Second Wife (YAOI) REMAKE

28

Haloo......part 28 dari ff second wife udah datang. Maaf kalau ceritanya makin aneh dan makin banyak dramanya. Tanpa banyak berkata-kata lagi silahlan di nikmati part 28 second wife.

Eitsss.... Sebelum baca boleh donk. Votenya dulu heheheh......

Warning : Typo masih merajalela

Happy Reading......

Ughhh....
Jaejoong menutup mulutnya dengan tangan kananya, ia lalu mematikan kompor kemudian beringsut pergi menjauhi dapur, setelah sebelumnya meminta salah satu maid untuk melanjutkan masakanya. Entah mengapa, perutnya tiba-tiba saja terasa sangat mual mencium bau bawang putih yang sedang ia tumis tadi, ia tak sanggup jika harus melanjutkan masakanya.

Ia lalu menyenderkan tubuhnya pada dinding, tak mengerti apa yang terjadi pada tubuhnya hari ini. Perutnya mual, lalu kepalanya juga terasa pusing sekali.

"Hoekk..." Jaejoong berlari masuk kedalam kamar mandi, saat tak bisa menahan lagi rasa mual pada perutnya. Di dalam kamar mandi Jaejoong menundukan kepalanya, di depan closet lalu memuntah semua isi perutnya.

"Ughhh....ada apa denganku. Kenapa, perutku mual sekali?" Tanya Jaejoong pada dirinya sendiri, setelah ia berhenti memuntahkan isi perutnya.

Setelah merasa perutnya, sudah jauh lebih baik. Jaejoong keluar dari kamar mandi. Tubuhnya terasa sangat lemas, rasanya ia tidak akan kuat berjalan ke kamarnya di lantai atas. Ia lalu berjalan ke arah ruang tengah, lalu membaringkan tubuhnya di atas sofa, kemudian memejamkan kedua matanya, untuk beristirahat beberapa saat.

"Ehmm...aku ingin makan nasi goreng" Gumam Jaejoong di tengah tidurnya.

.

.

.

Dengan senyum lebar di wajahnya, Soojin menuliskan sebuah alamat pada kotak kecil yang di pegangnya, lalu setelah itu memberikanya pada sang kurir pengantar barang.

"Ini, pastikan paket ini harus tiba pagi ini juga." Ujar Soojin mengingatkan.

Sang kurir pengantar barang menganggukan kepalanya paham, lalu mengambil paket yang di berikan Soojin lalu memasukannya kedalam tasnya.

"Anda tidak perlu khawatir, pagi ini juga paket ini pasti sampai di alamat yang dituju." Sahut si kurir meyakinkan Soojin.

"Baguslah kalau begitu." Senang Soojin. Ia merogoh saku celananya, lalu mengambil beberapa lembar uang dan memberikanya pada sang kurir. Ya anggap saya, itu sebagai upah untuk si kurir.

"Terimakasih, Nona. Aku aku pergi." Pamit si kurir seraya menaiki sepeda motornya, lalu melajukan motornya meninggalkan rumah Soojin.

Soojin melambaikan tanganya, melihat kepergian sang kurir. Ia jadi tak sabar, paket itu sampai ke tangan Jaejoong. "Selamat, menikmati kejutan dariku, Han Jaejoong." Seringai Soojin dengan kejamnya.

Sampai tujuannya tercapai, ia tidak akan pernah berhenti untuk mengusik kehidupan Jaejoong. Tidak akan pernah ia biarkan, Jaejoong bersenang-senang di atas penderitaanya. Hanya dirinyalah yang boleh bahagia, sedangkan Jaejoong harus hidup menderita.

.

.

.

Hoekk...
Yunho merasa mual melihat Jaejoong yang sedang memakan sarapannya. Bagaimana ia tidak merasa mual, melihat makanan yang di makan oleh istrinya. Sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya yang di tambahkan dengan potongan-potongan roti tawar tak lupa dengan dengan setengah botol mayonaise.

Ughh....
Ia merinding, membayangkan seperti apa rasanya nasi goreng itu. Sama seperti Yunho, semua orang juga merasa heran dengan gaya makan Jaejoong yang tidak biasa itu. Ingin bertanya, namun di urungkanya karena takut jika Jaejoong akan tersinggung.