21

4.8K 853 149
                                    

Warn : many typo(s).

🐰

Seongwu baru saja selesai membeli makan siang untuk teman-temannya di restoran cepat saji di luar kantor. Ia menuju lift dan mengantri. Seongwu meneguk lidahnya sambil melirik beberapa pegawai yang menatapnya sambil berbisik.

"Kudengar ia punya hubungan gelap dengan Direktur."

"Jinjja ?"

"Mereka berdua bahkan sudah punya anak, anak lelaki yang sering Pak Dan-"

"Ekhem !"

Para pegawai menoleh, tak terkecuali Seongwu yang merenggut kesal karena pembicaraan para pegawai wanita tadi. Daniel dan Minhyun.

"Kau tau Minhyun ? Aku paling benci dengan orang yang banyak bicara tapi tidak ada keistimewaan sama sekali pada dirinya."

Daniel menatap tajam ke arah kedua wanita yang bergosip tadi yang sekarang sibuk menunduk.

"Aku tahu dan paham maksudmu Direktur ... Nona-nona, tolong menuju HRD sekarang juga. Mari."

Minhyun mendorong pelan keduanya, para pegawai yang lain hanya bisa melihat kejadian itu. Seongwu menoleh ke arah Daniel.

"Jangan mencoba menghalangiku tentang ini Mommy."

Seongwu mengerjap kaget dengan kata terakhir Daniel, hei, bukankah dia sendiri yang bilang hanya akan memanggilnya dengan sebutan 'Mommy' jika berdua atau dengan anak-anaknya ? Tapi lihatlah, dengan entengnya Daniel mengatakan itu.

Lift terbuka, Daniel melirik pintu lift lalu merangkul Seongwu masuk ke dalam. Tidak ada satupun pegawai yang bergerak untuk masuk ataupun mengangkat wajahnya. Daniel menekan tombol tutup lalu lantai ruangannya. Pintu lift tertutup dan mulai bergerak.

"Untuk saja mereka perempuan, kalau laki-laki ... kurobek mulutnya."

Seongwu menatap Daniel yang sedang mencibir sambil kedua tangannya bergerak layaknya merobek sesuatu.

"Pak ..."

"Hm ?"

"Mereka akan diapakan ?"

"Pegawai tadi ?"

Seongwu mengangguk.

"Kupecat."

"Hah ?!"

Daniel berjengit kaget dengan lengkingan Seongwu yang tak kalah kagetnya dengan ucapan enteng Daniel.

"Tapi kenapa ?"

"Kenapa ? Sudah jelas sekali Seongwu."

"Tapi, dengan memecat mereka ? Bukankah itu sesuatu yang berlebihan Pak ?"

Daniel mengendikkan bahunya.

"Aku tidak peduli, mereka bekerja di bawah peraturanku, mereka tidak menyukai apa yang aku suka, jadi untuk apa mempertahankannya ? Toh mereka tidak penting untukku. Justru sebaliknya, kau penting untukku. Aku tidak suka seseorang menilaimu sebelah mata dan membicarakan hal buruk tentangmu, kau adalah calon istriku, aku tidak akan diam saja mereka menjelek-jelekkan kepunyaan Kang Daniel. Dan itu telak."

🐰

Seongwu mendesah pelan lalu membenarkan posisi duduknya. Sekarang ia diruangan Daniel, hanya mereka berdua, duduk di sofa. Seongwu menatap Daniel yang sedari tadi sibuk dengan dokumen-dokumen pentingnya.

"Pak Daniel."

"Tidak."

"Saya mohon Pak Daniel."

Mommy ||Ongniel|| GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang