Langsung aja, Happy Reading! 😎😎
--------------------Reza
“Habiskan dulu sarapan menjalang makan siang, kalian.”
Ketiga bersaudara Key’s, memakan sarapan menjelang makan siang mereka dengan lahap. Apalagi Keyva, dunianya berpusat pada nasi goreng miliknya. Aku yakin di dalam pikirannya hanya tentang makanan saat ini.
Aku tidak meragukan masakanku sama sekali, hidup bersembunyi membuatku cepat beradaptasi dengan cepat. Salah satunya yang aku pelajari dan aku lakukan. Memasak.
Aku melihat mereka dengan lebih teliti. Terutama Keyna, Aku bisa melihat tatapan marahnya sejak tadi kepada kedua adiknya, meskipun Keyna bukan jenis Kakak yang akan meluapkan amarahnya dengan membabi buta. Keyna marah dengan menunjukkan sikap diamnya yang terlampau acuh. Sangat elegan dan sangat Keyna sekali.Berbeda dengan Keyla temanku, Kami sudah mengenal sejak perkuliahan. Hanya sebatas teman, tidak ada rasa ketertarikan sama sekali. Keyla perempuan berhati lembut, lebih banyak tersenyum daripada kedua saudaranya, meskipun begitu Keyla akan berwajah menakutkan jika sudah berhadapan dengan benda tajam.
Kemampuannya di rumah sakit tidak diragukan lagi, Keyla bisa melakukan begitu banyak operasi tanpa rasa takut dan tegang. Kemampuannya dalam memegang pinset begitu luar biasa, seperti diciptakan menyatu dengan kedua tanganya.
Keyva gadis kecil manja, itulah pertama kali saat aku melihatnya. Tapi aku salah, Keyva jauh dari sifat manja. Aku pernah hadir dalam sidang yang menjadikannya pengacara, tidak ada rasa ampun saat menjelaskan bukti - bukti yang Keyva katakan dan dengan mudahnya mempengaruhi semua orang dalam sekali ucapan. Keyva pasti sudah menyabotase sana – sini.
Layaknya permainan domino yang jatuh dengan cepat. Kemampuan Keyva dalam menyabotase data – data juga tidak diragukan lagi. Ratusan kali, rumah sakit tempatku dan Keyla bekerja menjadi sasarannya. Tidak pernah ada yang mengetahui kecuali kami berempat. Walaupun kemampuannya masih dibawahku.
“Aku tunggu kalian di basement.”
Mereka menatapku hampir bersamaan. Aku tidak menghiraukan, berjalan dengan santai ke arah besement yang sudah aku hafal di luar kepala. Basement milik mereka tidak dibuka dengan kunci, hanya bisa dibuka dengan chip, password, dan terakhir sidik jari. Satu lagi, kamera pengenal wajah. Itu sudah menjadi keharusan di rumah mereka. Mungkin rumah lama mereka juga.
Setelah melalui proses membuka pintu, Aku mmenuju meja panjang dan kursi yang sudah ada disana. Menyalakan semua komputer dan proyektor yang diperlukan. Menghubungkannya dengan beberapa komputer milik ku di apartemen.
Sudah dua hari yang lalu, aku menghubungi semua kenalanku di seluruh dunia untuk mencari pembunuh ketiga saudara Key’s. mencari tahu, dengan detail.
“Kabar apa yang kau bawa.”
Keyna berjalan menghampiriku dengan menyilangkan kedua tangannya di depan. Menarik kursi dengan tenang dan duduk dengan posisi tegak. Sikap tenangnya yang paling aku suka.Tidak tergesa – gesa, walaupun beribu pertanyaan yang ingin Keyna lontarkan.
Keyla dan Keyva berjalan dengan cepat hampir bersamaan. Melakukan hal yang serupa dengan Keyna. Aku menatap mereka untuk memastikan kesiapan.
“Listen to me.”
Aku menekan tombol pointer yang aku pegang, menampilan wajah keempat pembunuh dengan data diri yang lengkap. Bahkan ukuran kaki mereka juga ada, ukuran domestik ataupun luar domestik. Keyva tanpa sadar berdecak kagum, membuat aku tersenyum puas.
![](https://img.wattpad.com/cover/78817290-288-k785639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ladies vs. Gentlemen
RomanceDON'T COPY MY STORY!! Kedua Orang tua dari tiga bersaudara Key, di bunuh dengan cara yang sadis dan kejam . Membawa mereka menjadi wanita pendendam. Mereka bertekad membongkar kematian kedua orang tua mereka yang meninggal secara misteri...