32

7.6K 943 97
                                    


Halo.... balik lagi hehhehe....
Maaf telat updatenya. Ini aku baru nyampe rumah dan langsung update ini ff....  #ga ada yang nanya...

Tinggal dua chapter lagi maka ff nya akan tamat.
Reader be lyke : Horeeee......#potong tumpeng. 😂😂😂😂

Yasudahlah, tanpa banyak berkata-kata lagi. Silahkan nikmati chapter 32 ff penuh drama ini.

Warning
Typo masih merajalela

Happy Reading.....

Jaejoong, terkekeh geli melihat seluruh anggota keluarganya yang tak berhenti memberikan ucapan selamat padanya, yang akan menjadi seorang ibu. Padahal, kemarin seluruh anggota keluarganya sudah memberikanya selamat, untuk dirinya. Mengelus perutnya, ia begitu bahagia karena kehadiran bayi dalam perutnya ini, semakin menambah lengkap kebahagiaanya saat ini.

"Sudah-sudah, biarkan Jaejoong istirahat. Usia, kehamilan Jaejoong masih sangat muda, dia tidak boleh terlalu lelah." Ujar Mr Han, membuat Mrs Han, Mrs Jung, dan juga Junsu berhenti mengganggu Jaejoong.

"Appa, benar. Kajja, aku akan mengantar Unnie, ke kamar. Unnie, dan calon keponakanku harus banyak istirahat." Seru Junsu menuntun Jaejoong untuk berdiri, lalu mengantarkan Jaejoong ke kamarnya, di lantai atas di ikuti oleh ibu dan juga bibinya.

Yunho dan Mr Han, yang melihatnya hanya terkekeh geli, seraya menggelengkan kepalanya, melihat Mrs Han, Mrs Jung, dan Junsu yang begitu antusias dengan kabar kehamilan Jaejoong.

Mengalihkan pandanganya, Mr Han menatap Yunho dan memintanya untuk duduk di sampingnya. Dengan raut wajah bingungnya, Yunho menurut dan mendudukan pantatnya di samping sang ayah mertua.

"Wanita hamil, akan berubah menjadi sangat manja, dan juga sensitif. Appa, harap kau mau bersabar menghadapinya sifat Jaejoong nanti." Sebagai orang yang berpengalaman menghadapi wanita hamil, Mr Han memberi nasihat pada Yunho.

Yunho menganggukan kepalanya, ia sudah mendengar betapa sensitif dan juga manjanya wanita hamil, walaupun ia belum pernah menghadapinya secara langsung, karena dulu pada kehamilan pertama Soojin, dia mengalami keguguran di usia kehamilanya yang baru menginjak dua bulan. Tanpa, Yunho ketahui kebenaranya, jika Soojin memang sengaja, menggugurkan kehamilan pertamanya itu.

"Appa, jangan khawatir. Aku pasti, akan bersabar menghadapinya, terlebih itu adalah anakku, anak kandungku sendiri. Terimakasih, atas nasehatmu appa. Aku pasti akan mengingatnya." Sahut Yunho tersenyum hangat pada ayah mertuanya, yang juga merangkap pamannya.

"Permisi, Tuan Jung. Ada sebuah surat untuk Nyonya Jung." Ujar seorang maid menginterupi obrolan Yunho dan ayah mertuanya.

"Dar siapa?" Tanya Yunho seraya mengambil sepucuk surat yang di sodorkan oleh sang maid.

Sang maid menggelengkan kepalanya. "Entahlah, tidak ada nama pengirmnya." Jawab sang maid.

Yunho memandangi surat yang di pegangnya dengan curiga. Ia berniat untuk membukanya, namun di urungkanya, karena walaupun ia adalah suami dari Jaejoong, ia tidak berhak untuk membuka surat ini tanpa izin dari Jaejoong.

"Appa, aku akan memberikan surat ini dulu pada, Jaejoong." Izin Yunho pada sang ayah mertua. Mr Han menganggukan kepalanya.

"Pergilah!" Sahut Mr Han. Yunho beranjak dari duduknya, lalu melangkahkan kakinya naik ke lantai atas, menuju kamarnya, untuk memberikan surat ini pada Jaejoong.

.

.

.

Seorang namja, berpakaian serba hitam dengan sebuah topi dan masker yang menutupi wajahnya, berdiri tak jauh di depan rumah keluarga Jung. Sudah satu jam ia berada di sini, mengamati, keadaan sekitar rumah. Bahkan, ia juga sempat melihat Jaejoong turun dari mobilnya dan masuk kedalam rumah besar itu.
Tiga tahun, ia tidak bertemu dengan Jaejoong dan tak ada yang berubah sedikitpun dari Jaejoong. Dia masih tetap cantik, bahkan jauh lebih cantik dan juga seksi.

Second Wife (YAOI) REMAKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang