Ini baru beres di ketik dan langsung di post, wkwkwk....maaf jika banyak typonya dan maaf juga kalau hasilnya tidak memuaskan 🙏🙏🙏🙏.
Happy Reading.......
Tiga tahun kemudian.......
Jaejoong duduk dengan nyaman di balkon aprtementnya, jemari lentiknya dengan lihat menggores- gores kertas putih dengan pensil kesayanganya. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, Jaejoong terus menggambar berbagai model gaun- gaun indah, hingga akhirnya suara getaran ponsel menginterupsi kegiatan Jaejoong.
Menyimpan buku sketsanya di meja, Jaejoong meraih ponsel pintarnya yang terus bergetar.
Umma Calling....
Menghela nafas panjang, Jaejoong pun menjawab panggilan ibunya.
"Yeoboseo. Aku sudah bilang, bahwa aku tidak akan pernah pulang ke......" Belum sempat Jaejoong melanjutkan perkataanya diseberang sana ibunya sudah memotong perkataanya.
"........."
"Lagi.....?" Kaget Jaejoong.
"........."
"Aku sibuk ! Aku sedang di kejar deadline jadi aku tidak bisa pulang. Sampaikan saja salamku untuk Soojin."
Pip......
Jaejoong memutuskan panggilanya secara sepihak tanpa mendengar perkataan ibunya lagi. Berdecak sebal, Jaejoong tak habis pikir untuk apa ibunya menyuruhnya pulang.
"Aku sakit saja kalian tak pernah peduli padaku, lalu kenapa aku juga harus peduli padanya, kehadiran ku di sana juga tidak terlalu penting." Gerutu Jaejoong melanjutkan kembali kegiatanya. Namun baru lima menit Jaejoong memulai kembali aktivitasnya, ponselnya kembali bergetar.
Dengan kesal Jaejoong meraih ponselnya dan mematikannya. Membereskan semua perlengkapan gambarnya, Jaejoong memilih masuk kedalam apartement, Mood menggambarnya sudah rusak karena telpon dari ibunya.
.
.
.
Nun jauh di sana Mrs Kim sedang mengumpat pada putrinya yang mengabaikan dirinya. "Dasar anak tidak berguna." Rutuknya seraya memasukan ponselnya kedalam tasnya lalu masuk kedalam salah satu kamar rawat putrinya.
Hatinya begitu sakit melihat wajah putrinya yang pucat dengan jejak air mata di kedua pipinya. Putrinya yang biasa tampil cantik dan mewah kini terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
"Mrs Jung anda di sini?" Sapanya pada mertua putrinya yang juga merupakan besannya.
Yang di sapa hanya membuang mukanya membuat Mrs Kim kesal setengah mati, percuma ia bersikap ramah padanya, rutuk Mrs Kim.
"Aku tak ingin berbasa- basi lagi. Setelah Soojin pulih, secepatnya Yunho akan menceraikan Soojin." Ujar Mrs Jung membuat Soojin dan Mrs Kim membulatkan kedua matanya dengan lebar tak percaya pada perkataan Mrs Jung yang terdengar sangat kejam ditelinga keduanya.
"Kau tidak bisa memberi putraku seorang anak. Jadi untuk apa mempertahankamu lebih lama lagi. Dasar tidak berguna." Cemooh Mrs Jung.
"Ummaaa....." Lirih Soojin memanggil ibu mertuanya, ia tak menyangka jika sosok wanuta paruh baya yang dulu sangat menyayanginya kini berubah menjadi sosok yang sangat kejam hanya karena ia tak bisa memberikan seorang cucu padanya. Ini bukan salahnya? Bukan kemauannya?.
"Mrs Jung kumohon pikirkan lagi baik- baik. Putriku sangat mencintai Yunho begitupun dengan Yunho. Tidak baik bagi kita untuk memisahkan mereka berdua." Bujuk Mrs Kim. Ia tidak boleh membiarkan putrinya bercerai dengan Yunho, Soojin tidak punya anak dan dia tidak akan mendapatkan apa- apa dari perceraianya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (YAOI) REMAKE
FanfictionYunJae / YAOI / M / DLDR / HURT / ANGST/ MPREG Sudah tersedia dalam bentuk PDF. Kisah Kim Jaejoong yang harus menjadi istri kedua dari suami adiknya sendiri. High rank #82 in fanfiction #52 in fanfiction