Happy Reading.......Frustasi, itulah yang sedang di rasakan oleh Yunho menghadapi tingkah kedua istrinya yang sama- sama keras kepala dan ingin menang sendiri, untung saja ia kuat menghadapinya jika tidak mungkin ia sudah memilih untuk meloncat ke sungai han. Jika boleh ia memberi saran, wahai para lelaki di luar sana cukuplah kalian memiliki satu istri, jangan dua. Berat, cukup dirinya saja yang merasakan berat dan frustasi memiliki dua orang istri.
Semalam ia telah gagal untuk membujuk Soojin agar mau memberikan kamarnya pada Jaejoong. Maka pagi ini ia akan mencoba membujuk Jaejoong lagi agar mau mengalah dan melupakan tentang kamar utama itu.
"Boojae, Kau lebih tua dari Soojin, bisakah kau mengalah satu kali saja. Aku janji apapun yang kau minta akan aku kabulkan kecuali masalah kamar itu, Soojin adalah istri pertamaku sudah seharusnya dia yang menempati kamar itu."
Berkacak pinggang, Jaejoong memandang Yunho dengan sinis, Yunho bilang hanya mencintainya tapi kenapa masih memikirkan Soojin. "Jadi menurutmu, aku tidak pantas untuk menempati kamar itu ?" Sewot Jaejoong tersulut amarahnya.
"Bukan, bukan seperti itu maksudku." Yunho menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Kumohon jangan salah paham " Lanjut Yunho. Dalam hati ia merutuk bibirnya yang telah salah berbicara, berbicara dengan Jaejoong harus penuh ke hati- hatian, jika tidak Jaejoong akan tersinggung dan semakin marah padanya.
"Baiklah, aku akan melupakan kamar itu. Dengan satu syarat ?" Ujar Jaejoong.
"Baiklah apa syaratnya ? Dengan senang hati aku akan mengabulkannya untukmu "
"Ceraikan Soojin"
.
.
.
Dukk...
Dukk...
Dukk...Yunho membentur- benturkan dahinya pada meja, ia begitu stress dan juga frustasi memikirkan kehidupan rumah tangganya yang tak pernah tenang walau sebentar saja. Jika bukan karena kondisi Soojin, dengan senang hati ia akan menuruti permintaan Jaejoong untuk menceraikan Soojin. Tapi ia tidak bisa, ia masih mempunyai sedikit hati nurani untuk Soojin, jika ia menceraikan Soojin tidak akan ada namja yang mau menikahinya karena kekurangan yang di alami Soojin.
*hati nurani, pliss ahh..kasih babeh mirror, kemarin- kemarin bales dendam sama emak ga mikirin nurani beh.😑😑😑*
Srettt....
Ohhh....Yunho menegakan kepalanya saat merasakan seseorang memijat lehernya yang terasa berat, menolehlan kepalanya ke belakang Yunho tersentak kaget melihat Hyemi yang tengeh memijatnya, sejak kapan Hyemi masuk ke ruanganku, pikir Yunho bingung.
"Apakah Sajangnim sedang Stress ? Aku tidak keberatan jika Sajangnim mau melampiaskan stressnya padaku, sama seperti dulu."Srettt...
Yunho beranjak bangun dari duduknya lalu memandang Hyemi dengan tajam. "Keluar dari ruanganku sekarang juga." Perintah Yunho dengan dinginnya.
"Tapi, Sajangnim.."
"Keluar, atau kau ingin aku pecat." Sela Yunho.
Dengan menghentak- hentakan kakinya, Hyemi pergi keluar dari ruangan Yunho. Ia kesal sekaligus marah, karena semenjak Bossnya menikah lagi, sangat sulit untuknya bisa menggoda Bossnya seperti dulu lagi, Yunho selalu saja menolaknya berbeda dengan dulu yang dengan begitu mudahnya ia goda.
"Aku harus mengganti Hyemi, dia tidak akan pernah berhenti untuk menggodaku jika terus bekerja denganku." Gumam Yunho. Menyesal dulu ia telah bersikap baik pada dan terlibat affair denganya. Mungkin menjadikan Jaejoong sebagai sekretarisnya akan sangat menyenangkan untuknya, Jaejoong akan ikut kemanapun ia pergi dan sudah pasti ia bisa mengawasi Jaejoong karena seluruh waktu Jaejoong akan di habiskan bersamanya. Kekekek...

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (YAOI) REMAKE
FanfictionYunJae / YAOI / M / DLDR / HURT / ANGST/ MPREG Sudah tersedia dalam bentuk PDF. Kisah Kim Jaejoong yang harus menjadi istri kedua dari suami adiknya sendiri. High rank #82 in fanfiction #52 in fanfiction