"Tapi kenapa ?"
Seongwu menunduk, menggigit bibir bawahnya ragu-ragu membuat Daniel gemas untuk mengangkat dagunya.
"Hei, katakanlah."
Seongwu menatap Daniel, rasa bersalah menghantuinya ketika matanya menatap manik mata Daniel yang menatapnya teduh.
"Ma-maf pak Daniel, sa-saya takut anda mengambil Woojin dan Daehwi. Dan ... kenapa bisa mereka memanggil anda 'Daddy' ? Bukankah benar kalau pak Daniel berniat menga-"
Seongwu terdiam begitu bibir tebal Daniel menyentuh bibir tipisnya. Daniel mengecup bibirnya dengan mata tertutup, Seongwu membeku. Saraf sensoriknya tetiba tidak berfungsi, darahnya berdesir dengan hebat, jantungnya berdegup dengan cepat, kedua pipinya menghangat. Seongwu merasa mual karena perutnya terasa geli.
Daniel menarik dirinya, kembali duduk dan mengulas senyumnya dengan canggung.
"Kurasa aku sudah mengatakannya Seongwu,"
Seongwu mengerjap, menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"N-nde ?"
Daniel mengambil alih kedua tangan Seongwu, mengusapnya lalu mendekatkannya pada bibir tebalnya. Daniel mencium kedua punggung tangan Seongwu.
"Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku mencintaimu ? Kupikir aku juga sudah melamarmu Ong Seongwu."
🐰
Namjoon, Yeongmin dan Hoseok menatap Seongwu yang sedari tadi melamun dan terkadang tersandung karena tidak memperhatikan langkahnya.
"Apa ia sakit ?"
Namjoon dan Yeongmin menggeleng kepada Hoseok yang sudah berdiri di belakang kursi Seongwu. Wanita itu menatap layar komputernya dengan tatapan kosong. Jung Hoseok menepuk pelan bahunya. Seongwu langsung berjengit kaget.
"Kau baik-baik saja ?"
"Eoh ?"
Hoseok menghembuskan napasnya kasar untuk menahan diri karena gemas.
"Apa kau baik-baik saja Ong Seongwu ? Kau banyak melamaun hari ini, bahkan pekerjaanmu belum selesai sampai sekarang. Apa kau sakit ?"
Seongwu menunduk dan mengangguk.
"Jinjja ? Kau sakit apa ?"
Seongwu mengangkat wajahnya, menatap Hoseok sambil memelas.
"Pak Hoseok, bisa izinkan aku untuk cuti seminggu ? Ku mohon."
🐰
Daniel mengendarkan matanya ke penjuru kantin ketika ia masuk, ia mencari 3 orang yang selalu memenuhi pikirannya kala sampai di kantor beberapa minggu terakhir. Tapi nihil. Daniel tidak menemukan keberadaan Seongwu, Woojin maupun Daehwi.
"Selamat siang pak Daniel."
Daniel menoleh, rekan-rekan Seongwu.
"Ah ya selamat siang semuanya."
"Pak Daniel sendiri saja ? Biasanya bersama pak Minhyun dan Woojin."
Namjoon mencubit pipi Seokjin.
"Eh kau ini, Seongwu saja cuti bagaimana bisa Woojin bersama Pak Daniel."
"Seongwu cuti ?"
"Iya pak, kemarin izin dengan pak Hoseok. Sepertinya ada masalah karena kemarin ia sering melamun."
"Jinjja Oppa ? Aish anak itu, ada masalah apa sih sampai aku tidak diberi tahu ? Bahkan pesanku tidak ada yang dibalas. Kau Kookie ?"
"Sama, terakhir mengobrol pulang dari rumahnya. Kemarin divisi kita sangat sibuk kan makanya tidak mampir ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/153468962-288-k258213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy ||Ongniel|| GS
Fanfic"Umma, paman Daniel boleh jadi Appaku ?" -Daehwi "Iya umma, paman Daniel jadi Appa kami saja !" -Woojin