24.3 MACAU

12 1 0
                                    

Langsung aja ya, Happy Reading!

Cermat juga dalam BACA POVNYA, biar kalian gak kebingungan saat baca dikarenakan nama mereka yang hampir sama. Terima kasih...
Maaf atas keterlambatan updateyang terlampau lama.

----------------------

Keyla Andita.

Kami masuk dengan mudah, seperti halnya pengunjung kasino lainnya. Penjaga keamanan memang berada dimana – mana dengan jumlah yang sedikit. Setidaknya jumlah mereka akan menguntungkan kami jika nantinya akan terjadi baku tembak. Reza membawaku untuk berkeliling kasino, melihat arena yang sedang kami hadapi sekarang.

Aku tidak meragukan lagi keindahan kasino ini, bangunan yang bergaya abad pertengahan eropa dengan dipadukan sentuhan modern disekelilingnya. Warna putih dan emas hampir mendominasi kasino dengan enam lantai. Terdapat beragam jenis permainan di kasino, mulai dari blackjack, poker, rolet, baccarat, mesin slot atau mungkin hanya datang untuk melihat orang – orang bermain.

"Apa mereka sudah datang Antonio?"

"Belum honey."

Jika bukan dalam keadaan menyamar aku sudah muntah mendengar panggilan Reza kepadaku. Yah benar, Reza menyamar sebagai Antonio. Kami memang membutuhkan identitas palsu untuk menghadapi mereka.

Sekarang kami duduk di kursi tinggi yang berada di mini bar, melihat situasi dengan menyesap minuman. Reza memberikan minuman tanpa alkohol kepadaku dengan berkata ke bartender bahwa istrinya sedang hamil muda, sudah bisa aku tebak bahwa akulah orang itu.

"Arah jam sembilan, honey."

Aku menatap arah yang dikatakan oleh Reza kepadaku. Benar, itulah mereka. Sebelumnya kami sudah membaca semua profil mereka dengan seksama, bahkan aku mengenal beberapa identitas yang mereka gunakan di berbagai negara yang mereka datangi.

"Hanya ada dua orang, Antonio." Aku menatap heran, seharusnya ada empat orang dan salah satunya ketua mereka.

"Arah jam enam, honey."

Aku melihat melalui ekor mataku, benar satunya berada disana sedang bermain mesin slot.

"Ketua mereka tidak datang sepertinya." Reza menyesap dengan pelan martini miliknya.

"Apa mereka..."

"Tidak honey. Tidak seperti yang ada di dalam otak cantikmu."

"Baiklah."

"Satu lagi honey, hati – hati dengan bicaramu kau sedang mengandung."

Ingatkan aku untuk memberikan penghargaan atas akting yang dilakukan oleh Reza sekarang! Entah kenapa aku ingin benar – benar muntah di wajahnya yang sok tampan itu.

"Ayo honey, aku ingin bermain."

Reza menuntunku ke arah permainan di Kasino setelah membantuku turun dari kursi tinggi di bar tadi. Kami berjalan dengan pelan namun mantap, menunjukkan seberapa banyak uang yang kami bawa. Kasino ini memang bukan kasino biasa, melainkan kasino elit walaupun terkesan seperti kasino pada umumnya dilihat dari permainan yang sama di Kasino lainnya.

"Bukankah aku kekasihmu Antonio."Aku membisikkan tepat di telinga Reza.

"Bartender tadi menatapku heran saat memesan minuman yang tidak beralkohol, itulah sebabnya aku mengatakan kau istriku bukan kekasihku. Ibu hamil tidak mungkin minum minuman beralkohol bukan?"

"Baiklah aku terima alasanmu!"

"Fokus dan tersenyumlah, honey."

Reza membawaku ke arah dua orang yang ada di arah jam sembilan. Mereka sedang bermain blackjack bersama kedua pria asing lainnya yang ada di sisi kiri mereka.

Ladies vs. GentlemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang