Maaf baru update sekarang, setelah beberapa bulan menghilang.
Maaf, jika banyak typo.
---------------
Keyna pov
Keyla dan Keyva memang berangkat bersama ke pesta pernikahan Jannet Kendo, akan tetapi mereka membawa mobil masing – masing. Sebenarnya ini mobilku yang di berikan oleh kedua adik ku sebagai hadiah dan tentu saja, mereka memaksa ku untuk menerimanya. Sedangkan mobil yang satunya adalah kepunyaan Keyla. Keyva akan memilih sepeda motor kesayangannya dari pada mobil kami, alasannya karena keyva memang menyukai sepada motor balap atau sejenis harley davidson. Jika saja Keyva seorang laki – laki mungkin, sekarang dia sudah satu sirkuit dengan Rosi sang pembalap motor GP. Mungkin aku sedikit berlebihan menggambarkan hobi Keyva.
Sekarang aku sedang, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Vava melalui ponselku, sewaktu Vava memberikan kunci mobil kepadaku di pesta pernikahan tadi. Vava telah menyiapkan semuanya di mobilku, mulai dari pistol laras pendek sampai laras panjang, peluru tambah jika kami membutuhkannya,sangkur, walkie talkie, headset yang berbentuk kecil, jarum suntik yang di dalamnya terdapat cairan yang dapan membius seseorang tak lupa juga kotak p3k bahkan satu set pakaian yang mungkin aku ataupun kami akan membutuhkannya. Kami memang sengaja memberikan posisi Vava di belakang layar atau bisa dibilang Vava tidak kami bolehkan terjun ke daerah musuh yang sudah membunuh kedua orang tua kami.
Hanya aku dan Lala yang terjun ke daerah musuh, karena kami lebih menguasai dan mengetahui daerah musuh. Kami bertiga memiliki keahlian khusus, seperti aku yang pintar mengunakan pistol laras pendek ataupun laras panjang, Lala yang pintar menggunakan sangkur atau segala jenis pisau, dia bisa melempar pisau tepat sasaran, menggores pisaunya dalam sekali goresan. Lala juga pandai menggunakan samurai bisa dikatakan Lala pandai menggunkan benda tajam sedangkan Vava di belakang layar, dia yang memberi petunjuk kepada kami bisa dibilang dia seperti hacker. Itu keahlian khusus kami, sedangkan keahlian yang lain, seperti bela diri, mengatur strategi, mengecoh musuh, membuat perangkap dan masih banyak lagi.
Aku sudah sampai ke tempat yang aku tuju, sedikit jauh dari tempat pesta pernikahan sahabatkku, Jannet. Tempat ini tidak asing bagiku, sebuah rumah besar yang memiliki dua lantai dan dua pilar tinggi bercat putih , terdapat taman bunga yang beraneka jenis sebelum masuk kedalam rumah besar tersebut dan sebuah pagar menjulang tinggi berwarna hitam dengan ukiran yang rumit, menandakan seberapa kaya pemilik rumah tersebut.
Rumah besar nan indah itu adalah rumah kami. Rumah dimana aku dilahirkan dan dibesarkan. Rumah yang aku rindukan sekaligus rumah yang membawa luka yang dalam. Rumah yang tidak lagi indah, rumah yang tidak terawat dan rumah yang tidak ingin aku lihat lagi, dimana rumah ini lah yang menjadi saksi bisu pembunuhan kedua orang tuaku. Semua kenangan di masa lalu kembali muncul di pikiranku seperti video rusak yang di putar berulang kali membuat cairan bening menetes dari pelupuk mataku.
Aku mulai melangkahkan kaki-ku untuk masuk ke rumah masa kecilku setelah beberapa menit hanya memandangginya saja. Aku merindukan rumah kami dengan Papa dan Mama sekaligus kedua adiku Lala dan Vava. Andaikan kedua orangtuaku masih hidup, mungkin kami tidak akan merasakan pahitnya hidup dan betapa menakutkannya kehidupan ini. Kami hanya akan merasakan kebahagian, canda tawa, dan senyum yang selalu terukir di bibir kami.
"A1, apa kau mendengarkanku?" . Suara Vava menyadarkanku yang berasal dari headset yang aku pasang di satu sisi telingaku. Nama samaranku adalah Prajurit Biru, alasannya supaya kami tidak diketahui oleh musuh juga menyembunyikan identitas asli kami sedangkan nama samaran keyla dan keyva yaitu A2 dan A3.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ladies vs. Gentlemen
RomanceDON'T COPY MY STORY!! Kedua Orang tua dari tiga bersaudara Key, di bunuh dengan cara yang sadis dan kejam . Membawa mereka menjadi wanita pendendam. Mereka bertekad membongkar kematian kedua orang tua mereka yang meninggal secara misteri...