30

6.9K 942 124
                                    


Haloo..... Balik lagi Akuu.... karena target vote udah tercapai dan aku lagi baik nich. Jadi Aku post lagi ini lanjutannyaa....
Horeee....... 😂😂😂😂

Maaf komennya belum aku bales. Nanti kalau ada waktu luang aku bales hehehehehehe.....

Warning....
Typo masih merajalela.....

Happy Reading

Soojin tak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya, melihat cek yang baru saja di berikan Yunho padanya. Sungguh, tak sia-sia ia datang jauh-jauh ke kantor Yunho. Selain, ia bisa mendapatkan uang, ia juga bisa melihat raut wajah terpukul yang nampak terlihat jelas di wajah tampan Yunho.

"Baiklah, Yunho sayang. Aku pergi dulu. Terimakasih atas cek yang kau berikan ini, aku mencintaimu." Ujar Soojin dengan begitu riangnya.

Yunho tak menyahuti perkataan Soojin, ia masih terlalu shock atas apa yang baru saja di dengarnya. Soojin yang melihat, Yunho yang diam saja semakin menyeringai senang. Yunho pasti terpukul sekali, dengan berita yang ia bawa, tapi ia tak peduli. Yunho pantas mendapatkanya setelah dia membuang dirinya begitu saja.

Memasukan ceknya kedalam tas, Soojin bergegas pergi keluar dari ruangan Yunho, ia sudah tak sabar untuk segera mencairan uang ini, lalu pergi berbelanja. Ahhh, senangnya punya banyak uang tanpa susah-susah harus bekerja, pikir Soojin.

Sementara itu, Yunho masih termenung di tempat duduknya. Ia masih belum bisa mempercayai apa yang di katakan Soojin padanya.

"Jaejoong telah membunuh Jang Kiha, sepupuku tiga tahun yang lalu, tepat di malam pernikahan kita dulu."

Perkataan Soojin, tadi terus terngiang-ngiang di benaknya. Benarkah, Jaejoong telah membunuh Kiha? Aniaya! Yunho menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh percaya begitu saja pada perkataan Soojin. Ia tidak boleh mengulang kembali kesalahan yang telah di perbuatnya dulu, yang lebih percaya pada perkataan orang lain.

"Aku harus memastikanya sendiri pada Jaejoong." Gumam Yunho. "Aku percaya, jika Jaejoong tidak akan mungkin membunuh orang lain." Lanjut Yunho dengan penuh keyakinan. Yunho meraih jasnya, lalu memakainya dengan cepat, tak lupa ia juga mengambil kunci mobilnya,dan bergegas pergi meninggalkan kantornya.

.

.

.

Brakk....

Jaejoong melemparkan ponselnya ke dinding kamarnya, saat lagi-lagi ia mendapatkan pesan dari nomor yang selama ini menterornya. Tak ia pedulikan, ponsel mahalnya yang hancur berantakan karena ulahnya. Sungguh, jika terus seperti ini ia bisa gila.

"Aku harus mencari tahu siapa orang yang menerorku selama ini. Dia harus membayar mahal, karena telah membuat hidupku tidak tenang." Ujarnya mengepalkan kedua tanganya dengan erat. Jaejoong menyingkap selimut yang menutupi tubunya, lalu berlari masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sepuluh menit kemudian, Jaejoong keluar dari kamar mandi dengan wajah yang jauh lebih segar. Ia berjalan ke arah lemari pakaianya, lalu mengambil kemeja berwarna merah dan sebuah celana jeans berwarna putih. Dengan cepat ia memakai pakainya, setelah itu berjalan ke arah meja rias dan membubuhkan make up tipis di wajah cantiknya.

"Aku sudah siap." Gumam Jaejoong seraya memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. Menarik nafas dengan dalam, Jaejoong mengambil tasnya lalu keluar dari kamarnya.

"Jaejoongie, kau mau kemana?" Tanya Mrs Jung saat berpapan dengan Jaejoong yang baru saja menuruni anak tangga yang terakhir.

Jaejoong memandang sekilas Mrs Jung. "Aku harus perg keluar sebentar." Jawab Jaejoong singkat. "Supir Kang, siapkan mobil." Teriak Jaejoong.

Second Wife (YAOI) REMAKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang