24

7.9K 953 54
                                        


Typo merajalela

Happy Reading......

Dengan kesal, Soojin pergi dari kantor polisi tempat ayahnya di tahan. Dengan susah payah, ia mendapatkan cara untuk mengeluarkan ayahnya dari penjara, tapi ayahnya justru menolak untuk keluar. Apakah, sepuluh hari berada di penjara telah membuat ayahnya gila, sehingga menolak untuk di bebaskan.

"Appa tidak ingin keluar dari penjara. Appa sudah sadar, jika apa yang selama ini kita lakukan adalah salah. Maka dari itu, appa akan menerima hukuman ini dengan ikhlas, walaupun hukuman ini tidak sebanding dengan penderitaan yang telah di alami Jaejoong selama ini."

Soojin mendengus kesal ketika mengingat apa yang di katakan ayahnya tadi di penjara. Sungguh, ia tak habis pikir dengan ayahnya yang tiba- tiba saja ingin berubah menjadi orang baik.

"Appa sudah berubah. Dia bukan ayahku yang aku kenal. Tapi jika itu memang sudah menjadi pilihanmu, maka aku tidak akan peduli lagi. Maka membusuklah, kau di penjara." Rutuk Soojin yang tak bisa menahan lagi rasa kesalnya.

"Soojin."

Soojin menolehkan kepalanya, begitu mendengar sebuah suara mamanggil namanya. "Ummaa..." Soojin balas berteriak saat melihat sosok ibunya.

Dengan cepat, ia berlari menghampiri ibunya lalu memeluknya dengan erat.
"Umma kemana saja? Aku mencari umma kemana- mana? Dan apa yang umma lakukan di sini? Apakah umma ingin bertemu dengan Appa?" Tanya Soojin.

"Umma datang ke sini untuk meminta tandatangan ayahmu, untuk mengurus perceraian kami." Jawab Mrs Kim melepaskan pelukanya. Sakit rasanya saat, rumah tangga yang telah ia bina selama ini hancur karena suaminya yang lebih membela Kim Jaejoong, orang yang telah membuat keluarganya hancur.

Soojin menunduk sedih. Dalam hati kecilnya, ia tak ingin kedua orang tuanya berpisah. Tapi, mengingat ayahnya sudah berubah, ia akan mendukung penuh keputusan sang ibu untuk berpisah. Tidak ada gunanya, mempertahankan pernikahan yang sudah tidak memiliki visi dan misi yang sejalan.

"Umma lupa. Bagaimana keadaan di sana? Setelah semuanya terbongkar, mereka semua masih memperlakukanmu dengan baikkan? Mereka semua tidak menyakiti dirimu?" Tanya Mrs Kim. Nada suaranya terdengar sangat khawatir, memikirkan nasib Soojin di rumah itu.

"Aku akan bercerai, Umma. Yunho akan menceraikan aku." Lirih Soojin.

"Mwo! Bercerai!"

.

.

.

Jaejoong melipat kedua tanganya di dada. Kedua matanya tak lepas, memperhatikan sosok Yeoja yang duduk di hadapanya. Ia sedang menilai, apakah Yoeja ini bisa menjalankan rencananya ataupun tidak. Ia, tidak ingin rencananya gagal karena keteledoran sang Yeoja.

"Apakah, kau yakin jika Yeoja ini bisa menjalankan semua rencanaku?" Tanya Jaejoong, pada Yoochun yang membawa sang Yeoja padanya.

Yoochun mengangguk dengan penuh keyakinan. Ia sangat yakin jika Sohee, bisa menjalankan rencana Jaejoong. Sohee sangat pintar berbicara, dia bisa membuat orang- orang percaya pada perkataanya.

"Tentu saja, aku sangat yakin. Kau tidak perlu khawatir, percayakan saja Sohee." Ujar Yoochun meyakinkan Jaejoong.

"Anda bisa percaya pada saya Jaejoong-ssi. Saya tidak akan mengecewakan anda. Saya pastikan anda akan sangat puas pada pekerjaan saya." Sahut Sohee ikut meyakinkan Jaejoong.

Sohee, tidak mungkin melepaskan kesempatan besar untuk mendapatkan uang yang sangat banyak. Sebelum memutusakan menerima pekerjaan ini, Yoochun sudah memberitahunya jika ia berhasil melakukan pekerjaanya maka ia akan di sangat bayar mahal oleh Jaejoong.

Second Wife (YAOI) REMAKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang