26

7.7K 1K 65
                                    

Happy Reading.......

.

.

.

Jaejoong, membaringkan tubuh lemas Yunho di atas ranjang setelah sebelumnya ia memberikan obat yang di resepkan Dokter keluarga Jung. Sungguh, kini ia menyesal karena telah membuat Yunho menjadi seperti ini. Ia akui, caranya menghukum Yunho sudah keterlaluan, dan ia menyesalinya sekarang.

"Yunnie, maafkan aku!" Lirih Jaejoong menundukan kepalanya tak berani menatap wajah tampan Yunho yang berubah menjadi sangat pucat.

Yunho menolehkan kepalanya pada Jaejoong, lalu tersenyum lemah. "Aku tidak apa- apa, Boo. Sakit yang aku rasakan ini, tidak sebanding dengan rasa sakit yang telah aku torehkan padamu." Ujar Yunho menenangkan Jaejoong. Ia bersungguh- sungguh dengan perkataanya, rasa sakit pada perutnya, tidak ada apa-apanya dengan apa yang sudah ia perbuat pada Jaejoong selama ini.

Berkali- kali ia menyakiti Jaejoong, membuatnya menangis tiada henti, bahkan ia sendirilah yang membuat Jaejoong di pecat dari pekerjaanya, padahal ia tahu jika Jaejoong sangat mencintai pekerjaanya, melebihi apapun yang ada di dunia ini.

"Yunnie, hikss... Hikss.." Isak Jaejoong.

"Boo, kumohon jangan menangis! Aku tak sanggup, melihat air matamu kembali mengalir di pipimu. Aku tidak apa-apa, sungguh." Mohon Yunho. Ia sudah berjanji tidak akan membuat Jaejoong menangis lagi, tapi ia telah melanggar janjinya. Malam ini, Jaejoongnya, istrinya, belahan jiwanya kembali menangis dan itu semua karena dirinya.

Dengan susah payah, Yunho bangun dari tidurnya. Ia duduk, di depan Jaejoong lalu menyeka air mata yang mengalir di kedua pipi Jaejoong.  Setelah, itu ia mengecup kening Jaejoong.

"Aku mencintaimu, Boo! Sungguh- sungguh mencintaimu. Kumohon, berhentilah menangis. Aku tak sanggup melihatnya."

Jaejoong mengangkat wajahnya, lalu menatap paras tampan wajah Yunho. "Aku juga mencintaimu, Yun! Aku mohon, jangan kecewakan aku lagi." Balas Jaejoong tersenyum hangat.

Yunho menganggukan kepalanya dengan sungguh-sungguh, ia berjanji ia tidak akan pernah mengecewakan Jaejoong lagi. Mulai sekarang ia akan meminta pendapat Jaejoong terlebih dahulu akan setiap keputusan yang akan di ambilnya.

Grepp....

Jaejoong tersentak kaget saat tiba- tiba saja, Yunho menariknya kedalam pelukanya. Namun, hanya sekejap saja karena ia telah memejamkan, kedua matanya menikmati pelukan hangat Yunho. Ia menarik nafasnya dengan dalam, menikmati aroma tubuh Yunho, yang terasa sangat....

Hoekk......

Jaejoong membuka kedua matanya dengan lebar, lalu melepaskan dirinya dari pelukan Yunho. Ia membekap mulutnya, yang tiba- tiba saja terasa begitu mual setelah mencium aroma tubuh Yunho, lalu beringsut menjauhi Yunho.

"Hoekk.....Yunnie, tubuhmu bau. Kau belum mandi. Hoh...!" Tuding Jaejoong.

Jederrr....

Bak, di sambar petir di siang bolong. Yunho membelakakan, kedua matanya dengan lebar, lalu bergegegas mencium aroma tubuhnya sendiri. Tidak bau, pikir Yunho. Ia selalu menjaga tubuhnya, agar tetap bersih dan juga wangi.

"Boo, jangan mengada-ngada. Tubuhku, sangat wangi!" Pekik Yunho tak terima pada tuduhan Jaejoong.

Masih dengan membekap, mulutnya. Jaejoong mendelik tajam pada Yunho, lalu menyeretnya masuk kedalam kamar mandi, untuk memandikan Yunho. Ia harus, memastikan suaminya yang tampan ini mandi dengan benar, tidak asal- asalan lagi.

Byurrr.....

"Boo, aku sedang sakit! Kenapa, kau berlaku kasar padaku?" Protes Yunho setelah Jaejoong mengguyur tubuhnya yang masih berpakaian lengkap menggunakan shower.

Second Wife (YAOI) REMAKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang