Warning : Ini ff alurnya emang lambat yaa...yang tidak suka silahkan menyingkir. Saya tidak ingin kalian memaksakan diri untuk baca yang pada akhirnya akan nyinyir.Seperti biasa Typo merajalela
Happy Reading......
Jaejoong melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Yunho dan juga Soojin setelah melihat Soojin keluar dari kamar ini, mengedarkan matanya ke segala penjuru kamar, mempoutkan bibirnya, Jaejoong merasa kesal karena kamar utama ini terlihat jauh lebih besar dan mewah di bandingkan dengan kamarnya. Tiba- tiba saja timbul sebuah keinginan di hatinya untuk bertukar kamar dengan Soojin, namun Jaejoong sangat yakin jika Soojin tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kaki jenjangnya semakin dalam melangkah masuk mendekat pada ranjang.
Brukkk.....
Jaejoong menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, dan mengguling- gulingkan tubuhnya di atas ranjang empuk itu.
"Jaejoongie.."
Jaejoong yang sedang asik berguling- guling di atas ranjang, tersentak kaget mendengar suara ibu mertuanya yang memanggil namanya, melirikan matanya ke arah pintu, Jaejoong langsung beranjak bangun dari rebahanya.
"Ummaa...."
Mrs Jung tersenyum tipis, lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar, lalu mendudukan pantatnya di samping Jaejoong.
"Apakah kau menyukai kamar ini ?" Tanya Mrs Jung.
Mengangguk, Jaejoong dengan jujur menjawab pertanyaan ibu mertuanya, ia sangat menyukai kamar ini yang jauh lebih besar di bandingkan dengan kamarnya.
"Apakah kau ingin pindah ke kamar ini ?" Tawar Mrs Jung yang di balas dengan anggukan kepala penuh antusias oleh Jaejoong.
"Tentu saja. Kamar ini jauh lebih besar dan mewah di bandingkan kamarku."
"Kalau begitu bereskan semua barang- barang di kamarmu. Mulai hari ini kamar ini akan menjadi kamarmu." Jaejoong tersenyum senang mendengarnya. Tapi jika ia pindah ke kamar ini, bagaimana dengan Soojin ?
Mengendikam bahunya, Jaejoong tak peduli di mana Soojin akan tidur, yang terpenting kamar ini akan menjadi miliknya. Toh masih banyak kamar di rumah ini yang bisa Soojin tempati, atau Soojin bisa menempati kamarnya yang lama.
"Tapi Joongie tidak ingin tidur di ranjang bekas Soojin, ataupun menyimpan pakaian Joongie di lemari baju Soojin. Joongie ingin mengganti semua dengan yang baru. Ranjang, lemari, meja rias, sofa kecil itu, pokoknya semua barang di kamar ini harus di ganti dengan yang baru, Joongie tidak ingin ada bau tubuh Soojin di kamar ini. Ahhh...dindingnya juga harus di cat dengan warna merah dan jangan lupa lampu gantungnya juga harus di ganti."
"Apapun keinginanmu akan umma penuhi. Bersiaplah, kita akan pergi ke toko untuk membeli semuanya yang kau inginkan." Ujar Mrs Jung menyanggupi keinginan Jaejoong yang tak seberapa itu. Kenyamanan menantunya adalah prioritas utamanya, siapa tahu dengan mengabulkan keinginan Jaejoong, Jaejoong juga akan segera mengabulkan keinginanya untuk memiliki seorang Cucu.
Jaejoong bersorak senang mendengarnya, dengan girang Jaejoong memeluk Mrs Jung dengan erat. "Gomawo, Ummaa..Joongie sayang Umma."
"Umma juga menyayangimu, sudah sana ganti bajumu, umma akan menunggumu di bawah, sekalian memanggilkan pelayan untuk membereskan kamar ini." Jaejoong mengangguk dan langsung berlari ke kamarnya untuk mengganti bajunya, ia tidak sabar berbelanja untuk memenuhi isi kamar barunya.
.
.
.
Mrs Kim dan Soojin duduk di meja restoran seraya menikmati makan siang mereka. Sesekali matanya akan melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan jika tidak akan ada orang yang curiga pada tingkah lakunya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (YAOI) REMAKE
FanfictionYunJae / YAOI / M / DLDR / HURT / ANGST/ MPREG Sudah tersedia dalam bentuk PDF. Kisah Kim Jaejoong yang harus menjadi istri kedua dari suami adiknya sendiri. High rank #82 in fanfiction #52 in fanfiction