia akan melakukan ini sekalipun kemarahan Levan adalah taruhannya. Jika tidak dihentikan pembunuh itu bisa saja lebih banyak menambah daftar korban dari kegilaannya. Saat ini kepedulian Beti sedang ditingkat paling atas, daripada kepeduliannga ini hilang lagi lebih baik dimanfaatkan sebaik baiknya.

Keyra mendapat sebuah pesan dari Beti, salah satu murid aneh yang akan membantu dirinya menurut pemikiran Keyra. Dan ternyata memang benar, Beti bersedia membantu penyelidikan ini. Walaupun secara tidak resmi melibatkan anak didikinya kedalam kasus pembunuhan yang terjadi tapi Keyra yakin pihak sekolah tidak akan begitu keberatan karena yang terlibat bukan seseoran yang berpengaruh untuk keuangan sekolah.

***

Tbc.

21 Mei 2019, Selasa.

Tc.

THE SINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang