Happy Reading......Yunho mendesah kecewa, setelah tau apa maksud perkataan Jaejoong yang ingin memberikanya hadiah istimewa. Merutuk dalam hati, ia merasa kesal sekaligus marah pada dirinya sendiri yang terlalu percaya diri, jika Jaejoong akan memberikan hal yang selama ini di inginkanya.
"Kenapa hanya diam saja. Ayo makan, aku sudah susah payah memasakanmu Sup Kimchi dan Pie apel, kesukaanmu." Ujar Jaejoong tersenyum manis seraya menyodorkan sendok dan sumpit pada Yunho.
Menghela nafas panjang, ia mengambil sendok dan sumpitnya lalu mulai memakan sup kimchinya dengan lesu.
Pranggg.....
Tiba-tiba saja, Yunho menjatuhkan sendok yang di pegangnya. Wajahnya, langsung memerah padam begitu menelan kuah sup kimchi buatan Jaejoong.
"Arghhhhhhh....." Yunho berteriak dengan kencangnya. Ia mengambil gelasnya minumnya lalu menegak isinya hingga habis tak tersisa.
Glupp....
Glupp....Masih merasakan sensasi pedas di mulutnya. Yunho, meraih teko kaca berisi air putih dan langsung mememinumnya langsung dari tekonya. Jaejoong yang melihatnya, berusaha keras menahan tawanya, dengan mengigit bibirnya. Sungguh menyenangkan, mengerjai Yunho dengan sup kimchi buatannya yang super pedas.
"Yunnie, wae?" Tanya Jaejoong dengan polosnya.
Yunho tak menjawab, pertanyaan Jaejoong. Ia menyimpan teko kosongnya di meja, lalu beralih pada pie apel yang di buat Jaejoong. Masih dengam menahan rasa pedas di mulutnya, ia meraih pisau lalu memotong pie apelnya. Ia berpikir, rasa manis pada pie ini pasti akan menghilangkan rasa panas yang membakar mulutnya.
Membuka mulutnya dengan lebar, ia langsung memasukan satu potongan besar pie apel kedalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan kasar. Namun, tiba- tiba saja ia berhenti mengunyah saat merasakan rasa asing pada mulutnya. Bukan rasa manis atau gurih yang ia rasakan, tetapi rasa pahit yang teramat sangat. Ia langsung beranjak bangun, lalu berlari ke dapur untuk memuntahkan pie apel dalam mulutnya.
"Hahahaha...." Jaejoong tertawa terbahak- bahak melihat wajah Yunho yang begitu tersiksa. Sebenarnya, ia merasa bersalah pada sang suami, tapi ia menyingkirkan rasa bersalahnya. Siapa suruh, dia memberikan Soojin 20% hartanya tanpa persetujuan darinya, pikir Jaejoong dengan cueknya.
Sementara itu, empat orang yang sedari tadi mengintip Yunjae, hanya bisa memandang Yunho dengan wajah prihatin, tanpa tau harus berbuat apa- apa.
"Jae Hyung, sangat menyeramkan. Aku tidak akan pernah membuatnya marah." Celetuk Junsu bergidig ngeri. Mr dan Mrs Han mengangguk setuju dengan perkataan Junsu. Entah siapa, yang mewariskan sifat evil itu pada Jaejoong.
"Hahaha, itu baru keponakan sekaligus menantuku. Biar anak pabbo itu tahu rasa. Siapa suruh, dia memberikan 20% hartanya kepada Soojin. Hahaha..." Sahut Mrs Jung dengan polosnya.
Junsu, Mr dan Mrs Han melirik Mrs Jung dengan wajah yang datar. Kini, mereka tahu dari siapa Jaejoong mewarisi sifat evilnya itu.
.
.
.
Brukk.....
Soojin menjatuhkan tubuhnya ke sofa di ruang tengah rumahnya. Tubuhnya, terasa sangat lelah setelah menghadapi sidang putusan perceraianya. Namun, sebuah senyum lebar terukir di wajahnya, karena ia telah mendapatkan 20% harta kekayaan Yunho, yang di janjikan Yunho padanya. Kini, ia tidak akan hidup susah lagi. Ia bisa membeli apapun yang di inginkannya.
"Soojin." Panggil Mrs Kim.
"Hemm.." Respon Soojin singkat, seraya menolehkan kepalanya ke arah ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (YAOI) REMAKE
أدب الهواةYunJae / YAOI / M / DLDR / HURT / ANGST/ MPREG Sudah tersedia dalam bentuk PDF. Kisah Kim Jaejoong yang harus menjadi istri kedua dari suami adiknya sendiri. High rank #82 in fanfiction #52 in fanfiction