23.2. Prepare!

11 3 0
                                        

SILAHKAN VOTE & KOMEN, KARENA AKU MENUNGGU RESPON DARI KALIAN GAESS... 😊😊

Sekalian dengerin BACK SOUND yang udah aku sediakan...😊 judul lagunya fly yo paradise..😎

Cermat juga dalam BACA POVNYA, biar kalian gak kebingungan saat baca dikarenakan nama mereka yang hampir sama. Terima kasih... 🙏🙏

Happy Reading!
------------------------
Keyva Andita.

    Setelah latihan yang menguras tenaga dengan kemenangan yang telak untukku, membuatku tidak bisa tidur. Kedua Kakakku sudah kembali ke kamar masing – masing, beranjak untuk tidur atau mungkin beranjak untuk mandi sebelum merebahkan diri di tempat tidur.

Aku masih di basement rumah kami. Sudah menjadi kebiasaan bagiku – untuk tidak beranjak setelah urusan kami di basement selesai. Entah itu hanya diskusi dadakan mengenai informasi dari para pembunuh atau hanya latihan rutin yang sering kami lakukan.

Aku memilih beranjak ke arah meja yang terdapat empat kursi, tempat kami biasanya berdiskusi. Menyalakan beberapa komputer yang ada, yang memang sudah tersambung secara otomatis  dengan Ipadku yang sekarang berada di kamar tidurku.

Tadi pagi saat aku menumpang mobil Kak Keyla, aku sudah menyabotase beberapa toko dengan brand dengan produk yang mendunia- aku mengakui memang sedikit keluar dari jalur tugasku menghack.

Hanya sedikit!

    Lagipula bagpack keluaran terbaru dari Bugatti sukses membuatku tergoda dengan modelnya-ditambah dengan warna hitam, bahan kulit ular atau mungkin kulit buaya? Aku tidak peduli dengan bahan kulitnya, aku lebih tertarik dengan modelnya-yang terpenting bukan dari kulitku.

Tiba – tiba aku bergidik ngeri dengan pemikiranku yang terlampau konyol dan tidak masuk akal.

Jujur, aku tidak tertarik dengan tas tangan wanita yang sering dipakai oleh kedua Kakakku – meskipun Kak Nana juga menyukai jenis bagpack sepertiku – dalam kadar yang berbeda.

Sejak kecil aku memang sudah tomboy, aku tidak seperti Kak Lala yang sejak kecil menyukai permainan memasak hingga sekarang pintar memasak sungguhan. Keyva kecil lebih suka menghajar anak laki – laki yang bahkan diatas usianya. Itu kesenangan yang hakiki.

Lalu, kenapa saat sekolah menegah atas aku selalu dibully?. Aku punya alasan tersendiri kenapa tidak melawan dan hanya membiarkannya. Kak Nana juga pasti mengerti, dilihat dari sikapnya.

Saatnya kembali ke bagpack yang aku inginkan tadi – yang aku lihat melalui cctv toko brand Bugatti sebelum aku menghack melalui Ipad milikku.

------------------------

“ Nona Keyva, saya sudah mengirimkan hadiah anda.”

“Kau sudah mengirimkannya?”

Aku langsung duduk dengan tegak saat Sekertarisku, memberikan pemberitahuan tentang hadiah yang aku berikan kepada Edwin Walker sebagai permintaan maafku, atas tempo hari yang lalu. Sebenarnya atas kesalahan keluargaku, tentu saja.

“I..iya. Apa anda ingin menarik hadiah Nona kembali?”
Mira, sekertarisku menjawab dengan gugup. Lalu, ide itu terlintas di kepalaku yang cerdas ini, bagaimana jika aku menarik hadiahnya. Jika aku pikirkan berulang  kali, itu bukan  salahku. Salah siapa EdwinWalker datang di saat yang tidak tepat ke kantorku. Ini juga, salah Kak Keyna  tidak seharusnya Kak Keyna langsung menghakimi kami seperti itu. 

“Apa aku harus melakukannya?”

“Saya hanya menjalankan perintah anda, Nona Keyva.” Ucap Mira gugup.

Ladies vs. GentlemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang